Begini Penanganan untuk Mengatasi Crohn's Disease

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Januari 2019
Begini Penanganan untuk Mengatasi Crohn's DiseaseBegini Penanganan untuk Mengatasi Crohn's Disease

Halodoc, Jakarta -  Crohn’s disease merupakan suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan, dan paling sering memengaruhi usus besar atau ileum. Usus besar atau ileum adalah bagian terakhir dari usus kecil yang berfungsi untuk penyerapan asam lemak, gliserol, vitamin B12, dan garam empedu lainnya. Ileum juga melepaskan hormon dan enzim, untuk memecah karbohidrat dan protein.

Usus besar juga berfungsi untuk menyingkirkan bakteri, limbah, dan sisa makanan yang nutrisinya sudah diserap tubuh. Karena fungsi inilah, Crohn’s disease bisa menyebabkan kondisi lain yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Untuk mencegah gangguan Crohn’s disease ini, sejumlah penanganan dapat kamu lakukan seperti berikut ini:

Baca juga 7 Fakta Tentang Penyakit Crohn yang Perlu Diketahui

  1. Batasi Asupan Produk Olahan Susu

Sebagai pengidap Crohn’s disease, kamu lebih rentan mengalami radang usus dan diare. Maka dari itu, sebaiknya batasi bahkan hindari asupan produk olahan susu, terutama jika kamu mengalami intoleransi laktosa. Hal ini disebabkan karena kandungan laktosa dalam produk olahan susu susah dicerna oleh usus, sehingga akan memunculkan rasa nyeri pada perut, radang, dan diare. Contoh produk olahan susu yang harus kamu hindari adalah mentega (butter), susu, yoghurt, dan keju.

  1. Pilih Makanan Rendah Lemak

Kebanyakan makanan berlemak sulit dicerna. Maka itu, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi makanan yang kaya akan lemak. Lemak hanya akan melewati usus tanpa dicerna, sehingga memperparah radang dan diare. Inilah mengapa kamu sebaiknya mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan menjalani diet rendah lemak. Contoh makanan rendah lemak di antaranya yoghurt rendah lemak, sereal, oat, daging rendah lemak, ikan tuna, daging sapi rendah lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan tuna, daging sapi rendah lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan berdaging putih, keju cottage, putih telur, kacang kering, lentil, dan kentang rebus.

Baca juga: 6 Hal Ini Meningkatkan Risiko Crohn's Disease

  1. Konsumsi Cukup Serat

Pada kebanyakan orang, diet kaya serat bagus bagi kesehatan tubuh mereka secara keseluruhan. Namun, mengonsumsi makanan kaya serat dalam jumlah besar tidak disarankan bagi pengidap penyakit Crohn. Tingginya kandungan serat justru dapat memicu perut kembung dan memperparah diare. Usahakan untuk mengonsumsi makanan porsi kecil dengan menyertakan sedikit serat larut di dalamnya, seperti sedikit buah atau sayuran, sumber protein lemak, dan sedikit beras merah.

Sebagian besar pengidap penyakit Crohn dapat menoleransi makanan kaya serat. Jadi, sebaiknya kamu dalam memilih makanan yang dapat memicu gejala. Selain itu, jangan lupa juga untuk menyesuaikan pola makan kamu, dan hindari makanan berlabel “kaya serat”.

  1. Hindari Makanan Mengandung Gas

Perut kembung merupakan salah satu gejala penyakit Crohn. Dengan begitu, sebaiknya kamu menghindari makanan yang mampu meningkatkan produk gas dalam tubuh, karena dapat memperparah gejala ini. Produksi gas berlebihan dapat mengiritasi usus yang telah meradang, sehingga memperparah nyeri perut dan kembung. Contoh makanan pembentuk gas yang perlu kamu hindari, di antaranya adalah kubis, brokoli, kacang polong, minuman beralkohol, dan soda.

Baca juga: Perlu Tahu 6 Komplikasi Crohn's Disease

  1. Makan dalam Porsi Kecil

Makanlah dengan porsi kecil, karena lebih mudah dicerna daripada makanan porsi besar. Dengan begitu, mengonsumsi makanan porsi kecil dapat mengurangi peluang terjadinya produk asam berlebihan. Lambung biasanya menghasilkan asam dalam jumlah besar saat kamu mengonsumsi makanan dalam porsi besar. Padahal, asam lambung yang masih tersisa dapat memperparah iritasi pada lambung 1-3 jam setelah makan.

Jika kamu sudah melakukan penanganan, tetapi masih mengalami gangguan ini, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!