Benarkah Ibu Menyusui Tidak Berisiko Terkena Kanker Payudara?
Halodoc, Jakarta – Menyusui tidak hanya memberikan manfaat optimal kepada Si Kecil, tetapi juga dapat risiko kanker payudara pada ibu. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh The University of Texas MD Anderson Cancer Center, ibu yang menyusui menurunkan risiko kanker payudara sebelum dan sesudah menopause.
Menyusui lebih lama dari enam bulan juga dapat memberikan perlindungan tambahan. Soalnya menyusui memberikan perubahan hormonal selama menyusui yang menunda periode menstruasi. Hal ini sedikit banyak mengurangi keterpaparan seumur hidup seorang wanita terhadap hormon seperti estrogen, yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker payudara. Selain itu, selama kehamilan dan menyusui, jaringan payudara akan luruh. Ini dapat membantu menghilangkan sel yang berpotensi memicu kerusakan DNA, sehingga membantu mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara.
Baca juga: Catat, Ini 9 Gejala Awal Kanker Payudara
Menyusui Juga Bisa Mencegah Kanker Ovarium
Nah, selain menurunkan risiko kanker payudara, menyusui juga dapat membantu menurunkan risiko kanker ovarium dengan mencegah ovulasi. Semakin sedikit periode ovulasi, semakin sedikit pula paparan estrogen dan sel-sel abnormal yang bisa menjadi kanker.
Kembali lagi ke pokok bahasan menyusui menurunkan risiko kanker payudara, untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari menyusui, ibu harus melakukannya secara eksklusif setidaknya selama enam bulan. Itu berarti bayi hanya menerima ASI (tidak ada air, cairan atau makanan padat lainnya) selama enam bulan penuh.
Bukti menunjukkan bahwa manfaat kesehatan dan pengurangan risiko kanker menjadi signifikan pada enam bulan dan seterusnya. Selain itu, ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang dan sehat.
Setelah enam bulan, ASI menyediakan setidaknya setengah dari kebutuhan nutrisi anak. Jadi, ibu sudah bisa secara bertahap memperkenalkan makanan seperti sereal bayi, buah-buahan dan sayuran sambil tetap menyusui.
Baca juga: Ketahui 4 Penyebab Payudara Nyeri dan Sakit Saat Menyusui
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh Collaborative Group on Hormonal Factors in Breast Cancer, ditemukan setiap 12 bulan seorang wanita menyusui, risiko kanker payudara menurun sebesar 4,3 persen. Wanita yang menyusui selama lebih dari 13 bulan memiliki kemungkinan 63 persen lebih kecil terkena kanker ovarium dibandingkan wanita yang menyusui kurang dari tujuh bulan. Wanita yang menyusui lebih dari satu anak selama 31 bulan dapat mengurangi risiko kanker ovarium hingga 91 persen dibandingkan dengan wanita yang menyusui kurang dari 10 bulan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menyusui tidak hanya mengurangi kemungkinan terkena kanker, tetapi juga membantu mencegah anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas di kemudian hari. Pun, menyusui membantu memperkuat sistem kekebalan anak. Antibodi ibu dapat berpindah dari susu ke anak. Ini membantu menurunkan risiko anak terkena infeksi telinga, serta masalah sistem pernapasan dan pencernaan. Ditambah lagi, penelitian menunjukkan semakin lama seorang anak disusui, semakin rendah kemungkinannya mengembangkan alergi.
Selain menyusui, pilihan gaya hidup dapat meminimalkan risiko kanker payudara. Gaya hidup seperti apa yang menurunkan risiko kanker payudara?
1. Menjaga berat badan yang sehat.
2. Berolahraga secara teratur.
3. Membatasi asupan alkohol.
4. Makan makanan bergizi.
5. Tidak merokok.
Baca juga: 7 Mitos Tentang Menyusui yang Perlu Diketahui
Informasi selengkapnya mengenai menyusui dan kaitannya dengan penurunan risiko kanker payudara, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.