Benarkah Kebiasaan Begadang Bisa Sebabkan Lumpuh Wajah?
“Kebiasaan begadang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, salah satunya adalah lumpuh wajah. Kelumpuhan ini dapat membuat seseorang sulit berkedip atau tersenyum.”
Halodoc, Jakarta – Untuk para pecinta sepak bola, Piala Dunia 2022 merupakan salah satu tayangan yang sulit untuk dilewatkan. Pagelaran terbesar di dunia ini membuat beberapa orang merasa perlu begadang karena jam tayangnya di malam hingga dini hari.
Namun, kebiasaan begadang ini dapat menyebabkan berbagai macam risiko kesehatan. Salah satunya yang dikabarkan bisa terjadi adalah kelumpuhan pada wajah.
Lumpuh Wajah Bisa Disebabkan oleh Kebiasaan Begadang
Kelumpuhan pada wajah bisa disebabkan oleh bell’s palsy dan biasanya terjadi hanya sementara. Masalah ini terjadi karena terganggunya saraf yang menggerakkan otot-otot pada satu sisi wajah, termasuk otot yang mengontrol kedipan dan penutupan pada mata.
Mengutip jurnal dari Universitas Muhammadiyah Malang dari Moch. Bahrudin, seseorang yang mengalami bell’s palsy sebelumnya memiliki kebiasaan begadang. Tentunya hal ini diperparah dengan terkena udara dingin di malam hari atau terkena AC yang langsung ke wajah.
Karena begadang atau kekurangan tidur tersebut kemudian memicu pengaktifan kembali infeksi virus yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan saraf wajah membengkak dan meradang sebagai reaksi dari infeksi.
Akhirnya, wajah bisa mengalami tekanan pada kalan fallopi, serta menimbulkan pembatasan darah dan oksigen ke sel saraf. Namun, bukan hanya bell’s palsy saja yang menyebabkan lumpuh wajah, beberapa gangguan lainnya seperti stroke dan penyakit lyme juga bisa menyebabkan masalah yang sama.
Cara Mengobati Bell’s Palsy yang Sebabkan Lumpuh Wajah
Untuk mengatasi gangguan ini yang baru muncul, steroid mungkin diberikan oleh dokter untuk meningkatkan pemulihan fungsi saraf wajah. Pada kebanyakan kasus, steroid secara oral perlu dilakukan dalam 72 jam setelah merasakan gejala apabila memungkinkan. Hal ini agar pemulihan terjadi dengan baik.
Jika steroid tidak efektif, dokter bisa memberikan obat antivirus untuk meningkatkan kemungkinan pemulihan fungsi wajah. Selain itu, obat pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen juga bisa dikonsumsi untuk mengatasi rasa sakit. Namun, konsumsi obat ini sebaiknya dengan resep dari dokter.
Bell’s palsy juga dapat menyebabkan kelopak mata tidak bisa berkedip. Maka dari itu, penggunaan pelindung mata perlu dilakukan untuk menghindari iritasi dan kekeringan.
Pastikan untuk terus menjaga kelembapan mata dan melindunginya dari kotoran serta cedera, terutama di malam hari. Teteskan pelumas mata secara rutin pada bagian mata yang sulit berkedip, lalu lindungi kembali dengan penutup mata.
Terapi lain juga bisa dilakukan, seperti terapi fisik, pijat wajah, atau akupunktur, untuk memberikan sedikit perbaikan pada fungsi saraf di wajah dan mengurangi perasaan nyeri.
Itulah pembahasan mengenai kebiasaan begadang yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami lumpuh wajah akibat bell’s palsy. Maka dari itu, sebaiknya untuk tidak begadang secara berlebihan untuk menghindari terserang penyakit ini atau bahkan masalah kesehatan lainnya.
Apabila kamu ingin memeriksakan diri terkait masalah pada wajah, fitur janji medis bisa digunakan untuk pemesanan pada rumah sakit rekanan Halodoc. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada 2022. Bell’s Palsy Fact Sheet.
Universitas Muhammadiyah Malang oleh Moch. Bahrudin. Diakses pada 2022. Bell’s Palsy (BP).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan