Benarkah Sirosis Tidak Dapat Disembuhkan?
Halodoc, Jakarta - Sirosis adalah kondisi yang menyebabkan jaringan parut secara bertahap menggantikan sel-sel hati yang sehat. Sirosis bisa terjadi dalam jangka waktu yang lama karena infeksi atau kecanduan alkohol. Sirosis tidak dapat disembuhkan, tapi jika kamu mengetahuinya lebih awal, maka ada perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala dan masalah.
Hati adalah organ yang memiliki tugas penting. Ia menyaring racun dari darah, membuat enzim yang membantu kamu mencerna makanan, menyimpan gula dan nutrisi, dan membantu tubuh melawan infeksi. Setiap kali hati mengalami luka, ia akan memperbaiki dirinya sendiri dan membentuk jaringan parut yang keras. Ketika terlalu banyak jaringan parut, maka organ tidak dapat bekerja dengan baik.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Seseorang Alami Sirosis?
Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diobati
Sebenarnya sirosis tidak dapat disembuhkan, tapi bisa diobati. Tujuan dalam pengobatan penyakit ini adalah menghentikan kerusakan hati dan mencegah komplikasi. Penyalahgunaan alkohol, hepatitis, dan penyakit hati berlemak adalah beberapa penyebab utama sirosis. Perawatan dikhususkan berdasarkan pada penyebab sirosis seseorang dan jumlah kerusakan hati yang dialami.
Apabila sirosis didiagnosis cukup dini, maka kerusakan diminimalkan dengan mengobati penyebab yang mendasari atau berbagai komplikasi yang muncul.
- Perawatan untuk ketergantungan alkohol: Penting bagi pengidap untuk berhenti minum alkohol jika sirosis disebabkan oleh konsumsi alkohol berat secara teratur dalam jangka panjang. Dalam kebanyakan kasus, dokter akan merekomendasikan program pengobatan untuk mengatasi ketergantungan.
- Pengobatan: mungkin pengidap diberi resep obat untuk mengontrol kerusakan sel hati yang disebabkan oleh hepatitis B atau C.
- Mengontrol tekanan di vena portal: Dara dapat kembali ke vena portal yang memasok darah ke hati, menyebabkan tekanan darah tinggi di vena portal. Obat-obatan biasanya diresepkan untuk mengontrol peningkatan tekanan pada pembuluh darah lainnya. Tujuannya untuk mencegah pendarahan hebat.
Selanjutnya pengobatan hanya sebagai pendukung saja, termasuk diet tinggi protein dan garam (natrium) dan membatasi asupan cairan untuk mengontrol akumulasi cairan. Pada akumulasi cairan yang parah di perut atau edema, dapat diberikan obat-obatan diuretik. Obat lainnya diberikan untuk gangguan kebingungan mental dan koma pada saat pengobatan.
Baca juga: Keduanya Menyerang Hati, Ini Perbedaan Sirosis dan Kanker Hati
Perlu kamu ketahui bahwa komplikasi yang diakibatkan peningkatan tekanan di pembuluh darah di perut bergantung pada berat badan. Obat-obatan endoskopi dapat digunakan sebagai pengobatan pembuluh darah yang membesar di kerongkongan (varises esofagus) untuk mencegah perdarahan.
Operasi dan transplantasi hati juga mungkin dilakukan apabila beberapa pilihan pengobatan sebelumnya tidak berhasil. Untuk mengetahui pengobatan yang tepat pada sirosis yang kamu alami, sebaiknya bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Sementara itu komplikasi yang diakibatkan sirosis dapat ditangani dengan berbagai cara, seperti:
- Infeksi: Pengidap akan diberikan antibiotik untuk setiap infeksi yang muncul.
- Kanker hati: Pengidap dengan sirosis memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker hati. Dokter mungkin merekomendasikan tes darah dan skrining secara teratur.
- Ensefalopati hati atau kadar racun yang tinggi: Obat-obatan dapat membantu mengobati kadar racun darah yang berlebihan.
Baca juga: 2 Perbedaan Hepatitis dan Sirosis Hati
Pada beberapa kasus, kerusakan yang disebabkan oleh sirosis menutupi sebagian besar hati dan tidak dapat dipulihkan. Orang tersebut mungkin memerlukan hati baru yang ditransplantasi. Butuh waktu untuk menemukan donor yang sesuai dan prosedur ini sering kali disarankan hanya sebagai upaya terakhir. Nah, itulah yang perlu kamu ketahui mengenai pengobatan sirosis hati.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. What Are the Treatments for Cirrhosis?
Medical News Today. Diakses pada 2020. Everything you need to know about cirrhosis