Benarkah Tunda Dosis Kedua Vaksin COVID-19 Pengaruhi Efektivitas?
“Vaksin COVID-19 dosis kedua dapat ditunda dalam beberapa kasus tertentu. Contohnya, bila partisipan sakit atau terinfeksi COVID-19. Namun, penundaan dosis kedua ini tak menutup kemungkinan dapat memengaruhi efektivitas vaksinasi COVID-19.”
Halodoc, Jakarta – Peran vaksin COVID-19 benar-benar dibutuhkan dalam menanggulangi pagebluk COVID-19. Selain menciptakan kekebalan kelompok di tengah masyarakat (herd immunity), vaksin COVID-19 juga diharapkan mampu mencegah tingkat keparahan COVID-19.
Nah, seperti yang kita tahu, dosis vaksin virus corona ini disuntikan sebanyak dua kali dengan jarak 14 hingga 18 hari atau bahkan lebih dari suntikan pertama. Rentang waktu ini tergantung dari jenis produk vaksin yang diberikan. Namun, apa jadinya bila seseorang harus menunda dosis kedua karena sakit atau alasan lainnya?
Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Vaksinasi COVID-19?
Tunda Dosis Kedua Pengaruhi Efektivitas
Bagi kamu yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 pertama, dan harus menunda dosis kedua karena alasan tertentu, mungkin bertanya-tanya mengenai efektivitasnya. Kira-kira mungkinkah vaksin tersebut tidak bekerja secara optimal pada tubuh?
Nah, menurut Juru Bicara Vaksinasi untuk Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid, penundaan suntikan dosis kedua vaksin COVID-19 boleh dilakukan jika memang alasannya jelas. Contohnya, seperti sedang sakit, tidak fit, dosis suntikan habis, atau partisipan baru terinfeksi COVID-19.
Akan tetapi, menurut Nadia seharusnya bila partisipan tidak terinfeksi COVID-19, maka penundaan tersebut jangan melebihi dari 7 hari. Namun, bila partisipan terinfeksi virus corona, penundaan dosis kedua harus dilakukan sampai pasien sembuh, dan menunggu tiga bulan ke depan tanpa infeksi. Meski penundaan tersebut dilakukan hingga lebih dari tiga bulan, partisipan tetap langsung mendapatkan dosis kedua vaksin COVID-19.
Kembali ke pertanyaan di atas, bagaimana dengan efektivitasnya? Nah, hal yang perlu kita ketahui, penundaan dosis kedua dapat memengaruhi efektivitas vaksin COVD-19.
“Kalau lebih dari 2 minggu pasti tidak seoptimal sesuai waktu tersebut,” jelas Nadia seperti dikutip dalam salah satu media nasional. Menurut Nadia, agar dapat mengoptimalkan efektivitas vaksin dosis kedua yang tertunda, maka kita perlu tetap disiplin dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Cegah COVID-19, Ini Pentingnya Vaksin Flu untuk Lansia
Studi: Manfaat Menunda Dosis Kedua
Tiap negara memang punya cara-cara tersendiri untuk mengatasi pagebluk COVID-19. Mulai dari lockdown, mewajibkan masyarakatnya menerapkan protokol kesehatan, melakukan berbagai macam riset, hingga melakukan program vaksinasi COVID-19 secara massal.
Namun, saat ini ada cara lain yang belum umum diterapkan di berbagai negara, dan masih tengah dalam penelitian. Caranya dengan menunda dosis kedua COVID-19 pada partisipan, dalam situasi di mana pasokan vaksin terbatas.
Menurut studi, yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, memberikan dosis pertama vaksin COVID-19 pada masyarakat, tetapi menunda dosis kedua di antara orang yang berusia di bawah 65 tahun, dapat menyebabkan lebih sedikit orang yang meninggal karena penyakit tersebut, tetapi hanya jika kondisi tertentu terpenuhi.
“Hasilnya menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu penurunan kumulatif kematian, infeksi, dan rawat inap dapat dicapai ketika dosis vaksin kedua ditunda,” jelas para peneliti, yang dipimpin oleh Thomas C Kingsley dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS.
Nah, hasil di atas hanya dapat dicapai bila kondisi tertentu terpenuhi. Contohnya, vaksin yang digunakan memiliki kemanjuran satu dosis minimal 80%, dan memiliki tingkat imunisasi harian antara 0,1% dan 0,3% dari populasi. Strategi dosis kedua yang tertunda ini dapat mencegah antara 26 dan 47 kematian per 100.000 orang dibandingkan dengan jadwal biasanya.
Baca juga: Ketahui yang Terjadi pada Tubuh anak Usai Vaksinasi COVID-19
Nah, kesimpulannya menurut studi pemodelan prediktif di atas, penundaan dosis kedua (pada partisipan di bawah 65 tahun) saat pasokan vaksin terbatas, dan memberikan dosis tersebut ke partisipan lain yang belum mendapatkan vaksin, dapat menurunkan kematian kumulatif.
Bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai seputar vaksin COVID-19, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa membuat janji dan memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan dengan aplikasi Halodoc, sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di sana. Praktis, bukan?
Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2021. Sakit dan Harus Menunda Vaksinasi Dosis Kedua, Apakah Pengaruhi Efektivitas Vaksin?
Reuters. Diakses pada 2021. Delaying second COVID-19 vaccine doses can help reduce deaths – study
BMJ British Medical Journal. Diakses pada 2021. Public health impact of delaying second dose of BNT162b2 or mRNA-1273 covid-19 vaccine: simulation agent based modeling study
Medical News Today. Diakses pada 2021. Study considers benefits of delaying second dose of COVID-19 vaccines
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan