Bell’s Palsy Bisa Menyebabkan Kelumpuhan Wajah, Kok Bisa?
“Kelumpuhan pada salah satu sisi wajah yang terjadi akibat penyakit ini umumnya bisa kembali dan pulih sepenuhnya. Meski begitu, gejala kelumpuhan pada sisi wajah sama sekali tidak boleh diabaikan.”
Halodoc, Jakarta – Salah satu gejala khas yang muncul akibat penyakit bell’s palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi otot di wajah. Kelumpuhan pada wajah pengidap penyakit ini biasanya berlangsung hanya sementara atau dalam jangka waktu tertentu.
Wajah mengalami kelumpuhan karena salah satu sisi pada bagian tersebut terlihat “mengendur” atau melorot ke bawah. Kelumpuhan wajah terjadi karena adanya kerusakan pada saraf di bagian tersebut. Itu kemudian juga berdampak pada indera perasa dan cara tubuh menghasilkan air mata dan ludah. Meski demikian, kelumpuhan yang terjadi karena penyakit ini hanya akan menyerang otot dan saraf wajah.
Sejauh ini, masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab penyakit ini bisa menyerang. Tapi, Bell’s Palsy sering dikaitkan dan diduga terjadi karena infeksi dari beberapa jenis virus, seperti virus herpes simpleks (HSV), virus varicella-zoster, virus epstein barr, cytomegalovirus, sifilis, hingga penyakit lyme.
Kelumpuhan pada salah satu sisi wajah yang terjadi akibat penyakit ini umumnya bisa kembali dan pulih sepenuhnya. Biasanya, Bell’s Palsy menyerang secara tiba-tiba dan kondisi ini akan membaik dalam hitungan minggu. Meski begitu, gejala kelumpuhan pada sisi wajah sama sekali tidak boleh diabaikan. Jika mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penjelasan terkait kondisi tersebut dan mendapatkan pengobatan medis yang tepat.
Gejala dan Pengobatan Bell’s Palsy
Selain lumpuh pada wajah, ada gejala lain yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini. Meski begitu, gejala yang muncul karena kondisi ini bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Gejala Bell’s Palsy umumnya akan berkembang dengan cepat dan bisa mencapai puncaknya dalam waktu singkat, yaitu kurang dari tiga hari. Selain kelumpuhan pada wajah, ada gejala lain yang biasanya muncul pada Bell’s Palsy, di antaranya:
- Sakit di Telinga
Selain menyebabkan sisi wajah lumpuh, serangan Bell’s Palsy juga akan memicu terjadinya gejala yang terasa pada area terdekat. Gejala akan terasa pada hampir semua bagian di salah satu sisi yang terserang tersebut, termasuk telinga. Penyakit ini biasanya akan menyebabkan pengidapnya mengalami sakit telinga pada sisi wajah yang mengalami kelumpuhan.
Selain itu, bagian telinga yang terpengaruh juga akan menjadi lebih sensitif terhadap suara dan cenderung berdenging. Selain pada bagian wajah yang terserang, gejala ini juga bisa menyerang telinga lainnya. Artinya, dengungan bisa terjadi pada salah satu atau kedua telinga.
- Gangguan pada Mulut dan Rahang
Setelah menyerang, Bell’s Palsy akan mulai memengaruhi indera perasa, yaitu mengalami penurunan atau perubahan. Bagian mulut yang terpengaruh juga akan lebih mudah mengeluarkan air liur, bahkan tidak bisa dikontrol. Bell’s Palsy juga ditandai dengan rasa kering pagi seputar mulut. Setelah beberapa hari, gejala lain, seperti rasa sakit di sekitar rahang, sakit kepala atau pusing, hingga kesulitan makan dan berbicara pun akan mulai terjadi.
Jika kamu merasa gejala yang mirip dengan Bell’s Palsy tapi masih ragu, coba tanya dokter tepercaya melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui fitur Video/Voice Call dan Chat secara langsung. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!