Beginilah Penanganan dan Pencegahan Splenomegali
Halodoc, Jakarta – Splenomegali adalah kondisi ketika limfa membesar. Limfa adalah organ yang merupakan bagian dari sistem getah bening dan berfungsi sebagai jaringan drainase yang melindungi tubuh dari infeksi. Posisi limfa berada di bawah tulang rusuk di bagian kiri atas perut ke arah punggung.
Sel darah putih diproduksi di limfa menelan bakteri, jaringan mati, dan benda asing, mengeluarkannya dari darah ketika darah melewatinya. Limfa juga memelihara sel-sel darah putih dan trombosit yang sehat, di mana trombosit membantu pembekuan darah. Limfa menyaring darah dan menghilangkan sel-sel darah abnormal dari aliran darah.
Limfa yang mengalami pembesaran tidak selalu merupakan pertanda adanya masalah. Namun ketika limfa membesar, seringkali itu berarti telah melakukan tugasnya menjadi terlalu aktif. Misalnya, kadang-kadang limfa terlalu aktif dalam mengangkat dan menghancurkan sel darah. Ini disebut hipersplenisme yang disebabkan oleh terlalu banyaknya trombosit dan gangguan darah lainnya.
Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Ketika Mengalami Splenomegali
Limfa yang membesar dapat disebabkan oleh infeksi, sirosis dan penyakit hati lainnya, penyakit darah yang ditandai oleh sel darah abnormal, dan masalah dengan sistem getah bening, atau kondisi lainnya.
Berikut adalah beberapa penyebab umum dari pembesaran limfa:
-
Infeksi
-
Infeksi virus, seperti mononukleosis
-
Infeksi parasit, misalnya toksoplasmosis
-
Infeksi bakteri, contohnya endokarditis (infeksi katup jantung)
-
Kanker
-
Leukemia, kanker di mana sel darah putih menggusur sel darah normal
-
Limfoma, kanker jaringan getah bening, seperti penyakit Hodgkin
Baca juga: Gejala Splenomegali yang Sering Diabaikan
Penyebab lain dari limpa yang membesar meliputi:
-
Penyakit radang, seperti sarkoidosis, lupus, dan rheumatoid arthritis
-
Trauma, misalnya cedera saat olahraga kontak
-
Kanker yang telah menyebar (bermetastasis) ke limfa
-
Kista, kantung berisi cairan non-kanker
-
Abses besar, rongga berisi nanah biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri
-
Penyakit infiltratif, seperti penyakit Gaucher, amiloidosis, ataupun penyakit penyimpanan glikogen
Baca juga: Ketahui Faktor yang Dapat Memicu Splenomegali
Penanganan dan Pencegahan Splenomegali
Membatasi aktivitas apa pun yang dapat merusak limpa, seperti olahraga yang melakukan kontak fisik keras. Limfa yang pecah dapat menyebabkan banyak kehilangan darah dan mengancam jiwa. Sangat penting untuk mencari pengobatan dari penyebab pembesaran limfa.
Jika tidak diobati, limfa yang membesar dapat menyebabkan komplikasi serius. Dalam kebanyakan kasus, pengobatan penyebab yang mendasari limfa yang membesar dapat mencegah pengangkatan limfa. Dalam beberapa kasus, limfa perlu diangkat melalui pembedahan (splenektomi).
Jika diperlukan pembedahan, ahli bedah kemungkinan akan mengangkat limfa menggunakan laparoskopi daripada operasi terbuka. Ini berarti operasi dilakukan melalui sayatan kecil. Laparoskop memungkinkan ahli bedah untuk melihat dan mengeluarkan limfa.
Jika limpa sudah diangkat, tubuh tidak dapat secara efektif membersihkan bakteri tertentu dari tubuh dan akan lebih rentan terhadap infeksi tertentu. Karenanya, vaksin atau obat lain diperlukan untuk mencegah infeksi.
Baca juga: Catat, 4 Manfaat Sarapan untuk Kesehatan Tubuh
Gejala Splenomegali
Kebanyakan orang tidak tahu mereka memiliki limfa yang membesar karena gejalanya jarang. Orang biasanya mengetahuinya selama pemeriksaan fisik. Ini adalah gejala paling umum dari pembesaran limfa:
-
Tidak bisa makan dalam porsi besar.
-
Merasakan ketidaknyamanan, kepenuhan, ataupun rasa sakit di sisi kiri atas perut; rasa sakit ini dapat menyebar ke bahu kiri.
-
Mengalami rasa sakit yang parah atau memburuk saat menarik napas dalam-dalam, segera temui dokter.
-
Kelelahan
-
Penurunan berat badan
-
Infeksi yang sering
-
Mudah berdarah
-
Penyakit kuning
-
Anemia
Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai pencegahan splenomegali, bisa tanyakan ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Kalau ingin tahu lebih detail cara-caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.