Benarkah Bernyanyi Mampu Membuat Bayi Lebih Tenang?
Halodoc, Jakarta – Di film-film, di buku cerita, atau jangan-jangan kamu sendiri pernah melakukanya; menggumamkan nyanyian ke bayi sampai akhirnya si bayi tertidur. Apakah secara penelitian ilmiah bernyanyi bisa membuat bayi lebih tenang?
Dalam sebuah studi baru dari Universitas Montreal, bayi bisa tenang dua kali lebih lama saat mendengarkan lagu. Ketika bayi mendengarkan lagu, secara tidak langsung akan melatih pengendalian emosinya. Informasi selengkapnya mengenai bernyanyi mampu membuat bayi lebih tenang bisa dibaca di sini!
Ikatan Natural Manusia dengan Musik
Manusia secara natural memiliki interaksi dengan musik. Detak jantung, aliran darah, serta sistem kerja tubuh lainnya menghasilkan irama musik. Itulah awal kedekatan manusia dengan musik. Dalam kaitannya dengan bayi, fakta lain mengungkapkan bahwa bayi lebih mengenali suara dari pada wajah. Suara adalah rangsangan yang sangat kuat untuk bayi.
Baca juga: Ingin Anak Kreatif? Begini Cara Didik Sejak Bayi
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Psychology Today disebutkan kalau sejak usia satu hari, bayi dapat membedakan pola ritme. Itu bukan satu-satunya hubungan antara bayi dan musik. Ada bukti lain yang menunjukkan mengapa musik mungkin memainkan peran penting dalam perkembangan bayi. Beberapa penelitian bahkan mengungkapkan bernyanyi untuk bayi adalah pelajaran bahasa pertama anak yang dapat mencegah masalah bahasa di kemudian hari.
Bernyanyi saat hamil memiliki manfaat tambahan untuk membiasakan bayi dengan musik. Kemudian, setelah bayi lahir, gunakan lagu yang sama untuk mencoba menenangkannya agar tertidur. Memutarkan ataupun menyanyikan lagu yang sama sebelum dan setelah bayi lahir justru membuat bayi cenderung lebih tenang. Ini dikarenakan bayi sudah bisa mendengarkan lagu sejak dalam kandungan. Lagu tersebut menjadi familiar dan lebih menenangkan ketimbang lagu lainnya.
Efek Fisiologis Positif
Tidak hanya menenangkan, bernyanyi juga menghasilkan efek fisiologis positif pada bayi. Bayi prematur di unit ICU yang terpapar nyanyian orangtua menunjukkan peningkatan detak jantung dan pernapasan, pola tidur dan makan yang lebih baik, dan penambahan berat badan yang lebih baik.
Bayi dengan tingkat kortisol yang tinggi (hormon yang berhubungan dengan stres dan gairah) mengalami penurunan kortisol saat mereka mendengarkan nyanyian. Ini menunjukkan kalau bernyanyi memiliki efek modulasi pada kortisol, menjaganya dalam kisaran yang tepat.
Baca juga: Biar Kreatif, Ini 6 Cara Mengembangkan Imajinasi Anak
Musik telah terbukti meningkatkan ikatan sosial dan meningkatkan pembelajaran dan memori pada orang dewasa, dan hal yang sama terjadi pada bayi. Faktanya, beberapa anak benar-benar mulai bernyanyi sebelum mereka berbicara, dan beberapa dapat menyanyikan bagian lagu yang panjang meskipun mereka mungkin hanya dapat menghasilkan satu atau dua kata melalui ucapan.
Bernyanyi menumbuhkan kefasihan dalam menghasilkan suara, yang dapat membantu anak-anak belajar bahasa. Bernyanyi juga terbukti efektif membantu bayi mengatur emosi dan memusatkan perhatian.
Baca juga: Ini Cara Mengetahui Bakat Anak Sejak Bayi
Pengaturan emosi ini menjadi bagian penting karena membuat bayi lebih mudah diatur. Bayi yang bahagia dan berinteraksi dengan orangtua lebih baik serta membentuk ikatan yang lebih dekat.
Jika orangtua memiliki kendala dalam perawatan bayi baru lahir, coba temukan solusinya di Halodoc. Orangtua bisa menanyakan masalah kesehatan apapun ke Halodoc dan dokter terbaik di bidangnya akan memberikan solusi. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bahkan bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
Science Daily. Diakses pada 2020. Singing calms baby longer than talking.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Does Singing to Your Baby Really Work?
Greater Good Berkeley. Diakses pada 2020. Why Parents Sing to Babies.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan