Begini Prosedur Tes Urine untuk Mendiagnosis Diabetes
Halodoc, Jakarta - Diabetes adalah kondisi medis dimana tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin dan menggunakannya secara efektif. Akibatnya, kondisi pengidap diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Terdapat dua jenis penyakit diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, sehingga menyebabkan kondisi yang abnormal. Pada diabetes tipe 1, karena glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel akibat tidak terdapatnya insulin, hati akan memecah lemak dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan glukosa sel. Begitu pula pada diabetes tipe 2 pada kondisi tertentu.
Baca Juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan
Diabetes tipe 2 menyebabkan glukosa darah naik terlalu tinggi, sehingga menyebabkan kondisi yang abnormal. Pada diabetes tipe 1, tubuh mungkin juga mulai membakar lemak untuk energi karena sel tidak mendapatkan glukosa yang mereka butuhkan.
Ketika ini terjadi, tubuh memproduksi bahan kimia yang disebut keton. Saat keton menumpuk dalam darah, mereka membuat darah lebih asam. Penumpukan keton dapat meracuni tubuh dan mengakibatkan koma atau bahkan kematian.
Sebenarnya, tes urine bisa digunakan untuk mendiagnosis diabetes. Namun, tes ini dapat digunakan untuk memantau kadar keton urin dan glukosa urine seseorang. Berikut ini prosedur tes urin untuk mendiagnosis diagnosis yang perlu diketahui.
Prosedur Tes Urine untuk Mendiagnosis Diabetes
Sebelum menjalankan tes urin, pastikan untuk minum air yang cukup untuk menghasilkan sampel urin yang cukup. Jangan lupa untuk memberitahu dokter seputar obat, vitamin, atau suplemen yang dikonsumsi. Sebab, beberapa jenis obat-obatan bisa memengaruhi hasil tes.
Sebelum berkemih, bersihkan area genital dengan air. Pada wanita, usap labia dari arah ke depan lalu ke belakang. Sedangkan pria dengan cara mengusap ujung Mr P. Air seni sangat mudah terkontaminasi oleh bakteri dan sel. Itu, sebabnya seseorang perlu membersihkan area genital agar sampel tidak terkontaminasi bakteri. Kemudian, dokter akan memberikan instruksi tentang cara menghasilkan sampel dan ke mana sampel harus diberikan setelah selesai.
-
Dokter akan membelikan botol sampel yang umumnya berbahan plastik.
-
Sebelum berkemih, bersihkan area genital terlebih dahulu.
-
Menampung urine pancaran tengah dengan cara aliran pertama tidak ditampung, aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah sample.
-
Setelah selesai berkemih, jangan lupa untuk mencuci tangan menggunakan sabun.
-
Berikan sampel kepada dokter atau petugas lab untuk di analisis di laboratorium.
Baca Juga: Cegah Gula Darah Naik dengan Ketahui 5 Pantangan Pengidap Diabetes
Hasil Tes Glukosa
Secara umum, orang yang sehat tidak akan memiliki glukosa di dalam urinnya. Apabila hasil tes seseorang menunjukkan adanya glukosa dalam urine, maka orang yang bersangkutan harus mendiskusikan kemungkinan penyebabnya dengan dokter.
Perlu diketahui, bahwa tes urin tidak dapat menguji kadar glukosa dalam darah. Tes urine hanya dapat memberikan informasi seputar glukosa yang terkandung dalam urine. Tes ini juga hanya mencerminkan keadaan gula darah dalam beberapa jam. Tes glukosa darah adalah tes utama yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa sebenarnya.
Hasil Tes Keton
Sedangkan tes urin untuk mencari tahu kadar keton memang perlu dilakukan guna mendeteksi diabetes tipe 1. Keton lebih sering dideteksi dalam urin pengidap diabetes tipe 1 daripada pada pengidap diabetes tipe 2. Tingkat keton dalam urin yang normal adalah kurang dari 0,6 milimol per liter (mmol / L).
Hasil abnormal dapat dikatakan individu tersebut mengidap diabetes tipe 1. Apabila dokter merekomendasikan untuk mengecek kadar keton, sebaiknya tanyakan pula perihal rencana apa yang harus dilakukan bila keton terdeteksi dalam urine.
Baca Juga: Takut diabetes? Ini 5 Bahan Pengganti Gula
Kalau kamu berencana untuk melakukan pemeriksaan urine, biar lebih praktis sekarang bisa lho buat janji dengan rumah sakit pilihanmu melalui Halodoc. Mudah bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan