Begini Prosedur Transplantasi Liver
Halodoc, Jakarta - Hati punya peran yang amat penting bagi tubuh. Mulai dari memproduksi protein, menyimpan vitamin dan mineral, menyingkirkan racun, hingga memecah nutrisi dari makanan menjadi energi. Nah, sudah kebayangkan apa jadinya bila organ yang satu ini bermasalah?
Sebenarnya, kegagalan fungsi liver atau hati bisa diatasi dengan prosedur transplantasi. Menurut data, setiap tahunnya dilakukan sekitar 13.000 transplantasi liver di seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Namun, bila digabungkan dengan pasien yang masih dalam daftar tunggu maka tiap tahunnya ada 30.000 orang yang membutuhkan liver baru. Sayangnya kata ahli, separuh dari orang yang membutuhkan liver baru itu meninggal ketika masih menunggu.
Namun yang perlu diingat, prosedur transplantasi liver ini tidak mudah, lo. Ada beberapa tahap yang mesti dilewati. Nah, berikut prosedur transplantasi liver yang perlu diketahui.
Lewati Serangkaian Tes
Sebelum melakukan transplantasi liver, calon pendonor hati perlu menjalani serangkaian tes kesehatan. Tujuannya, untuk memastikan bahwa hatinya sehat dan cocok untuk dicangkokkan ke dalam tubuh penerima. Di tahap ini, calon donor hati akan diminta menunjukkan bukti mengenai riwayat kesehatannya. Contohnya, pernah menderita penyakit hati atau tidak, konsumsi alkohol atau obat-obat terlarang, menderita kanker, infeksi, ataupun penyakit kronis lainnya yang berhubungan dengan darah dan organ terkait.
Tak hanya itu saja, setelah itu calon donor hati akan menjalani tes computed tomography. Tes ini tujuannya untuk melihat seberapa besar dan bentuk hatinya. Lalu, ada juga tes doppler ultrasound untuk menilai seberapa baik fungsi pembuluh darah untuk mengalirkan darah dari dan ke hati. Di samping itu, pendonor juga perlu melakukan tes ekokardiogram untuk mengecek fungsi hatinya serta tes darah (golongan darah, kemampuan pembekuan darah, dan ada tidaknya penyakit yang diidap).
Operasi Besar
Prosedur transplantasi liver ini diawali dengan pengambilan organ hati dari calon penerima donor hati dan menggantinya dengan hati yang berasal dari pendonor. Setidaknya operasi ini akan memakan waktu sekitar enam hingga 12 jam. Oleh karena termasuk operasi besar, dalam operasi ini calon penerima donor akan menggunakan beberapa tabung khusus sebagai penunjang fungsi tubuh.
- Operasi back table
Sebelumnya dokter akan melakukan operasi back table untuk membuat perubahan yang diperlukan pada jaringan hati pendonor. Perubahan ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan calon penerima, seperti mengukur ukuran hati. Kata ahli, hal ini biasanya dilakukan sebelum operasi pencangkokan hati, dan tepat setelah pengangkatan jaringan hati yang sehat dari pendonor.
- Operasi Pencangkokan
Operasi ini merupakan tahap final dalam transplantasi liver. Operasi ini bertujuan untuk menanamkan jaringan hati yang sehat dan menggantikan hati calon penerima yang telah gagal berfungsi. Calon penerima donor akan berada di bawah pengaruh anestesi dan obat untuk mencegah kehilangan darah yang terlampau banyak. Dalam operasi ini, dokter bedah akan membuat sayatan terbuka di perut untuk mencangkok hati yang baru.
Donor Organ
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tak mudah untuk memperoleh donor hati, apalagi yang benar-benar sesuai. Umumnya ada jua jenis pilihan transplantasi liver, yaitu berasal dari pendonor yang masih hidup, dan pendonor yang sudah meninggal dunia.
- Pendonor Hidup
Calon pendonor ini bisa berasal dari saudara kandung, pasangan, atau orang lain. Tentunya calon pendonor mesti melewati serangkaian tes seperti yang dijelaskan di atas. Kata ahli, ada beberapa persyaratan pendonor yang mesti dipenuhi. Contohnya, punya kondisi kesehatan yang prima, golongan darah yang sama dengan penerima donor, berusia 18-65 tahun, dan profil ukuran tubuh sama atau lebih besar dari penerima donor.
- Pendonor yang Telah Meninggal
Hati yang dicangkok dari pendonor tipe ini tidak sembarangan. Agar hati pendonor dapat digunakan dalam transplantasi dan berfungsi dengan baik, pendonor yang dipilih umumnya yang mengalami kematian fungsi otak, tetapi jantung yang masih berdetak.
Punya keluhan di organ hati atau masalah kesehatan lainnya? Enggak usah panik, kamu bisa lo bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: