Benarkah Narkoba Jadi Penyebab Psikosis? Ini Faktanya
“Ada berbagai alasan dan penyebab narkoba bisa memicu psikosis pada seseorang, terutama jenis ganja, dan kokain. Akibatnya, pemakainya bisa mengalami gejala berupa delusi dan halusinasi.”
Halodoc, Jakarta – Narkoba adalah narkotika dan obat-obatan yang dapat menyebabkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, daya rangsang, dan ketergantungan.
Susunan bahan kimianya menjadi penyebab narkoba memicu kondisi tersebut. Meskipun obat-obatan tersebut digunakan dalam prosedur medis, tapi jika kamu menggunakannya dengan cara yang salah, psikosis bisa terjadi.
Sementara itu, psikosis adalah kondisi mental yang sangat memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Gangguan psikosis yang dipicu oleh narkoba juga dikenal sebagai psikosis toksik atau psikosis yang diinduksi obat/zat.
Penyebab narkoba dapat memicu psikosis yaitu ketika pengguna menjadi ketergantungan pada obat tersebut dan kondisinya jadi lebih serius.
Alasan dan Penyebab Narkoba Memicu Psikosis
Seperti namanya, psikosis yang diinduksi narkoba disebabkan oleh penggunaan obat-obatan terlarang atau narkoba. Penyebab narkoba bisa memicu psikosis karena obat-obatan ilegal tersebut mengandung zat yang dapat mengganggu fungsi normal dalam tubuh dan otak. Akibatnya, tubuh menciptakan gejala yang tidak kamu iinginkan.
Dalam beberapa kasus, bukan penggunaan narkoba yang menyebabkan psikosis, tapi penarikan dari dari suatu zat. Keracunan atau penarikan obat ilegal ini dapat menyebabkan gejala psikotik. Ketika itu terjadi, maka diperlukan metode intervensi krisis dan detoksifikasi medis.
Riwayat medis seseorang, kapan zat tertentu tertelan, dan berapa banyak yang kamu telan, dapat memengaruhi berapa gejala psikosis yang diinduksi zat/obat (termasuk narkoba) dapat berlangsung.
Gejala psikosis dapat berkurang dan berhenti setelah suatu zat dikeluarkan dari tubuh. Namun, narkoba jenis lainnya mungkin bisa menyebabkan gejala berlangsung selama berminggu-minggu.
Berikut berbagai fakta tentang psikosis dan penggunaan narkoba:
- Orang yang memakai obat pereda nyeri tertentu mungkin mengalami gejala psikosis yang diinduksi zat/obat yang membutuhkan waktu hingga seminggu untuk sembuh.
- Seseorang yang menggunakan amfetamin, seperti metamfetamin, mungkin mengalami gejala yang bertahan selama berminggu-minggu. Perlu kamu catat, penggunaan amfetamin pada beberapa pasien juga berkaitan dengan skizofrenia. Sehingga gejala psikosis bisa lebih persisten.
- Sebuah studi melakukan penelitian terhadap individu dengan gangguan penggunaan ganja atau stimulan. Sebanyak 46 persen individu yang didiagnosa dengan psikosis yang diinduksi zat/obat kemudian berkembang menjadi skizofrenia. Mereka yang memiliki gangguan penggunaan ganja lebih rentang mengalami gejala jangka panjang. Sementara itu, sekitar setengah dari orang dalam penelitian ini hanya mengalami gejala dalam waktu yang singkat.
Selain yang disebutkan di atas, ketahui lebih lanjut fakta penting mengenai kondisi penyakit ini pada artikel berikut Fakta Penting Mengenai Psikosis.
Gejala Psikosis Akibat Narkoba
Setelah mengetahui penyebab psikosis yang diinduksi narkoba, penting juga untuk mewaspadai gejalanya. Gejala dapat berupa mengalami delusi, halusinasi, atau keduanya.
Delusi adalah pikiran dan keyakinan yang tidak didasarkan pada kenyataan. Jenis-jenis delusi meliputi:
- Penganiayaan: Pikiran bahwa orang lain, termasuk organisasi, sedang berusaha menangkap atau mengawasi kamu.
- Grandiose: Keyakinan bahwa kamu luar biasa, istimewa, berbakat, dan lebih baik dari yang lain.
- Referensial: Keyakinan bahwa orang dan sinyal dari lingkungan memiliki makna tersembunyi.
- Erotomania: Keyakinan bahwa seseorang atau beberapa orang jatuh cinta dengan kamu meski nyatanya kebalikannya.
- Nihilistik: Pikiran bahwa akan terjadi bencana.
- Somatik: Keyakinan bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh.
Sementara itu, pada gejala halusinasi, kamu akan mengalami sesuatu dengan satu atau beberapa indra yang tidak dasarkan pada kenyataan. Jenis halusinasi antara lain:
- Auditory: Mendengar suara yang tidak benar-benar ada.
- Visual: Melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
- Penciuman: Mencium aroma yang tidak dapat orang lain cium.
- Taktil: Merasa seperti sedang disentuh, padahal tidak.
- Gustatory: Merasakan suatu rasa, padahal tidak ada apa-apa di mulut.
Misalnya, dengan halusinasi pendengaran, seseorang mungkin mendengar suara yang menyuruh mereka melarikan diri atau bahwa mereka sedang diikuti. Dengan halusinasi visual, seseorang mungkin melihat seseorang mengikuti mereka yang sebenarnya tidak ada.
Jika kamu memiliki keluarga atau kerabat yang mengalami psikosis, sebaiknya jangan membiarkannya karena bisa berakibat fatal. Penting untuk membantu pengidap mendapatkan perawatan yang tepat, misalnya dengan terapi. Kamu perlu Catat, Ini 3 Jenis Terapi untuk Mengobati Psikosis.
Penyebab Narkoba Sering Disalahgunakan
Siapa saja bisa melakukan penyalahgunaan narkoba hingga akhirnya kecanduan. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemungkinan seseorang menyalahgunakan narkoba, yaitu:
1. Riwayat kecanduan dalam keluarga
Kecanduan narkoba lebih mungkin terjadi pada seseorang yang anggota keluarganya memiliki gangguan yang sama. Jika kamu memiliki kerabat sedarang, seperti orang tua atau saudara kandung, dengan penyalahgunaan narkoba, maka kamu berisiko lebih besar mengalami masalah yang sama.
2. Gangguan kesehatan mental
Jika seseorang memiliki gangguan kesehatan mental seperti depresi, attention deficit/ hyperactivity disorder (ADHD) atau gangguan stres pasca-trauma, maka ia cenderung melakukan penyalahgunaan narkoba. Terutama jika gangguan kesehatan mental tidak mendapat penanganan yang tepat.
Sebab, penggunaan narkoba dapat menjadi cara paling mudah (tapi menyimpang) untuk mengatasi perasaan menyakitkan. Seperti, kecemasan, depresi, dan kesepian, meskipun sebenarnya justru dapat memperburuk masalah.
3. Lingkungan dan pergaulan
Tekanan dari lingkungan dan teman sebaya juga bisa menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, terutama bagi kaum muda. Seseorang cenderung mudah terpengaruh jika berada di lingkungan atau pergaulan memiliki perilaku yang menyimpang.
4. Kurangnya keterlibatan dan dukungan keluarga
Penyebab selanjutnya yang umum terjadi yaitu kurangnya keterlibatan dan dukungan dalam keluarga. Situasi keluarga yang sulit atau kurangnya ikatan dengan orang tua atau saudara kandung, dapat meningkatkan risiko seseorang menyalahgunakan narkoba. Begitu juga dengan kurangnya pengawasan dari orang tua pada kegiatan atau kondisi anak.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Perlu kamu waspadai juga, penyalahgunaan narkoba tidak hanya menyebabkan seseorang mengalami psikosis. Namun, banyak dampak lainnya yang dapat terjadi, seperti masalah kesehatan, hubungan, bahkan mengancam jiwa.
Beberapa dampak dari penyalahgunaan narkoba yang dapat terjadi yaitu:
1. Terinfeksi penyakit menular
Orang yang melakukan penyalahgunaan zat apapun berisiko tinggi terkena penyakit menular. Contohnya human immunodeficiency virus (HIV), baik melalui hubungan seks yang tidak aman atau melalui berbagi jarum suntik dengan orang lain.
2. Masalah kesehatan
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, ini tergantung pada jenis narkotika yang mereka minum.
3. Kecelakaan
Orang yang menyalahgunakan zat apapun, lebih cenderung mengemudi atau melakukan aktivitas berbahaya lainnya saat berada di bawah pengaruh zat. Jika seseorang melakukan ini, bukan tidak mungkin mereka mengalami kecelakaan yang bisa membahayakan nyawa mereka sendiri.
4. Bunuh diri
Orang yang kecanduan narkoba juga lebih mungkin melakukan upaya bunuh diri. Ini seringkali terjadi akibat pengaruh masalah kesehatan mental yang menyertai.
5. Masalah keluarga
Perubahan perilaku pada pengguna narkobat dapat menyebabkan konflik dalam hubungan keluarga. Bisa pertengkaran dengan orang tua, anak, saudara, dan sebagainya. Kondisi ini pun pasti bisa menyebabkan salah satu pihak mengalami gangguan kesehatan mental.
6. Masalah pekerjaan
Penyalahgunaan zat dapat menyebabkan penurunan kinerja di tempat kerja atau ketidakhadiran yang lebih sering. Jika membiarkannya, ini bisa membuat seseorang kehilangan pekerjaannya.
7. Masalah di sekolah
Selain penurunan kinerja, pengguna yang masih sekolah dapat mengalami penurunan prestasi akademik dan motivasi untuk belajar. Mereka pun akhirnya bisa tidak anik kelas atau bahkan di keluarkan dari institusi pendidikan.
8. Masalah hukum
Salah satu dampak yang kerap terjadi yaitu masalah hukum saat harus membeli atau memiliki obat-obatan terlarang. Apalagi jika sampai mencuri demi mendapatkan uang untuk membeli obat-obatan terlarang.
9. Masalah keuangan
Pengguna akan menghabiskan uang untuk bisa menggunakan narkoba. Jika uang pribadi sudah habis, maka kamu tidak akan ragu untuk berhutang atau bahkan mencuri.
Itulah masalah-masalah yang dapat muncul akibat penyalahgunaan narkoba. Psikosis mungkin hanya salah satu dampak, sedangkan masih banyak dampak lainnya yang akan kamu hadapi. Daripada menyesal di kemudian hari, sebaiknya hindari perilaku penyalahgunaan narkoba.
Segera hubungi psikolog atau psikiater sebagai upaya awal untuk mengobati kecanduan penyalahgunaan narkoba.
Referensi:
Good Therapy. Diakses pada 2022. How to Recognize Drug-Induced Psychosis.
GoodRx Health. Diakses pada 2022. What Is Drug-Induced Psychosis?
Very Well Mind. Diakses pada 2022. What Is Substance/Medication-Induced Psychotic Disorder?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Drug addiction (substance use disorder)
A Better Today Recovery Service. Diakses pada 2023. Top 10 Reasons Why People Abuse Drugs
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan