Begini Pemeriksaan untuk Deteksi Myositis
Halodoc, Jakarta - Myositis adalah kondisi yang mengacu pada segala hal yang menyebabkan peradangan pada otot. Kelemahan otot, pembengkakan, dan nyeri adalah gejala myositis yang paling umum. Penyebabnya pun cukup banyak, mulai dari infeksi, cedera, kondisi autoimun, dan efek samping obat. Cara deteksi myositis pun beragam yang akan berguna untuk menentukan langkah pengobatan yang sesuai.
Baca Juga: Penting, Ketahui Perbedaan Nyeri Otot Biasa dan Cedera Otot
Lantas, Apa Saja Penyebab Myositis?
Myositis disebabkan oleh kondisi apa pun yang menyebabkan peradangan pada otot. Penyebab myositis dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
-
Peradangan. Kondisi yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh mempengaruhi otot sehingga muncul myositis. Banyak dari penyebab ini adalah kondisi autoimun, ketika tubuh menyerang jaringannya sendiri. Kondisi peradangan seringkali merupakan penyebab myositis paling serius, membutuhkan perawatan jangka panjang. Kondisi peradangan yang menyebabkan myositis berpotensi parah termasuk:
-
Dermatomiositis.
-
Polymyositis.
-
Myositis badan inklusi.
Kondisi peradangan lainnya cenderung menyebabkan bentuk myositis yang lebih ringan, termasuk:
-
Scleroderma.
-
Radang sendi.
-
Infeksi. Infeksi virus adalah infeksi yang paling umum menyebabkan myositis. Meski beberapa bakteri, jamur, atau organisme lain bisa menyebabkan myositis. Virus atau bakteri menyerang jaringan otot secara langsung, atau melepaskan zat yang merusak serat otot. Virus flu dan flu biasa, serta HIV, hanya beberapa dari virus yang dapat menyebabkan myositis.
-
Penyalahgunaan Obat. Banyak obat dan obat yang berbeda dapat menyebabkan kerusakan otot sementara. Karena peradangan pada otot sering tidak teridentifikasi, masalah otot dapat disebut miopati daripada myositis. Obat-obatan yang menyebabkan myositis atau miopati antara lain:
-
Statin.
-
Kolkisin.
-
Plaquenil (hydroxychloroquine).
-
Alpha-interferon.
-
Kokain.
-
Alkohol.
-
Cedera. Olahraga yang diduga kuat menyebabkan nyeri otot, pembengkakan, dan kelemahan selama berjam-jam atau berhari-hari setelah latihan. Peradangan berkontribusi pada gejala-gejala ini, secara teknis menjadikan seseorang mengalami myositis. Gejala myositis setelah latihan atau cedera hampir selalu sembuh sepenuhnya dengan istirahat dan pemulihan.
-
Rhabdomyolysis. Rhabdomyolysis terjadi ketika otot rusak dengan cepat. Nyeri otot, kelemahan, dan pembengkakan adalah gejala rhabdomyolysis. Kondisi ini bisa menyebabkan urine seseorang berubah warna menjadi coklat gelap atau merah.
Baca Juga: Kenali Myositis yang Membuat Kelemahan Otot
Apa Saja Gejala dari Myositis?
Kelemahan dari myositis dapat menyebabkan seseorang jatuh dan sulit untuk bangun setelah jatuh. Gejala lain yang dapat muncul dengan kondisi peradangan meliputi:
-
Ruam.
-
Kelelahan.
-
Penebalan kulit tangan.
-
Kesulitan menelan.
-
Kesulitan bernapas.
Bagaimana Cara Deteksi Myositis?
Seorang dokter mungkin mencurigai seseorang myositis berdasarkan gejala kelemahan otot yang ia alami. Untuk memastikannya, terdapat cara deteksi myositis, antara lain:
-
Tes darah. Tingginya kadar enzim otot, seperti creatine kinase, dapat menandakan bahwa terdapat peradangan otot. Tes darah lainnya juga bisa mendeteksi kondisi antibodi abnormal yang dapat mengidentifikasi kondisi autoimun.
-
Pemindaian MRI. Pemindai menggunakan magnet berdaya tinggi dan komputer menciptakan gambar otot. Pemindaian MRI dapat membantu mengidentifikasi area myositis dan perubahan otot dari waktu ke waktu.
-
EMG. Dengan memasukkan elektroda jarum ke dalam otot, dokter dapat menguji respons otot terhadap sinyal saraf listrik. EMG dapat mengidentifikasi otot yang lemah atau rusak oleh myositis.
-
Biopsi Otot. Ini adalah tes paling akurat untuk mendiagnosis myositis. Seorang dokter mengidentifikasi otot yang lemah, membuat sayatan kecil, dan mengambil sampel kecil jaringan otot untuk pengujian. Biopsi otot mengarah pada diagnosis akhir pada kebanyakan orang dengan myositis.
-
Ada banyak penyebab kelemahan dan nyeri otot yang lebih umum daripada myositis, dan pengujian untuk myositis bukanlah proses yang mudah. Karena alasan ini, proses mendiagnosis myositis bisa lama.
Baca Juga: 8 Penyakit Penyebab Gangguan Pergerakan Otot
Itulah beberapa informasi mengenai myositis dan cara deteksi myositis yang perlu kamu ketahui. Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai penyakit ini, kamu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan