Berapa Waktu Ideal untuk Anak Bermain Gadget?
Halodoc, Jakarta – Di era yang serba digital seperti ini, cukup sulit mencegah anak untuk tidak terpapar oleh canggihnya teknologi, salah satunya gadget. Namun, sebagai orangtua, ibu juga harus bijak dalam memberikan waktu layar pada anak. Pasalnya, membebaskan anak bermain gadget bisa membuatnya kecanduan yang bisa berdampak buruk untuk tumbuh kembangnya. Selain kecanduan, bermain gadget terlalu lama juga bisa merusak penglihatan anak.
Penggunaan gadget memang tidak selalu buruk dan dapat memberi banyak manfaat dalam hal mengakses beragam informasi. Kendati demikian, anak belum bisa menakar waktu layarnya seperti orang dewasa, sehingga perlu dibatasi oleh orangtua. Lantas, berapa waktu ideal untuk anak bermain gadget? Ini yang wajib orangtua ketahui.
Baca juga: Anak Terus-terusan Main Gadget, Tanda Pola Asuh yang Salah?
Waktu Ideal untuk Anak Bermain Gadget
Anak yang sudah terobsesi dengan gadget dapat menjadi masalah yang memprihatinkan. Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak umumnya menggunakan gadget untuk bermain game, mengobrol atau menonton film. Hal tersebut dapat mengalihkan perhatian anak sepenuhnya dan tidak akan memperhatikan postur tubuh, jarak layar, dan kecerahan yang dapat mempengaruhi penglihatan dan memberikan dampak buruk untuk kesehatannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan supaya anak yang berusia di bawah dua tahun tidak bermain gadget dan tidak mendapatkan waktu layar sama sekali. Untuk anak yang lebih tua, waktu layar harus dibatasi tidak lebih dari satu jam. Penggunaan gadget juga harus dalam pengawasan orangtua. Pastikan anak beristirahat sejenak setiap 20 menit sekali dan pastikan pula jarak layar dengan mata tidak terlalu dekat.
Baca juga: Amankah Tenangkan Anak dengan YouTube?
Jangan Biarkan Gadget Menggantikan Aktivitas Fisik Anak
Melansir dari laman Child Development Institute, American Heart Association mengeluarkan pernyataan ilmiah yang mendesak orangtua agar mengurangi waktu menonton anak-anak karena dapat mengurangi aktivitas fisik mereka. Pasalnya, kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anak-anak. Studi yang dilakukan oleh University of Montreal menemukan bahwa peningkatan BMI pada anak dikaitkan dengan akses berlebihan ke TV.
Kurangnya waktu bermain di luar ruangan dikaitkan dengan masalah kesehatan karena kurangnya aktivitas fisik serta hubungan dengan alam. Padahal, aktivitas fisik sangat penting untuk anak-anak karena dapat meningkatkan suasana hati dan perilaku yang lebih baik, stres yang berkurang, dan keterampilan sosial yang lebih kuat. Salah satu saran bagi orang tua adalah sering membawa anak-anak ke taman dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam program olahraga setelah sekolah.
Jadi, sebagai orangtua, ibu harus bijak dalam memberikan akses gadget kepada anak-anak sesuai anjuran di atas. Akan lebih baik lagi jika membiasakan anak untuk bermain di luar ruangan supaya tidak terdistraksi dengan gadget dan televisi yang dapat memberikan lebih banyak dampak negatif untuk kesehatannya.
Baca juga: Cara Bijak Temani Anak Tonton Televisi
Bila ibu punya pertanyaan seputar pola asuh anak dan tumbuh kembang anak, kini ibu bisa menghubungi dokter spesialis anak melalui aplikasi Halodoc, lho! Tak perlu repot pergi ke rumah sakit untuk sekedar bertanya-tanya dengan dokter, melalui aplikasi ini ibu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.