Belum Punya Keturunan Bertahun-Tahun, Perlukah Bayi Tabung?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 Maret 2020
Belum Punya Keturunan Bertahun-Tahun, Perlukah Bayi Tabung?Belum Punya Keturunan Bertahun-Tahun, Perlukah Bayi Tabung?

Halodoc,  Jakarta - Bagi pasangan yang telah lama menikah dan belum memiliki momongan, ada metode terakhir yang dapat dilakukan untuk mewujudkan cita-cita sebagai orangtua. Metode tersebut adalah bayi tabung, atau inseminasi buatan. Untuk lebih jelasnya, begini skema bayi tabung dilakukan.

Baca juga: Bisakah Memilih Jenis Kelamin dalam Proses Bayi Tabung?

Skema Prosedur Bayi Tabung

Bayi tabung biasanya menjadi pilihan terakhir pasangan suami istri saat cara lain tidak berhasil untuk mewujudkan keinginan mereka menjadi orangtua. Begini kira-kira skema bayi tabung dilakukan:

  1. Dokter akan merangsang rahim wanita untuk memproduksi beberapa sel telur dengan cara menyuntikkan hormon ke dalam tubuh.

  2. Dokter akan memberikan suntikan yang akan membantu mematangkan sel telur yang berkembang dan memulai proses ovulasi. Kesiapan sel telur akan dilihat melalui tes darah.

  3. Sel telur akan diambil dengan menggunakan jarum khusus berongga. Prosedur ini akan memakan waktu selama 30-60 menit. Sebelum prosedur dilakukan, wanita akan diberikan obat pereda rasa nyeri atau obat bius total

  4. Setelah diambil, sel telur kemudian dipertemukan dengan sperma pasangan, yang juga diambil pada hari yang sama dengan pengambilan sel telur. Keduanya kemudian disimpan guna memantau perkembangannya.

  5. Setelah dinilai cukup matang, maka embrio akan dimasukkan ke dalam rahim dengan memasukkan tabung penyalur yang disebut kateter ke dalam vagina sampai rahim.

  6. Untuk memperbesar kemungkinan hamil, dokter biasanya akan langsung memasukkan tiga embrio sekaligus.

  7. Dua minggu setelah prosedur tersebut dilakukan, maka dokter akan meminta wanita untuk melakukan tes kehamilan.

Terlihat begitu mudah proses mendapatkan anak dengan bayi tabung. Namun, kedua calon orangtua harus dalam keadaan sehat dan tidak mengidap penyakit apapun. Sel telur dan sperma juga harus dalam keadaan yang baik, agar proses pembuahan dapat berjalan dengan lancar.

Untuk lebih jelas mengenai prosedur tersebut, kamu dapat berdiskusi langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc. Usahakan untuk bertanya dengan sejelas-jelasnya prosedur apa saja yang akan dilakukan dan tanyakan pula komplikasi-komplikasi yang bisa saja terjadi.

Baca juga: Begini Proses Kehamilan dengan Bayi Tabung

Sebelum Melakukan Bayi Tabung, Perhatikan Hal Ini

Bagi seseorang yang memiliki banyak peluang untuk hamil secara alami, prosedur bayi tabung sama sekali tidak disarankan. Berikut kondisi wanita yang disarankan untuk melakukan prosedur bayi tabung:

  • Mengidap penyumbatan pada jalur sel telur.

  • Mengidap gangguan ovulasi, sehingga jumlah sel telur sangat sedikit.

  • Mengidap endometriosis, yaitu kondisi saat jaringan yang membentuk lapisan dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan tersebut disebut dengan endometrium, yang dapat tumbuh pada indung telur, usus, vagina, atau rektum.

  • Mengidap kerusakan pada sperma.

  • Mengidap masalah pada sistem kekebalan tubuh yang dapat memengaruhi kondisi sel telur dan sperma.

  • Mengidap penyakit yang disebabkan oleh genetika.

Baca juga: Ini Serba-serbi Bayi Tabung yang Perlu Diketahui

Peluang keberhasilan bayi tabung sendiri akan tergantung dari usia. Ketika melakukan prosedur ini di bawah usia 30 tahun, peluang keberhasilan hampir 50 persen. Namun, saat prosedur ini dilakukan pada usia di atas 40 tahun, angka keberhasilan adalah 0 persen. Bukan hanya dari usia saja, kegagalan bayi tabung juga dapat dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan mental yang kurang matang.

Meskipun prosesnya terlihat mudah, tapi prosedur bayi tabung juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan, seperti infeksi, pendarahan, atau kerusakan pada usus atau organ lain di sekitarnya. Selain itu, beberapa risiko lain yang bisa saja terjadi, yaitu keguguran, kehamilan kembar, kelahiran prematur, kehamilan di luar rahim, atau bayi cacat lahir. Pertimbangkan komplikasi yang bisa saja terjadi sebelum melakukan prosedur bayi tabung, ya!

Referensi: 

NHS. Diakses pada 2020. IVF.

American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. In Vitro Fertilization: IVF.

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. IVF.