Begini Prosedur Medis untuk Menghilangkan Tahi Lalat
Halodoc, Jakarta - Tahi lalat adalah pertumbuhan kulit yang umum terjadi. Seseorang mungkin dapat memiliki tahi lalat lebih dari satu di wajah dan tubuh. Kebanyakan orang memiliki 10 hingga 40 tahi lalat di suatu area kulit mereka. Sebenarnya tahi lalat tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.
Kamu tidak perlu menghapus tahi lalat kecuali merasa terganggu. Namun, jika tidak menyukai tahi lalat karena alasan penampilan atau merasa jengkel saat tergesek dengan pakaian, maka menghilangkan tahi lalat adalah sebuah pilihan. Sebenarnya tahi lalat yang benar-benar harus dihilangkan adalah yang telah berubah. Misalnya terjadi perbedaan atau perubahan dalam warna, ukuran, atau bentuknya, karena tahi lalat bisa menjadi peringatan kanker kulit.
Baca juga: Mengoperasi Tahi Lalat di Wajah Perlukah?
Bagaimana Cara Menghilangkan Tahi Lalat?
Kamu mungkin tergoda untuk menghilangkan tahi lalat di rumah karena alasan kenyamanan dan biaya. Namun, jangan pernah sekalipun berpikir untuk menghilangkannya dengan cara menggunti atau menggosoknya dengan krim tanpa resep dokter, jika tidak ingin mengalami risiko setelahnya.
Tahi lalat biasanya dapat dihilangkan oleh bantuan dokter kulit, untuk itu sebaiknya tanyakan terlebih dulu pada dokter kulit melalui aplikasi Halodoc. Biasanya, dokter kulit akan menjelaskan dua prosedur medis utama yang digunakan untuk menghilangkan tahi lalat:
- Cukur Eksisi
Untuk prosedur ini, dokter kulit menggunakan alat tipis seperti pisau cukur untuk mengiris tahi lalat dengan hati-hati. Perangkat dengan elektroda mungkin di ujungnya dapat digunakan untuk melakukan bedah elektro. Bulu-bulu membantu meminimalisir penampilan eksisi dengan memadukan tepi luka dengan kulit di sekitarnya. Jahitan tidak diperlukan setelah cukur eksisi. Tahi lalat biasanya diperiksa dibawah mikroskop setelah itu dilakukan pemeriksaan tanda-tanda kanker kulit.
Baca juga: Bisakah Tahi Lalat Menghilang dengan Sendirinya?
- Eksisi Bedah
Prosedur ini lebih dalam daripada cukur eksisi dan lebih mirip dengan operasi tradisional. Dokter kulit akan memotong seluruh tahi lalat dan di bawahnya ke lapisan lemak subkutan dan menjahit sayatan dengan tertutup. Tahi lalat kemudian akan diperiksa untuk sel kanker. Perlu kamu ingat, jangan pernah mencoba menghilangkan tahi lalat sendiri. Risiko infeksi dan bekas luka buruk bisa terjadi.
Jaringan Parut Bekas Menghilangkan Tahi Lalat
Entah itu dari operasi atau pun luka gores, semua luka pada kulit akan meninggalkan bekas luka. Bekas luka adalah cara alami tubuh untuk menutup kulit dan menyembuhkan lupa. Namun terkadang, jaringan parut bisa abnormal, menghasilkan bekas luka yang besar. Bekas luka hipertrofik terjadi saat tubuh membuat terlalu banyak kolagen selama proses penyembuhan.
Sementara bekas luka keloid yang mungkin muncul bekas menghilangkan tahi lalat cenderung lebih besar daripada luka hipertrofik. Luka ini mungkin membutuhkan perawatan laser suntikan kortikosteroid, atau perawatan lain untuk mengurangi ukurannya atau menghentikan pertumbuhannya. Keloid dapat tumbuh dan melampaui batas area kulit yang awalnya terluka.
Baca juga: Kenali Tahi Lalat yang Menandakan Kanker Kulit
Perlu diketahui juga, risiko prosedur penghilangan tahi lalat dapat bervariasi, dari infeksi hingga alergi anestesi langka dan kerusakan saraf yang sangat jarang. Risiko lain bervariasi tergantung pada area yang dirawat dan metode pengangkatan.
Salah satu kesulitan paling umum setelah pengangkatan tahi lalat adalah bekas luka. Banyak orang akan berusaha untuk menghilangkan tahi lalat untuk alasan kosmetik atau penampilan, tidak menyadari bahwa setiap penghapusan akan menghasilkan bekas luka. Sering kali dokter memberikan gambaran jenis bekas luka setelah pengangkatan tahi lalat sebelum kamu membuat keputusan untuk menghilangkan tahi lalat.
Referensi:
Emedicine Health. Diakses pada 2020. Mole Removal Procedure and After Care.
Healthline. Diakses pada 2020. Treatments and Info for Mole Removal Scars
Surgery and scars.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan