Benarkah Sakit Telinga Tanda Mengalami Stroke?
“Sakit telinga bisa menyebabkan tuli mendadak atau stroke telinga, yang dalam istilah medis disebut sebagai Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL).”
DAFTAR ISI:
- Penyebab Terjadinya Tuli Mendadak
- Gejala Tuli Mendadak yang Perlu Diwaspadai
- Perawatan dan Pengobatan Tuli Mendadak
Sakit telinga merupakan masalah kesehatan yang ditandai dengan berbagai gejala, salah satunya suara berdenging (tinnitus). Biasanya, gejala tersebut juga disertai dengan pusing, mual, muntah, dan kehilangan keseimbangan.
Sakit telinga tak jarang membuat seseorang kehilangan pendengaran atau tuli secara tiba-tiba. Kondisi ini disebut sebagai stroke telinga atau dalam istilah medis dinyatakan sebagai Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL).
SSNHL paling sering menyerang orang dengan rentang usia 30-60 tahun. Gangguan pendengaran ini biasa terjadi pada satu atau bahkan kedua telinga sekaligus.
Lantas, bagaimana seseorang bisa mengalami tuli mendadak? Simak informasi selengkapnya berikut ini!
Penyebab Terjadinya Tuli Mendadak
Tuli mendadak atau SSHL dapat terjadi ketika koklea di telinga bagian dalam, atau jalur saraf antara telinga dan otak mengalami kerusakan. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada lansia, tapi juga bisa terjadi pada orang berusia muda.
Belum diketahui secara pasti penyebab spesifik tuli mendadak. Namun gangguan pada telinga ini sering dikaitkan dengan adanya intervensi mekanik. Salah satunya, akibat paparan perangkat gawai atau earphone.
Tentu, kondisi ini memerlukan lebih banyak informasi mengenai detail gejala dan diagnosis untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Namun, selain itu, ada beberapa kemungkinan penyebab tuli mendadak lainnya yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Malformasi telinga bagian dalam.
- Cedera kepala atau trauma.
- Paparan yang terlalu lama terhadap suara keras. Misalnya penggunaan headset terlalu lama dan keras.
- Kondisi neurologis, seperti multiple sclerosis.
- Penyakit sistem kekebalan tubuh, seperti sindrom Cogan.
- Penyakit meniere, yaitu gangguan yang mempengaruhi telinga bagian dalam.
- Penyakit Lyme, yang merupakan penyakit menular yang sering ditularkan melalui gigitan kutu.
- Konsumsi obat ototoksik yang dapat membahayakan telinga.
- Racun dari gigitan ular.
- Masalah sirkulasi darah.
- Pertumbuhan jaringan abnormal atau tumor.
- Penyakit pembuluh darah.
- Penuaan.
Sementara itu, kondisi tuli mendadak ini bisa dimiliki seseorang akibat bawaan. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari:
- Infeksi yang ditularkan dari ibu ke anak seperti rubella, sifilis, atau herpes.
- Toxoplasma gondii, yaitu parasit yang melewati rahim.
- Genetik atau faktor keturunan.
- Berat badan lahir rendah.
Supaya kamu terhindar dari risiko stroke telinga, berikut ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Telinga.
Gejala Tuli Mendadak yang Perlu Diwaspadai
Sekitar sembilan dari 10 orang dengan tuli mendadak mengalami gangguan pendengaran hanya pada satu telinga. Pengidap mungkin merasakan gangguan pendengaran tepat setelah bangun pagi.
Kehilangan pendengaran yang tiba-tiba ini terkadang didahului oleh suara letupan yang keras. Gejala lainnya termasuk:
- Kesulitan mengikuti percakapan grup.
- Suara percakapan teredam.
- Ketidakmampuan untuk mendengar dengan baik ketika ada banyak kebisingan.
- Kesulitan mendengar suara bernada tinggi.
- Pusing.
- Memiliki masalah keseimbangan.
- Tinnitus, yang terjadi ketika kamu mendengar dering atau suara berdengung di telinga.
- Kesulitan untuk mengatur keseimbangan tubuh.
- Mual dan muntah.
Perawatan dan Pengobatan Tuli Mendadak
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter. Perawatan dan pengobatan dini dapat meningkatkan peluang untuk bisa pulih sepenuhnya.
Namun, sebelumnya, dokter perlu mengetahui penyebab gangguan pendengaran sebelum memulai perawatan.
Ada beberapa rekomendasi pengobatan yang mungkin diberikan oleh dokter untuk mengatasi kondisi tersebut, antara lain:
- Pemberian obat steroid untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan yang menyebabkan gangguan pendengaran.
- Pengobatan menggunakan antibiotik, apabila kondisi tuli mendadak disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Dalam beberapa kasus, dokter dapat memasukkan implan koklea ke telinga melalui pembedahan. Hanya saja implan tidak sepenuhnya memulihkan pendengaran, tapi dapat memperkuat suara ke tingkat yang lebih normal.
Saat telinga mengalami gangguan dan terasa tidak nyaman, kamu bisa menggunakan obat untuk mengatasinya. Rekomendasi produknya bisa kamu cari tahu pada artikel berikut ini:
- Catat, Ini 5 Jenis Obat Tetes Telinga dan Produk Rekomendasinya
- Ini Pilihan Obat Sakit Telinga yang Efektif Redakan Gejala
Meskipun kamu memiliki gejala yang mirip dengan yang disebutkan di atas, hindari untuk melakukan self diagnosis.
Sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih tepat. Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui Halodoc.
Apabila dokter meresepkan sejumlah obat, kamu juga bisa membelinya dengan praktis tanpa perlu keluar rumah melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!