Benarkah Kebanyakan Tidur Jadi Tanda Gangguan Mental?

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Mei 2024

“Kebanyakan tidur seringkali menjadi keinginan setiap orang. Namun, hal ini dapat menjadi indikasi berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan mental”

Benarkah Kebanyakan Tidur Jadi Tanda Gangguan Mental?Benarkah Kebanyakan Tidur Jadi Tanda Gangguan Mental?

DAFTAR ISI


Halodoc, Jakarta – Kebanyakan tidur bagi sebagian orang mungkin terlihat seperti sebuah anugerah. 

Namun, sebenarnya, seperti halnya kurang tidur, tidur berlebihan juga dapat menjadi tanda gangguan tidur. 

Tidur berlebihan sering kali merupakan indikasi seseorang mengalami kualitas tidur yang buruk, dan juga menandakan gangguan tidur klinis, seperti sleep apnea obstruktif atau terkait masalah kesehatan mental, seperti depresi.

Hal ini berkaitan dengan banyak risiko kesehatan yang sama seperti kurang tidur, termasuk penyakit jantung, masalah metabolik seperti diabetes dan obesitas, serta masalah kognitif seperti kesulitan mengingat.

Gangguan Mental yang Berhubungan Dengan Tidur Berlebihan

Terdapat beberapa gangguan mental yang memiliki kaitan dengan masalah tidur berlebihan. 

Kelebihan tidur bisa menjadi gejala dari kondisi psikologis tertentu, seperti: 

1. Depresi

Orang yang mengalami depresi cenderung merasa lelah dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari. 

Tidur yang berlebihan bisa menjadi cara menghindari atau melarikan diri dari perasaan yang menyakitkan atau pikiran negatif yang terkait dengan depresi. 

Ini bisa menjadi mekanisme yang secara tidak sadar dilakukan untuk mengurangi stres emosional.

2. Gangguan Bipolar

Seorang pengidap bipolar mungkin menghabiskan lebih banyak waktu tidur dalam upaya untuk mengatasi perasaan sedih atau kelelahan yang mendalam. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa selama fase mania atau hipomania, pola tidur bisa berubah menjadi lebih sedikit atau terganggu.

3. Narkolepsi

Narkolepsi adalah gangguan tidur yang berbasis neurologis di mana fungsi otak dalam mengontrol siklus tidur-bangun terganggu. 

Pengidap narkolepsi mengalami kelelahan yang berlebihan pada siang hari dan sering kali merasakan dorongan yang kuat dan tak terkendali untuk tidur pada saat yang tidak tepat. 

Meskipun kelebihan tidur adalah salah satu gejala utama, tetapi juga terjadi gangguan tidur lainnya seperti mimpi yang memasuki fase REM (rapid eye movement) secara langsung ketika mereka tertidur.

4. Sindrom Hipersomnia Idiopatik

Ini adalah kondisi seseorang merasa mengantuk dan tidur berlebihan tanpa alasan yang jelas. 

Kondisi ini mengganggu kehidupan sehari-hari, karena orang yang mengalami hipersomnia idiopatik biasanya tidur dalam durasi yang panjang pada malam hari tetapi masih mengalami kelelahan yang sangat kuat pada siang hari.

Nah, kamu perlu waspada jika menemukan 7 Ciri-Ciri Seseorang Mengalami Hipersomnia.

Dalam semua kasus ini, tidur berlebihan bukan hanya merupakan gejala yang mengganggu, tetapi juga dapat menyebabkan dampak negatif pada fungsi sehari-hari dan kualitas hidup secara keseluruhan. Nah, kamu juga perlu tahu, Ini Efek Kurang Tidur yang Bisa Terjadi pada Tubuh.

Penting untuk mencari bantuan profesional jika seseorang mengalami pola tidur yang tidak normal atau merasa terganggu oleh kelebihan tidur mereka.

Hubungi Psikolog/Psikiater Ini Jika Mengalami Tidur Berlebihan Karena Gangguan Psikologis

Jika kamu mengalami tidur berlebihan yang bisa terjadi karena masalah psikologis seperti gangguan bipolar, stres, atau depresi, mungkin saatnya mencari dukungan dan konseling yang tepat. 

Kamu dapat mencari bantuan dengan menghubungi daftar psikolog/psikiater yang dapat menjadi pendengar yang baik dan siap membantu kamu. 

