Benarkah Makan Kerupuk dapat Memicu Sariawan pada Bayi?
Halodoc, Jakarta - Bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan umumnya suka untuk mengonsumsi apa pun. Beberapa orangtua mungkin saja memberikan yang terbilang renyah, seperti kerupuk. Namun, setelah anak mengonsumsi makanan tersebut, tidak lama kemudian terserang sariawan yang menimbulkan luka berwarna putih pada bibir dan gusi anak.
Saat anak ibu terserang sariawan, dirinya akan lebih rewel dari biasanya dan nafsu makannya dapat turun drastis karena rasa sakit yang timbul saat bergesekan dengan makanan yang masuk ke mulut. Namun, apakah benar jika kerupuk dapat menjadi pemicu sariawan pada bayi? Berikut ulasan lengkap tentang hal tersebut di bawah ini!
Baca juga: Sariawan pada Bayi yang Baru Lahir, Berbahayakah?
Kerupuk Pemicu Sariawan pada Bayi, Apa Benar?
Sariawan adalah gangguan yang terjadi di permukaan lidah disebabkan luka terbuka sehingga menimbulkan rasa sakit saat bergesekan dengan sesuatu yang masuk ke mulut. Luka yang timbul bahkan dapat menyebar di seluruh rongga mulut sehingga rasa sakit yang timbul dapat tidak tertahankan. Maka dari itu, penting untuk mendapatkan perawatan agar tidak lebih parah.
Gangguan ini juga dapat menyerang bayi, terutama anak yang sudah mulai makan. Dari kabar yang beredar, kerupuk dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya sariawan pada bayi. Hal tersebut dapat terjadi karena tekstur dari kerupuk dengan pinggiran yang tajam dapat menimbulkan luka pada rongga mulut. Saat gesekan semakin intens, sariawan juga semakin parah.
Sariawan juga rentan menyerang pada bayi karena sistem kekebalan tubuhnya yang masih lemah. Saat sistem pertahanan tubuh melemah, virus dan bakteri menjadi lebih mudah menyerang termasuk juga pada rongga mulut. Selain itu, gigi yang baru tumbuh pada bayi dapat meningkatkan risiko bagian dalam mulutnya tidak sengaja tergigit dan diperparah saat bergesekan dengan kerupuk.
Jika anak ibu mengalami sariawan disertai dengan penurunan berat badan yang drastis dan demam, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, gangguan sariawan tersebut dapat terbilang parah dan sangat memengaruhi kesehatan. Maka dari itu, cobalah untuk mengetahui beberapa pengobatan yang efektif untuk atasi sariawan pada bayi.
Lalu, jika ibu masih mempunyai pertanyaan terkait gangguan sariawan yang terjadi pada bayi, dokter dari Halodoc siap membantu kapan pun. Caranya mudah sekali, ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan setiap hari!
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi
Pengobatan Sariawan yang Efektif pada Bayi
Sariawan yang terjadi umumnya dapat sembuh dalam waktu 7-10 hari bergantung dari ukurannya. Ibu dapat menggunakan es agar rasa sakit yang timbul karena sariawan dapat diredam. Penting untuk menghindari makanan yang panas dan pedas agar rasa sakit yang telah berusaha untuk diredam tidak kambuh bahkan menimbulkan rasa sakit yang lebih intens.
Ibu juga dapat menempelkan krim yang terbuat dari garam atau baking soda untuk mempercepat penyembuhan sariawan. Oleskan krim tersebut pada area luka di rongga mulut, sehingga rasa sakitnya mereda. Pastikan juga untuk memberikan lebih banyak cairan agar tubuhnya tetap terhidrasi dan membuat sariawan menjadi lebih baik. Berikan juga makanan yang lunak agar nutrisi tubuhnya tetap terjaga.
Baca juga: Sariawan pada Bayi, Berbahayakah?
Penting untuk mengatasi sariawan pada bayi secara dini agar gangguan tersebut tidak berkembang menjadi lebih parah. Jika dirasa sariawan yang terjadi sudah sangat parah, cobalah untuk memastikannya ke dokter. Dengan begitu, intervensi secara medis dapat dilakukan dengan cepat jika dirasa perlu.