Benarkah Ganja Medis Mampu Obati Cerebral Palsy?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Juni 2022

“Tidak sedikit orang yang bertanya terkait kebenaran hubungan antara ganja medis untuk mengobati cerebral palsy. Pasalnya, kandungan dalam ganja mampu mengatasi gejala dari gangguan pada otak ini.”

Benarkah Ganja Medis Mampu Obati Cerebral Palsy?Benarkah Ganja Medis Mampu Obati Cerebral Palsy?

Halodoc, Jakarta – Ganja atau marijuana masih termasuk kategori narkoba yang terlarang di Indonesia. Meski pada beberapa penelitian, tanaman ini dapat membantu beberapa penyakit untuk lebih baik. Sebab, ganja yang diolah secara medis dapat mengobati cerebral palsy. Apakah benar? 

Ganja Medis untuk Obati Cerebral Palsy

Untuk seseorang yang mengidap cerebral palsy, ada banyak gangguan mereka rasakan. Seperti kekakuan otot, nyeri kronis, dan otot yang terlalu lentur. Gangguan ini terjadi sejak di dalam kandungan atau saat lahir akibat perkembangan yang tidak normal pada otak. Alhasil, mempengaruhi seseorang dalam berbicara dan menggerakkan otot.

Ada beberapa gejala dari cerebral palsy dapat diredakan untuk sementara waktu dengan penggunaan ganja medis. Meski begitu, penelitian lebih dalam belum bisa membuktikan dengan manfaat yang jelas untuk mengatasi berbagai kondisi tersebut. Nah, berikut beberapa gejala yang dapat diminimalisir:

1. Nyeri kronis

Salah satu manfaat ganja medis untuk cerebral palsy adalah mengatasi rasa nyeri yang kronis akibat kejang dan ketegangan pada otot. Ganja dapat membantu untuk meringankan rasa sakit yang kronis. Namun, beberapa orang khawatir tentang efek psikoaktif dari THC, sehingga beberapa orang lebih memilih CBD yang tidak memabukkan untuk menghilangkan rasa sakit.

2. Kejang

Kejang juga termasuk salah satu gangguan neurologis akibat cerebral palsy yang bisa terjadi. Hal ini diakibatkan kerusakan otak dan rentan untuk kambuh. Kandungan endocannabinoid pada ganja dapat menurunkan pelepasan neurotransmiter yang mengaktifkan neuron, sehingga kejang berkurang. Namun perlu berhati-hati jika dikonsumsi bersamaan dengan obat anti-epilepsi karena mungkin saja menimbulkan interaksi.

3. Insomnia

Insomnia juga termasuk salah satu masalah yang kerap terjadi pada seseorang dengan cerebral palsy. Seseorang dengan gangguan ini sulit untuk tidur karena perasaan nyeri otot yang dirasakan. Saat mengonsumsi ganja medis, kandungan cannabinolnya dapat membantu tubuh untuk meningkatkan kualitas tidur.

4. Spastisitas

Cerebral palsy kerap ditandai dengan kejang atau kekakuan pada otot. Masalah otot ini dapat terjadi karena adanya peningkatan tonus otot yang menyebabkan lengan, kaki, dan tangan kesulitan untuk berfungsi yang menyebabkan rasa sakit dan kesulitan untuk bergerak. Penggunaan ganja medis dapat membuat gejala ini menjadi lebih baik.

Ada penelitian yang menguji ganja pada kelompok anak dengan usia antara 1 sampai 17 tahun terkait gangguan motorik kompleks akibat cerebral palsy. Penelitian yang dibagi menjadi dua kelompok ini menerima kombinasi CBD dan THC yang berbeda. Hasilnya, memang ada peningkatan kelenturan, gerakan otot yang lebih baik, nyeri yang diredam, serta peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Itulah pembahasan tentang ganja medis yang memiliki manfaat untuk pengidap cerebral palsy. Meski penelitian yang dilakukan dalam skala kecil, tetapi hasilnya memberikan secercah harapan bagi mereka yang mengidap kelainan pada otak ini. Maka dari itu, banyak orang yang berharap jika ganja medis bisa disetujui untuk digunakan.

Kamu juga bisa lho menggunakan fitur tanya dokter dari aplikasi Halodoc untuk berinteraksi dengan ahli medis tentang berbagai manfaat ganja medis untuk pengidap cerebral palsy. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan hanya dengan smartphone di tangan. Maka dari itu, gunakan segera aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
Veriheal. Diakses pada 2022. Can Medical Marijuana Help Patients with Cerebral Palsy?
Medical Marijuana Treatment Clinics of Florida. Diakses pada 2022. Treating Cerebral Palsy with Medical Marijuana.