Tidak perlu ragu untuk berbicara terbuka kepada seorang psikolog/psikiater tentang keluhan yang kamu alami.

Kamu bisa menghubungi daftar psikolog/psikiater yang berpengalaman dan telah mendapat ulasan positif dari pasien sebelumnya yang mereka tangani. 

Berikut adalah daftar psikolog/psikiater yang mungkin bisa membantu: 

1. Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog

Kamu dapat menghubungi Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, psikolog yang merupakan alumnus Universitas Mercu Buana pada tahun 2014 dan Universitas Persada Indonesia YAI pada tahun 2019. 

Saat ini, Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, aktif berpraktik di daerah Tangerang Selatan, Banten. 

Dengan pengalaman praktiknya selama 4 tahun, kamu dapat mempercayakan diri untuk mencari konseling melalui layanan Halodoc jika kamu membutuhkan pendengar yang penuh perhatian. 

Ia juga menyediakan layanan konseling yang berfokus pada berbagai aspek kehidupan seperti hubungan dan keluarga, gangguan kecemasan, serta berbagai masalah kesehatan mental lainnya.

Chat Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Rp 80.000,- di Halodoc.

2. Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog

Selanjutnya, kamu bisa menghubungi Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, yang merupakan lulusan Universitas Brawijaya pada tahun 2013 dan gelar magister di Universitas Indonesia pada tahun 2018. 

Saat ini, beliau aktif berpraktik di daerah Bekasi, Jawa Barat, dan aktif sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). 

Dengan pengalaman sebagai psikolog klinis selama 6 tahun, kamu dapat mengatur jadwal sesi konseling dengan Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, melalui layanan Halodoc

Ia siap memberikan konsultasi tentang berbagai topik seperti masalah keluarga dan hubungan, gangguan kecemasan, pengasuhan anak, serta gangguan suasana hati.

Chat Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Rp 55.000,- di Halodoc

3. dr. Mariati Sp.KJ

Berikutnya, kamu bisa kamu menghubungi dokter spesialis kejiwaan dr. Mariati Sp.KJ. yang lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh pada 2013 dan Universitas Sebelas Maret pada 2022. 

Saat ini, dr. Mariati Sp.KJ melakukan praktik di Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur dan terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Dokter Mariati Sp.KJ telah berpengalaman sebagai dokter jiwa selama 8 tahun sehingga kamu tak perlu ragu berkonsultasi di Halodoc terkait cara menangani tidur berlebihan.

Ia juga bisa memberikan konsultasi seputar depresi, gangguan kepribadian, gangguan mood, trauma, pengembangan diri maupun masalah kesehatan mental lainnya.

Chat dr. Mariati Sp.KJ dari Rp 75.000,- di Halodoc.

Catat, ini 5 Penyebab Kelelahan saat Bangun Tidur.

4. dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ

Pilihan dokter lain yang dapat kamu hubungi adalah dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ. yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia pada tahun 2013 dan Universitas Udayana pada tahun 2022. 

Saat ini, ia berpraktik di Brebes, Jawa Tengah, dan merupakan anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Dengan pengalaman selama 10 tahun sebagai dokter kejiwaan, kamu dapat berkonsultasi di Halodoc mengenai cara mengatasi gangguan tidur dan masalah mental lainnya.

Chat dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ dari Rp 55.000,- di Halodoc.

5. dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ

Kamu juga bisa menghubungi dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2012 dan 2023.

Saat ini, ia dokter Anastasia Kharisma Sp.KJ melakukan praktik di Denpasar, Bali dan tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Ia telah berpengalaman sebagai dokter jiwa selama 11 tahun sehingga kamu bisa berkonsultasi di Halodoc terkait berbagai masalah kejiwaan yang bisa menyebabkan gangguan tidur berlebihan.

Chat dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Jangan ragu untuk menghubungi dokter yang tersedia 24/7 melalui layanan Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kamu juga bisa merasa tenang karena privasi kamu terjamin aman.

Tidak perlu tunggu lebih lama, manfaatkan layanan Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan konsultasi kesehatan yang lebih mudah dan cepat!

Referensi:

Psychology Today. Diakses pada 2024. The Surprising Risks of Sleeping Too Much.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. What You Should Know About the Relationship Between Oversleeping and Depression
Healthdirect. Diakses pada 2024. Signs of Mental Health Issues.