Benarkah Bayi Prematur Rentan Idap PDA?
Halodoc, Jakarta – Bayi dengan kelahiran prematur disebut memiliki risiko tinggi mengalami patent ductus arteriosus (PDA). Hal itu dikaitkan dengan kondisi dan kesiapan tubuh bayi yang belum sempurna. Tapi, benarkah bayi prematur lebih rentan mengidap PDA?
Jawabannya adalah iya. Patent ductus arteriosus (PDA) merupakan kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami bayi dengan kelahiran prematur dan terjadi karena ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir, padahal seharusnya menutup secara otomatis dalam 2–3 hari kehidupan. Ductus arteriosus adalah pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal. Kondisi ini harus segera mendapat penanganan, sebab jika dibiarkan bisa menyebabkan hipertensi pulmonal, aritmia, dan gagal jantung.
Baca juga: Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui Orangtua Jika Si Kecil Lahir Prematur
Pada dasarnya, setiap janin memiliki sistem pernapasan dengan karakteristik yang berbeda-beda. Selama berada di dalam rahim, janin mendapat pasokan oksigen melalui ari-ari atau plasenta. Janin belum memerlukan paru-paru untuk bernapas, maka dari itu hanya sedikit darah saja yang dialirkan ke organ tersebut untuk membantu pertumbuhan. Sementara sebagian besar darah lainnya akan dialihkan dari paru-paru ke seluruh tubuh, melalui ductus arteriosus.
Bayi prematur yang mengalami PDA biasanya akan menunjukkan gejala tertentu, namun gejala yang muncul tergantung pada ukuran ductus arteriosus yang terbuka. PDA dengan bukaan kecil mungkin tidak akan menimbulkan gejala apa pun, bahkan sampai dewasa. Sedangkan jika PDA dengan bukaan lebar, bisa memicu terjadinya gagal jantung pada bayi yang terjadi tidak lama setelah bayi lahir.
Selain itu, PDA dengan bukaan lebar juga akan menimbulkan gejala lain, seperti sesak napas, jantung berdetak cepat, napas tersengal-sengal, serta mudah merasa lelah. Selain itu, bayi yang mengalami PDA juga sering menunjukkan gejala tidak memiliki nafsu makan, sering berkeringat saat makan atau menangis, hingga mengalami gangguan pertumbuhan.
Baca juga: Ibu Hamil, Wajib Pahami Fakta dan Penyebab Kelahiran Prematur
Penyebab dan Faktor Risiko Patent Ductus Arteriosus
Sayangnya, hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab PDA terjadi. Tapi, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seorang bayi mengalami kondisi ini.
-
Jenis Kelamin
Jenis kelamin bayi ternyata menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko PDA pada bayi. Kabar buruknya, bayi dengan jenis kelamin perempuan ternyata memiliki risiko hingga dua kali lipat mengalami kondisi ini.
-
Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur menjadi salah satu pemicu bayi mengalami PDA. Sebab, lebih dari 50 persen kasus PDA terjadi pada bayi yang lahir kurang dari 26 minggu. Berat badan bayi saat lahir ternyata juga berpengaruh, bayi dengan berat lahir kurang dari 0,5 kilogram disebut rentan mengalami PDA.
-
Infeksi Rubella
Infeksi rubella yang terjadi pada ibu hamil bisa menyebabkan bayi lahir dengan mengidap PDA. Pasalnya, virus rubella di dalam rahim bisa menyebar ke sistem pernapasan bayi dan kemudian merusak jantung serta pembuluh darah.
Baca juga: Kelahiran Bayi Prematur, Benarkah Jadi Penyebab Stenosis Pilorus?
-
Riwayat Penyakit
Bayi yang lahir dari keluarga pengidap kelainan jantung memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan penyakit ini. Selain itu, riwayat penyakit keturunan, seperti down sindrom, juga meningkatkan risiko bayi mengalami PDA.
Masih penasaran? Cari tahu lebih lanjut seputar PDA pada bayi dan faktor risikonya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!