Benarkah Metode Coitus Interruptus Ampuh Mencegah Kehamilan?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Agustus 2022

“Sebagian pasangan menggunakan metode coitus interruptus untuk mencoba mencegah kehamilan. Namun, sebenarnya coitus interruptus bukanlah metode kontrasepsi yang benar-benar dapat menunda kehamilan.”

Benarkah Metode Coitus Interruptus Ampuh Mencegah Kehamilan?Benarkah Metode Coitus Interruptus Ampuh Mencegah Kehamilan?

Halodoc, Jakarta – Banyak pasangan yang sudah menikah tidak langsung ingin memiliki anak, karena berbagai pertimbangan. Meski begitu, sebagian pasangan tersebut enggan menggunakan alat kontrasepsi untuk ber-KB. Alhasil, guna mencegah kehamilan banyak pasutri yang menggunakan metode coitus interruptus atau senggama terputus saat berhubungan seksual. 

Perlu diketahui bahwa coitus interruptus merupakan metode mencabut penis sebelum ejakulasi, ketika bersenggama. Namun, apakah metode coitus interruptus ampuh dalam mencegah kehamilan? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Tidak Benar-Benar Efektif

Sebagian pasangan menggunakan metode coitus interruptus untuk mencoba mencegah kehamilan karena keuntungannya. Sebab, ada beberapa hal yang dianggap sebagai keuntungan dari metode ini, seperti:

  • Gratis dan tidak membutuhkan alat bantu.
  • Tidak memiliki efek samping.
  • Tidak memerlukan pemasangan atau resep.
  • Beberapa pasangan memilih untuk menggunakan metode penarikan karena tidak ingin menggunakan metode kontrasepsi lain.

Berkat beberapa hal tersebut, banyak pasangan yang akhirnya mempertimbangkan senggama terputus sebagai metode kontrasepsi yang ideal. Namun, sebenarnya coitus interruptus bukanlah metode kontrasepsi yang benar-benar dapat mencegah kehamilan. 

Sebab, metode ini hanya bekerja sekitar 78 persen pada satu waktu. Di mana satu dari lima wanita yang menggunakan metode ini lebih dari satu tahun, berpotensi untuk hamil. Sebagai perbandingan, kondom untuk pria dianggap 98 persen lebih efektif jika digunakan dengan benar, setiap berhubungan seksual.

Lantaran, sperma tetap dapat tetap masuk ke vagina jika penarikan penis tidak tepat waktunya atau jika cairan pra-ejakulasi sudah mengandung sperma. 

Selain dianggap tidak efektif, menggunakan metode coitus interruptus untuk mencegah kehamilan juga membutuhkan pengendalian diri. Di sisi lain, metode coitus interruptus juga tidak dapat memberikan perlindungan diri dari risiko infeksi menular seksual.

Adakah Risiko dari Metode Coitus Interruptus?

Menggunakan metode coitus interruptus untuk mencegah kehamilan sebenarnya tidak menimbulkan risiko langsung. Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, metode ini tidak menawarkan perlindungan dari infeksi menular seksual. Di samping itu, beberapa pasangan juga merasa bahwa metode coitus interruptus dapat mengganggu kenikmatan seksual.

Jenis Kontrasepsi yang Dianggap Lebih Efektif

Ada beberapa jenis kontrasepsi yang dianggap lebih efektif jika dibandingkan dengan coitus interruptus dalam mencegah kehamilan, seperti:

1. Kontrasepsi Suntik

Metode ini mengandung bentuk sintetis dari hormon progesteron atau kombinasi estrogen dan progesteron. Kandungan hormon tersebut akan diberikan dengan cara disuntikkan ke bokong atau lengan atas wanita. Nantinya, kandungan tersebut akan bekerja untuk menghentikan ovulasi dan mengentalkan lapisan lendir di sekitar serviks. Hal ini pada akhirnya akan menyulitkan sperma untuk sampai ke rahim.

2. Pil KB

Alat kontrasepsi selanjutnya yang dianggap efektif dan aman adalah pil KB, yang efektivitasnya sudah teruji. Pil ini diperuntukkan untuk wanita, dan perlu dikonsumsi selaras dengan siklus menstruasi guna menunda kehamilan. Kendati demikian, pil KB tersedia dalam beberapa jenis, sehingga jangka waktu konsumsinya pun akan bervariasi. Karena itu, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

Itulah penjelasan mengenai efektivitas metode coitus interruptus dalam mencegah kehamilan.  sebenarnya coitus interruptus bukanlah metode kontrasepsi yang benar-benar dapat mencegah kehamilan. Sebab, sperma tetap dapat tetap masuk ke vagina jika penarikan penis tidak tepat waktunya, atau jika cairan pra-ejakulasi sudah mengandung sperma.  

Maka dari itu, pastikan untuk memilih metode kontrasepsi yang dinilai lebih efektif dan aman. Misalnya seperti penggunaan kondom bagi pria, atau konsumsi pil KB bagi wanita. Namun, pastikan untuk memeriksakan kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum memilih kontrasepsi. Tujuannya untuk memastikan alat kontrasepsi mana yang paling tepat.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit untuk memeriksakan kondisi. Tentunya tanpa perlu menunggu atau mengantre lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Withdrawal method (coitus interruptus). 
WebMD. Diakses pada 2022. Pull Out Method (Withdrawal). 
Queensland Government Health. Diakses pada 2022. 9 types of contraception you can use to prevent pregnancy.