Begini Tes untuk Diagnosis Gangguan Kepribadian Paranoid
Halodoc, Jakarta – Gangguan kepribadian paranoid adalah gangguan yang ditandai dengan ketidakpercayaan yang tidak beralasan dan kecurigaan terhadap orang lain yang melibatkan interpretasi motif mereka sebagai kejahatan.
Diagnosis untuk gangguan kepribadian paranoid ini ditentukan berdasarkan kriteria klinis. Sedangkan pengobatannya dilakukan melalui terapi perilaku kognitif. Seperti apa tes untuk diagnosis gangguan kepribadian paranoid? Selengkapnya ada di sini!
Tes Diagnosis Gangguan Kepribadian Paranoid
Profesional medis akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan. Dokter juga akan melakukan evaluasi fisik untuk mencari kondisi medis lain yang mungkin kamu alami. Prosesnya akan melibatkan psikiater, psikolog, atau profesional kesehatan mental lainnya untuk pengujian lebih lanjut.
Profesional kesehatan mental akan melakukan penilaian komprehensif. Mereka mungkin bertanya tentang masa kecil, sekolah, pekerjaan, dan hubungan yang pernah terjalin selama hidupmu.
Baca juga: Benarkah Gangguan Disosiatif Lebih Rentan Terjadi pada Wanita?
Mereka mungkin juga bertanya kepada kamu bagaimana kamu akan menanggapi situasi tertentu. Ini untuk mengukur bagaimana kamu mungkin bereaksi terhadap sebuah situasi. Profesional kesehatan mental kemudian akan membuat diagnosis dan membuat rencana perawatan.
Untuk diagnosis gangguan kepribadian paranoid, seseorang biasanya akan dilihat apakah dia mengalami atau merasakan:
1. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang terus-menerus terhadap orang lain
2. Menyimpan dendam atas suatu peristiwa yang tidak mengenakkan
3. Berpikir kalau karakter atau reputasinya telah diserang dan kesiapan untuk melakukan serangan balik
4. Kecurigaan yang berulang dan tidak dapat dipastikan, misalnya pasangannya tidak setia
5. Selain itu, gejala harus dimulai pada masa dewasa awal.
Karena kepercayaan merupakan faktor penting dari psikoterapi, pengobatan menjadi tantangan karena orang dengan gangguan kepribadian paranoid sangat tidak percaya pada orang lain. Akibatnya, banyak pengidap gangguan ini tidak mengikuti rencana pengobatan sebagaimana seharusnya.
Baca juga: 5 Jenis Terapi yang Digunakan untuk Tangani Gangguan Kepribadian
Informasi selengkapnya mengenai diagnosis untuk gangguan kepribadian paranoid, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Penanganan Gangguan Kepribadian Paranoid
Kebanyakan orang dengan kondisi gangguan kepribadian paranoid mengalami kesulitan menerima pengobatan. Seseorang dengan gangguan ini tidak melihat gejala mereka sebagai gangguan klinis.
Jika pengidap gangguan ini bersedia menerima pengobatan, terapi bicara atau psikoterapi sangat membantu. Metode ini akan memberikan manfaat:
1. Membantu belajar bagaimana mengatasi gangguan tersebut.
2. Belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang lain dalam situasi sosial.
3. Membantu mengurangi perasaan paranoia.
Pengobatan juga dapat membantu, terutama jika pengidap gangguan kepribadian paranoid ini memiliki kondisi terkait lainnya seperti depresi atau gangguan kecemasan. Pengobatan yang diberikan termasuk:
1. Antidepresan.
2. Benzodiazepin.
3. Antipsikotik.
Menggabungkan pengobatan dengan terapi bicara atau psikoterapi bisa sangat berhasil. Bagaimana perkembangan perawatan gangguan kepribadian paranoid tergantung bagaimana kedisiplinan individu tersebut menjalani perawatan.
Pengidap gangguan kepribadian paranoid yang menjalani perawatan dengan intens dapat mempertahankan pekerjaan dan memelihara hubungan yang sehat. Namun, mereka harus melanjutkan pengobatan sepanjang hidup, karena tidak ada obat yang dapat menyembuhkan gangguan kepribadian paranoid ini secara total.
Baca juga: Takut Ditinggalkan, Gejala dari Gangguan Kepribadian Dependen
Penyebab gangguan kepribadian paranoid tidak diketahui. Namun, peneliti percaya bahwa kombinasi faktor biologis dan lingkungan dapat menyebabkan gangguan kepribadian paranoid. Gangguan ini lebih sering muncul pada keluarga dengan riwayat skizofrenia dan gangguan delusi. Trauma anak usia dini bisa jadi memicu faktor penyebabnya.