“Banyak kabar beredar tentang bagaimana cara mudah meningkatkan peluang untuk bisa hamil, salah satunya adalah mengonsumsi madu penyubur kandungan. Namun, benarkah madu penyubur bisa membantu program hamil?”

Halodoc, Jakarta – Banyak cara yang dilakukan oleh pasangan untuk bisa segera mendapatkan kehamilan. Selain mencoba rekomendasi dari dokter ahli kandungan, tak sedikit orang yang turut mencoba cara lama dan tradisional. Salah satunya yang kini sedang marak terdengar adalah mengonsumsi madu penyubur kandungan. Namun, benarkah madu ini bisa membuat cepat hamil? 

Memang benar, manfaat madu untuk menunjang kesehatan tubuh sudah tidak perlu kamu ragukan lagi. Kandungan antioksidan pada madu yang tinggi terbukti bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus mengobati banyak masalah kesehatan. Nah, ternyata, banyak orang yang percaya bahwa madu bisa membantu menyuburkan kandungan. 

Madu untuk Menyuburkan Kandungan, Benarkah Efektif?

Ternyata, manfaat ini sudah banyak dirasakan oleh orang-orang pada zaman dahulu untuk membantu meningkatkan kesuburan wanita maupun pria karena kandungan antiradang dan antioksidan di dalamnya. Hal ini didapat dari kebiasaan masyarakat Mesir yang rutin mengonsumsi madu guna meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. 

Tak hanya itu, tak sedikit pula masyarakat tradisional yang mengonsumsi madu untuk membantu meningkatkan vitalitas pada pria. Inilah mengapa madu penyubur kandungan lantas dipercaya mampu meningkatkan peluang terjadinya kehamilan untuk pasangan yang sedang menjalani program hamil. Hanya saja, manfaatnya diyakini lebih berdampak pada wanita. 

Sebenarnya, ada beberapa studi yang telah dilakukan untuk membuktikan apakah madu penyubur kandungan memang bisa memberikan efek peningkatan kesuburan. Pertama, studi yang dipublikasikan dalam Journal of Animal Physiology and Animal Nutrition yang dilakukan pada kelinci menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesuburan pada kelinci jantan setelah diberikan bee pollen. 

Lalu, studi lain yang diterbitkan dalam International Journal of Gynaecology and Obstetrics: The Official Organ of the International Federation of Gynaecology and Obstetrics melaporkan, terapi royal jelly dan bee pollen sebelum melakukan hubungan seksual efektif untuk meningkatkan kesuburan pada pasangan yang kesulitan mendapatkan kehamilan. Meski begitu, tetap diperlukan studi lain untuk bisa menguatkan hal ini. 

Berbagai Manfaat Madu yang Berpotensi Meningkatkan Kesuburan

Disebut sebagai salah satu bahan alami yang memiliki potensi untuk meningkatkan kesuburan, sudah pasti madu punya kandungan tertentu yang bisa mewujudkan efek tersebut. Namun, tetap perlu diperhatikan kandungan tersebut karena khasiat yang ditujukan untuk pria dan wanita bisa jadi berbeda. 

Khasiat madu untuk meningkatkan kesuburan pada pria ada pada kandungan vitamin B pada madu yang diyakini bisa meningkatkan terbentuknya hormon testosteron. Selain itu, madu juga punya manfaat bagi pria yang memiliki kondisi impoten atau disfungsi ereksi. Oksida nitrat yang terkandung di dalam madu bisa membantu meningkatkan ereksi. Terakhir, bee pollen yang katanya mampu membantu meningkatkan produksi sel sperma.

Sementara untuk wanita, asam amino menjadi kandungan dalam madu yang punya potensi untuk menyuburkan kandungan. Asam amino, terlebih jenis arginin diyakini mampu meningkatkan fungsi dari ovarium dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem reproduksi. Kedua komponen ini bisa membuat masa subur meningkat. 

Namun, studi yang bisa membuktikan khasiat madu tersebut bisa dikatakan masih sangat sedikit. Terlebih, ada pula studi lain yang justru menyebutkan bahwa konsumsi madu berlebihan akan berdampak negatif pada kesuburan. Inilah mengapa diperlukan banyak studi lain terkait khasiat madu penyubur kandungan. 

Baca juga: Ini Manfaat dan Efek Samping Bee Pollen bagi Kesehatan

Alangkah lebih baik jika kamu membiasakan pola hidup dan pola makan yang sehat untuk membantu meningkatkan masa subur. Jangan lupa, rutin lakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit, buat janji lebih mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc di ponsel kamu, ya!

Referensi: 

Attia, et al. 2010. Diakses pada 2021. Effect of bee pollen levels on productive, reproductive and blood traits of NZW rabbits. Journal of Animal Physiology and Animal Nutrition.  https://doi.org/10.1111/j.1439-0396.2010.01054.x

Ahmed T Abdelhafiz and Jehan A Muhamad. 2007. Diakses pada 2021. Midcycle pericoital intravaginal bee honey and royal jelly for male factor infertility. International Journal of Gynecology and Obstetrics: The Official Organ of the International Federation of Gynecology and Obstetrics 101(2): 146-9.