Benarkah Efek Kemoterapi Bisa Mengganggu Kesuburan Pria?
“Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan yang sering direkomendasikan untuk penyakit kanker. Pengobatan ini dinilai cukup efektif untuk membunuh sel-sel kanker dan bisa dikombinasikan dengan perawatan lainnya. Kendati demikian, kemoterapi memicu sejumlah efek samping, termasuk memengaruhi kesuburan pria.”
Halodoc, Jakarta – Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan untuk mengatasi kanker. Perawatan ini menggunakan bahan kimia kuat untuk membunuh sel-sel yang bermutasi dengan cepat seperti kanker. Obat kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan perawatan lain seperti terapi radiasi atau operasi.
Meskipun kemoterapi termasuk cara yang cukup efektif untuk mengobati banyak jenis kanker, pengobatan kemoterapi juga membawa risiko efek samping, salah satunya memengaruhi kesuburan pria. Mengapa bisa demikian? Begini penjelasannya.
Baca juga: 6 Efek Kemoterapi yang Belum Banyak Orang Tahu
Alasan Kemoterapi Dapat Menurunkan Kesuburan Pria
Sebenarnya, tidak semua obat kemoterapi dapat memengaruhi kesuburan pria sehingga menyulitkan seseorang untuk memiliki keturunan. Namun, kemoterapi umumnya memang dapat mengurangi produksi sperma, memengaruhi kemampuan sperma untuk membuahi sel telur dan mempengaruhi produksi hormon testosteron. Infertilitas ini dapat bersifat sementara atau permanen tergantung pada obat yang kamu konsumsi, dosis dan usia.
Beberapa obat kemoterapi dapat mempengaruhi saraf di area genital. Hal ini dapat membuat kamu sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Namun, kondisi tersebut biasanya bersifat sementara dan membaik secara bertahap setelah perawatan selesai. Kebanyakan pria masih bisa ereksi dan mengalami orgasme seperti yang sebelumnya.
Intinya, ada faktor yang memengaruhi kesuburan pria yang menjalani kemoterapi. Mulai dari usia, jenis kanker, dosis obat, lamanya pengobatan dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, penting untuk mendiskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani kemoterapi guna mempertimbangkan segala efek sampingnya.
Kenapa Kemoterapi Perlu Dilakukan?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kemoterapi sering digunakan untuk membunuh sel kanker. Nah, berikut manfaat kemoterapi untuk mengobati kanker:
- Menyembuhkan kanker tanpa pengobatan lain. Kemoterapi dapat digunakan sebagai pengobatan utama atau satu-satunya untuk kanker.
- Setelah perawatan lain dilakukan, kemoterapi bisa digunakan untuk membunuh sel kanker yang tersembunyi. Biasanya, kemoterapi dilakukan setelah pembedahan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal di dalam tubuh. Dokter menyebut ini sebagai terapi adjuvant.
- Sebagai persiapan perawatan lainnya. Kemoterapi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor sehingga perawatan lain, seperti radiasi dan pembedahan, dapat dilakukan dan lebih efektif. Dokter menyebut ini sebagai terapi neoadjuvant,
- Meringankan tanda dan gejala. Kemoterapi dapat membantu meringankan tanda dan gejala kanker dengan membunuh beberapa sel kanker.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Setelah Kemoterapi
Tidak semua pasien mendapatkan obat kemoterapi yang sama. Dokter memilih obat kemoterapi berdasarkan beberapa faktor, seperti jenis kanker, stadium kanker, kondisi kesehatan secara keseluruhan, perawatan kanker sebelumnya dan tujuan dan preferensi pasien.
Seberapa Sering Kemoterapi Boleh Dilakukan?
Mengingat banyak risiko efek samping yang dapat ditimbulkan oleh kemoterapi, metode pengobatan ini sebenarnya tidak dianjurkan untuk dilakukan terlalu sering. Namun, seberapa sering pengobatannya tentu ditentukan oleh dokter. Dokter pasti akan memilih obat kemoterapi berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Hal ini penting untuk meminimalisir efek samping tapi bisa memaksimalkan efektivitas pengobatan.
Biasanya dokter akan mempertimbangkan karakteristik kanker dan seberapa baik tubuh pasien mampu pulih setelah setiap perawatan. Jadwal pengobatan kemoterapi bervariasi. Perawatan kemoterapi dapat terus menerus, atau mungkin bergantian antara periode pengobatan dan periode istirahat agar pasien cepat pulih.
Baca juga: Jalani Kemoterapi, Begini Cara Atur Pola Makan yang Tepat
Masih punya pertanyaan lain seputar kemoterapi? Jangan ragu untuk tanyakan ke dokter. Kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saat mengalami keluhan kesehatan. Dokter yang ahli di bidangnya akan siap menjawab segala pertanyaan kamu.