Begini Prosedur Melakukan Pemeriksaan Kolposkopi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Juni 2020
Begini Prosedur Melakukan Pemeriksaan KolposkopiBegini Prosedur Melakukan Pemeriksaan Kolposkopi

Halodoc, Jakarta - Sudah enggak asing kan dengan kanker serviks? Bagaimana dengan kolposkopi? Nah, kolposkopi merupakan pemeriksaan yang akan dilakukan dokter ketika melihat adanya tanda sel-sel tak normal di mulut rahim (serviks) atau vagina.

Selain kanker serviks, pemeriksaan kolposkopi juga dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kutil kelamin atau peradangan pada serviks. Biasanya prosedur kolposkopi baru akan dilakukan bila pemeriksaan pap smear (salah satu skrining pemeriksaan kanker serviks) menggambarkan hasil yang kurang baik. 

Lalu, seperti apa sih prosedur kolposkopi? 

Baca juga: Ini Kondisi Kesehatan yang Memerlukan Kolposkopi

Membuka Vagina dan Mengambil Sampel 

Setelah menjalani skrining kanker serviks seperti pap smear atau tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), dan bila seseorang diduga mengidap kanker serviks, maka dokter akan menyarankan untuk menjalani kolposkopi. Kolposkopi sendiri merupakan pemeriksaan untuk mencari kelainan di sel leher rahim. 

Prosedur kolposkopi sebenarnya hampir sama dengan skrining kanker serviks di atas. Kolposkopi ini dilakukan untuk membuka vagina menggunakan spekulum. Selanjutnya, dokter akan menggunakan mikroskop kecil yang dilengkapi lampung pada ujungnya (kolposkopi) untuk melihat kondisi rahim. 

Nah, andaikan pemeriksaan kolposkopi menunjukkan adanya kelainan, maka dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim melalui biopsi dan diperiksa di laboratorium. Metode biopsi yang digunakan berupa biopsi punch dan biopsi kerucut. 

Selama proses kolposkopi bisa saja kamu merasa kurang nyaman ketika dilakukan pembukaan vagina. Di samping itu, jika pengambilan jaringan dilakukan pada bagian vulva atau bagian paling luar vagina, dokter bisa saja memberikan anestesi untuk mencegah rasa nyeri. 

Hal yang perlu diingat, bila dokter tak melakukan biopsi, kamu bisa kok langsung beraktivitas seperti biasa. Ada kemungkinan dirimu akan mengalami bercak darah, tetapi jangan khawatir karena umumnya kondisinya sangat ringan. 

Baca juga: Penting untuk Wanita, Ini 4 Cara Mencegah Kanker Serviks

Namun, bila bila dokter melakukan biopsi, lain lagi ceritanya. Nyeri bisa saja dirasakan beberapa saat, paling lama sekitar 2 hari. Di samping itu, ada kemungkinan timbulnya bercak darah selama beberapa hari.

Nah, andaikan pemeriksaan kolposkopi menunjukkan adanya kanker serviks, maka dokter akan menjalani berbagai tes lainnya untuk mengetahui tingkat penyebaran (stadium) kanker. 

Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?

Prosedur kolposkopi bisa saja menimbulkan rasa tidak nyaman pada sebagian wanita. Oleh sebab itu, persiapkanlah diri dengan baik sebelum melakukan tes ini. Lalu, apa saja hal yang harus dilakukan sebelum menjalani prosedur kolposkopi?

  • Tanyakan pada dokter mengenai proses kolposkopi secara rinci. Mendengarkan langsung penjelasan dokter bisa membuat dirimu menjadi lebih tenang.

  • Hindari menggunakan cairan pembersih vagina dan berhubungan seksual 24–48 jam sebelum melakukan kolposkopi. 

  • Beri tahu mengenai kondisi dirim, misalnya jika sedang hamil. 

  • Informasikan pada dokter bila memiliki riwayat reaksi alergi, sedang mengonsumsi obat tertentu atau pernah menjalani pengobatan infeksi vagina, serviks, atau pelvis. 

  • Pertimbangkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri, tetapi pastikan berdasarkan saran dari dokter.

  • Kosongkan kandung kemih saat akan melakukan tes kolposkopi. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Colposcopy - Overview. Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Tests & Procedures. Colposcopy. WebMD. Diakses pada 2020. What’s Colposcopy?