Benarkah Kerupuk Pasir Lebih Sehat untuk Dijadikan Camilan?
“Kerupuk pasir umumnya aman dikonsumsi, karena bahan pembuatannya pun terbilang aman, yaitu tepung tapioka, garam, dan bawang putih. Agar konsumsi kerupuk pasir tetap aman untuk kesehatan, konsumsinya sebaiknya tidak berlebihan.”
Halodoc, Jakarta – Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan makan kerupuk. Banyak yang menganggap makan nasi rasanya tidak lengkap jika tidak kerupuk.
Salah satu kerupuk yang paling populer dan disukai adalah kerupuk pasir yang terkenal berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Biasanya kerupuk pasir jadi “teman” saat makan ketupat sayur, gado-gado, atau soto. Bahkan menjadikan kerupuk pasir sebagai camilan juga merupakan hal yang lumrah. Namun, apa benar kerupuk pasir lebih sehat dijadikan camilan?
Kerupuk Pasir Rendah Kolesterol
Kerupuk pasir umumnya aman dikonsumsi karena bahan pembuatannya terbilang aman,yaitu dengan menggunakan tepung tapioka, garam dan bawang putih. Selain itu, cara mengolahnya pun tidak menggunakan minyak, melainkan dengan pasir yang dipanaskan, sesuai dengan namanya. Itulah yang membuat kerupuk pasir renyah dan gurih.
Untuk mengolahnya kamu tidak bisa menggunakan pasir sembarangan. Pasir yang digunakan yaitu pasir gunung yang berwarna hitam. Karena proses pengolahan tidak menggunakan minyak, kerupuk pasir disebut rendah kolesterol.
Tergantung pabrik atau produsen yang membuatnya, jika bahan pembuatnya benar-benar berkualitas baik, maka konsumsi kerupuk pasir masih aman. Namun jika bahan yang digunakan tidak berkualitas baik, banyak mengandung garam, serta banyak kandungan kimia lainnya, maka konsumsinya perlu diwaspadai. Terlebih jika mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Ciri-Ciri Kerupuk yang Membahayakan Kesehatan Menurut BPOM
Agar konsumsi kerupuk pasir tetap aman untuk kesehatan, konsumsinya sebaiknya tidak berlebihan. Mengingat kebanyakan kerupuk mengandung banyak garam. Selain itu, untuk membuat rasanya gurih, kerupuk seringkali ditambahkan bumbu penyedap, pengawet, dan bahan tambahan lainnya. Hal tersebut menjadikan kerupuk memiliki risiko berbagai penyakit. Seperti gangguan jantung dan pembuluh darah, kolesterol tinggi, hipertensi, radang tenggorokan, kanker, kegemukan, dan sebagainya.
Selain itu, kamu juga perlu cermat dalam memilihnya. Sebab, beberapa kerupuk pasir memiliki variasi warna, seperti putih, kuning, dan merah muda. Nah, zat pewaran itulah yang perlu diwaspadai. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kerupuk yang mengandung pewarna berbahaya akan menyala saat dibakar. Menyala disini maksudnya pendar warna atau fluoresensi dari reaksi kerupuk.
Selain itu, BPOM juga menjelaskan bahwa kerupuk dengan ciri-ciri warna ngejreng menunjukkan bahwa kerupuk tersebut mengandung bahwa pewarna berbahaya. Misalnya, Rhodamin-B. Diketahui sebagian dari bahan tersebut merupakan karsinogen atau penyebab kanker. Sehingga tidak disarankan untuk digunakan sebagai campuran bahan makanan apapun, termasuk kerupuk.
Melansir dari media daring nasional, kerupuk dengan bahan pewarna berbahaya banyak ditemukan dan sulit dikontrol. Sebab, kerupuk dibuat oleh industri kecil, dijual secara kiloan atau curah. Sehingga kemungkinan banyak yang tidak memiliki izin.
Itulah yang perlu diketahui tentang keamanan konsumsi kerupuk pasir. Jika kamu ingin tahu tentang manfaat atau bahaya dari makanan lainnya, jangan ragu untuk bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!