Beragam Makanan Peninggi Badan untuk Anak-Anak
“Selain dari faktor genetik, tinggi badan anak juga ditunjang dengan cara memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Ini artinya, ada beberapa pilihan makanan peninggi badan yang bisa membantu untuk mendukung tinggi badan Si Kecil.”
Halodoc, Jakarta – Tinggi badan anak memang dipengaruhi oleh faktor genetik dari kedua orangtuanya. Akan tetapi, nutrisi yang seimbang turut memaksimalkan pertumbuhan tubuh sang buah hati. Artinya, ibu harus memberikan asupan makanan dengan nutrisi yang tepat untuk anak. Lalu, apa saja makanan peninggi badan yang baik untuk sang buah hati?
- Telur
Ibu bisa memberikan telur sebagai menu rutin makanan peninggi badan anak. Telur merupakan sumber protein yang aman untuk tubuh. Paling tidak, ada kandungan protein sekitar 6,24 gram dalam satu butir telur dengan berat sekitar 50 gram. Tak hanya itu, telur juga kaya mineral dan vitamin yang penting untuk tubuh.
Salah satunya adalah vitamin D yang bisa membantu menyerap fosfor dan kalsium untuk membantu menjaga kepadatan tulang. Mengonsumsi tiga butir telur secara utuh setiap hari sangat aman untuk orang dalam kondisi sehat. Meski begitu, tak ada salahnya membatasi asupannya apabila ibu khawatir dengan kandungan kolesterol pada bagian kuningnya.
- Ayam
Selain telur, ibu juga bisa memberikan ayam untuk membantu menunjang tinggi badan anak. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Paediatrica Journal menjelaskan bahwa ayam tak hanya tinggi protein. Bahan makanan satu ini juga sangat kaya vitamin B12 yang penting untuk menjaga dan menunjang tinggi badan anak. Lalu, ada pula kandungan taurin, sejenis asam amino yang bertugas untuk mengatur pertumbuhan dan pembentukan tulang.
- Sayuran Hijau
Selanjutnya, ada sayuran hijau, seperti kangkung, bayam, dan kubis yang memang begitu populer karena kandungan nutrisinya yang lengkap. Sayuran dengan daun hijau biasanya mengandung banyak vitamin dan mineral, seperti zat besi, kalium, magnesium, kalsium, dan vitamin C.
Tak hanya itu, sayuran dengan warna daun hijau juga tinggi kandungan vitamin K. Jenis vitamin ini mampu meningkatkan massa tulang guna menunjang pertumbuhan Si Kecil sekaligus menjaga tinggi tubuhnya.
- Ikan Salmon
Salmon merupakan jenis ikan yang sangat kaya kandungan omega-3. Nutrisi ini pastinya sangat baik untuk kesehatan jantung sekaligus pertumbuhan serta perkembangan anak. Penelitian yang terbit dalam Scientific World Journal menuliskan bahwa kandungan asam lemak omega-3 turut berperan dalam menjaga tulang lebih sehat dan membuat tubuh lebih tinggi.
Ibu perlu mengetahui bahwa anak yang tidak mendapatkan asupan asam lemak omega-3 dalam jumlah cukup sangat berisiko mengalami sejumlah masalah kesehatan. Salah satunya adalah masalah tidur. Kondisi ini tentu saja akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan badan yang tidak optimal.
- Yoghurt
Yoghurt menjadi makanan peninggi badan berikutnya yang baik diberikan untuk anak. Kandungan protein dalam yogurt bisa dibilang cukup tinggi. Sebanyak 200 gram greek yoghurt mengandung protein hampir 20 gram. Tak hanya itu, yoghurt juga kaya akan probiotik yang memang sangat baik untuk menunjang kesehatan usus.
Studi yang dimuat dalam ISRN Nutrition Journal menyebutkan, probiotik bisa membantu mendukung pertumbuhan anak. Selain itu, probiotik juga membantu mengurangi terjadinya peradangan dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Yoghurt menjadi pilihan yang tepat dengan sejumlah nutrisi, seperti kalsium, kalium, fosfor, dan magnesium di dalamnya.
- Buah Beri
Beberapa jenis buah beri, seperti rasberi dan stroberi tinggi kandungan vitamin C. Vitamin satu ini berperan besar dalam peningkatan sintesis kolagen pada tubuh. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients menjelaskan bahwa kolagen membantu meningkatkan kepadatan dan kesehatan tulang, terlebih pada wanita yang sudah menopause.
Tak hanya itu, jenis makanan peninggi badan satu ini pun menawarkan banyak nutrisi baik lainnya, seperti vitamin K, mangan, dan serat.
- Ubi Jalar
Selain mengandung karbohidrat, ada pula karotenoid yang terdapat dalam ubi jalar. Kandungan tersebut bisa membantu meninggikan badan karena membantu menunjang kesehatan tulang. Karotenoid di dalam pencernaan yang berubah menjadi vitamin A bisa membantu mempertahankan tinggi tubuh anak.
Selain itu, kandungan serat dalam ubi jalar juga membantu menjaga pencernaan lebih sehat sekaligus membuat nutrisi di dalam tubuh terserap dengan lebih sempurna.
- Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan juga menjadi makanan sumber protein yang sangat baik. Menurut sebuah studi dalam Journal of Biomedicine and Translational Research, protein terbukti bisa meningkatkan jumlah insulin-like growth factor 1 (IGF-1) dalam tubuh. Hormon tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur pertumbuhan Si Kecil.
Selain itu, kacang juga mengandung vitamin B dan zat besi yang tinggi. Pastinya, ini akan sangat baik untuk mencegah anemia yang sangat berisiko mengakibatkan anak mengalami keterlambatan pertumbuhan.
Itu tadi beberapa makanan peninggi badan yang baik untuk anak. Jangan lupa, selalu perhatikan kondisi kesehatan anak. Jika ada gejala yang tidak biasa, langsung saja tanyakan pada dokter spesialis anak melalui aplikasi Halodoc. Ibu bisa download aplikasi Halodoc langsung melalui ponsel.
Referensi:
Purwana, Arie, et. al. 2020. Diakses pada 2022. Association of Growth Velocity with Insulin-Like Growth Factor-1 and Insulin-Like Growth Factor Binding Protein-3 Levels in Children with a Vegan Diet. Journal of Biomedicine and Translational Research 6(1): 6-10.
Konig, Daniel, et. al. 2018. Diakses pada 2022. Specific Collagen Peptides Improve Bone Mineral Density and Bone Markers in Postmenopausal Women—A Randomized Controlled Study. Nutrients 10(1): 97.
Kechagia, Maria, et. al. 2013. Diakses pada 2022. Health Benefits of Probiotics: A Review. ISRN Nutrition Journal. doi: 10.5402/2013/481651.
Kajarabille, Naroa, et. al. 2013. Diakses pada 2022. A New Insight to Bone Turnover: Role of ω-3 Polyunsaturated Fatty Acids. Scientific World Journal. doi: 10.1155/2013/589641.
Tor A. Strand, et. al. 2015. Diakses pada 2022. Vitamin B-12, Folic Acid, and Growth in 6- to 30-Month-Old Children: A Randomized Controlled Trial. Pediatrics 135(4): e918-e926.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan