Begini Prosedur Tes Darah untuk Diagnosis Penyakit Hati
Halodoc, Jakarta - Tes fungsi hati adalah sebuah tes darah yang digunakan untuk membantu diagnosis dan memantau penyakit atau kerusakan pada hati. Tes tersebut juga dapat mengukur kadar enzim dan protein tertentu dalam darah seseorang.
Beberapa tes ini mengukur seberapa baik hati melakukan fungsi normalnya menghasilkan protein dan membersihkan bilirubin (produk limbah darah). Tes fungsi hati lainnya mengukur enzim yang dilepaskan sel-sel hati sebagai respons terhadap kerusakan atau penyakit.
Baca Juga : Ketahui Pemeriksaan untuk Mendeteksi Penyakit Hati
Prosedur Tes Darah untuk Diagnosis Penyakit Hati
Terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan untuk dokter mendiagnosis penyakit yang mungkin terjadi pada hati. Hal tersebut untuk memastikan apakah terjadi suatu gangguan pada ginjal kamu. Berikut adalah beberapa prosedurnya :
-
Tahap Persiapan
Makanan dan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi hasil tes fungsi hati kamu. Dokter mungkin akan meminta kamu untuk tidak mengonsumsi makanan dan minum obat sebelum darah diambil.
-
Selama Pemeriksaan Berlangsung
Sampel darah untuk tes fungsi hati biasanya diambil melalui jarum kecil yang dimasukkan ke dalam vena di tikungan lengan kamu. Jarum melekat pada tabung kecil, untuk mengumpulkan darah kamu. Mungkin akan timbul rasa sakit yang cepat saat jarum dimasukkan ke lengan dan mengalami beberapa ketidaknyamanan jangka pendek di lokasi setelah jarum dilepas.
-
Setelah Pemeriksaan Selesai
Darah kamu akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Jika analisis laboratorium dilakukan di tempat, kamu dapat memperoleh hasil tes dalam beberapa jam. Jika dokter mengirim darah kamu ke laboratorium di luar lokasi, kamu dapat menerima hasilnya dalam beberapa hari.
Baca Juga : Mau Tes Darah? Ketahui Dulu Jenis-Jenisnya
Jenis Tes Darah untuk Diagnosis Penyakit Hati
Serangkaian tes darah khusus sering kali dapat menentukan apakah hati berfungsi dengan baik atau tidak. Tes darah ini juga dapat membedakan antara gangguan hati akut dan kronis dan antara hepatitis dan kolestasis. Tes darah yang paling umum dilakukan adalah sebagai berikut:
-
Tes bilirubin serum: Tes ini mengukur kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin diproduksi oleh hati dan diekskresikan dalam empedu. Peningkatan kadar bilirubin dapat mengindikasikan adanya sumbatan aliran empedu atau masalah dalam pemrosesan empedu oleh hati.
-
Serum albumin test: Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat albumin atau protein dalam darah dan membantu dalam diagnosis penyakit hati.
-
Serum alkaline phosphatase test: Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat alkaline phosphatase dalam darah. Kandungan tersebut ditemukan di banyak jaringan, dengan konsentrasi tertinggi di hati, saluran empedu, dan tulang. Tes ini dapat dilakukan untuk menilai fungsi hati dan untuk mendeteksi lesi hati yang dapat menyebabkan obstruksi bilier, seperti tumor atau abses.
-
Serum aminotransferase: Tes darah ini digunakan untuk mendeteksi enzim yang dilepaskan dari sel hati yang rusak.
-
Tes waktu Protrombin: Tes waktu protrombin mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku. Pembekuan darah membutuhkan vitamin K dan protein yang dibuat oleh hati. Penggumpalan yang berkepanjangan dapat mengindikasikan penyakit hati atau kekurangan lain dalam faktor pembekuan tertentu.
-
Tes Alanine transaminase: Tes ini mengukur tingkat alanine aminotransferase yang dilepaskan ke dalam aliran darah setelah kerusakan sel hati akut. Tes ini dapat dilakukan untuk menilai fungsi hati, dan/atau untuk mengevaluasi pengobatan penyakit hati akut, seperti hepatitis.
Baca Juga : Harus Tahu, Jenis dan Fungsi Cek Darah
Itulah prosedur tes darah yang dilakukan untuk diagnosis penyakit hati. Jika kamu berencana melakukan diagnosis penyakit hati, kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui Halodoc. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan