Beginilah Cara Mendiagnosis Syringomyelia
Halodoc, Jakarta – Pernah merasa kehilangan sensasi nyeri atau kelemahan pada otot? Bisa jadi itu adalah gejala dari penyakit syringomyelia, yaitu gangguan yang menyerang saraf tulang belakang. Penyakit ini terjadi karena adanya kista di saraf tulang belakang alias syrinx. Munculnya syrinx di bagian tersebut bisa menekan jaringan saraf, sehingga menimbulkan gejala berupa kelemahan otot dan hilangnya sensasi nyeri.
Baca juga: Kenali 5 Penyebab Terjadinya Syringomyelia
Sayangnya, hingga kini penyebab pasti dari penyakit syringomyelia masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini menyerang, yaitu meningitis, cedera pada saraf tulang belakang, serta tumor pada saraf tulang belakang. Penyakit ini sering terlambat dikenali, sebab gejalanya berkembang perlahan. Gejala penyakit ini umumnya baru akan muncul saat pengidapnya berusia 20 hingga 30 tahun.
Akan tetapi, kondisi akan menjadi lebih buruk sesaat setelah gejala mulai terasa. Pada awalnya, syringomyelia akan menyerang bagian tertentu, seperti belakang leher, bahu, lengan, dan tangan. Kondisi ini bisa menyebabkan gejala berupa kelemahan otot, kehilangan refleks, otot mengecil, kehilangan sensitivitas terhadap rasa sakit, rasa dingin, serta rasa panas. Selain itu, penyakit ini juga bisa memicu gejala otot kaku, nyeri otot, serta gangguan buang air besar dan buang air kecil.
Penyakit ini disebabkan oleh pembentukan kista pada saraf tulang belakang, tetapi masih tidak diketahui kenapa kista bisa terbentuk. Untuk mengetahui atau mendiagnosis penyakit ini, dibutuhkan pemeriksaan fisik serta gejala. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika merasa mengalami gejala yang menyerupai penyakit syringomyelia.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Inilah 7 Gejala Syringomyelia
Cara Mendiagnosis Penyakit Syringomyelia
Diagnosis penyakit syringomyelia diawali dengan menanyakan gejala yang dialami serta riwayat penyakit yang pernah menyerang. Setelah itu, dokter akan mulai melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan penyebab penyakit. Jika dari pemeriksaan tersebut dicurigai gejala penyakit terjadi karena syringomyelia, maka akan dilakukan proses pemindaian melalui MRI atau CT scan.
Tujuan dilakukannya pemindaian adalah untuk melihat kondisi saraf tulang belakang secara detail dan menyeluruh. Dengan begitu, bisa diketahui jika memang ada kelainan atau kemungkinan penyakit saraf menyerang. Untuk menghasilkan gambar lebih jelas dalam pemindaian, kamu mungkin akan diberikan suntikan zat pewarna khusus atau kontras sebelum pemeriksaan. Setelah memastikan penyakit ini, dokter akan mulai menentukan proses pengobatan yang dibutuhkan.
Pengobatan syringomyelia bisa berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan perkembangan gejala. Jika gejala yang muncul masih tergolong ringan, pengidap penyakit ini mungkin hanya disarankan untuk menjalani pemeriksaan MRI dan pemeriksaan saraf secara berkala. Hal itu bertujuan untuk terus memantau kondisi tulang belakang dan menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi.
Sementara pada syringomyelia yang bersifat berat dan memiliki gejala yang semakin buruk seiring waktu, mungkin akan dibutuhkan tindakan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan tekanan pada saraf tulang belakang dan mengembalikan aliran cairan saraf tulang belakang menjadi normal. Jenis operasi yang dilakukan pun berbeda-beda, tergantung penyebab syringomyelia. Setelah operasi dilakukan, dibutuhkan perawatan untuk mencegah terjadinya efek samping yang bisa membahayakan tubuh.
Baca juga: Olahraga Teratur Bisa mencegah Munculnya Syringomyelia
Masih penasaran tentang penyakit syringomyelia dan cara mendiagnosisnya? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!