Begini Langkah Penerapan Isolasi Mandiri untuk Bantu Cegah Penyebaran COVID-19

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Juli 2023

“Isolasi mandiri perlu dilakukan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Namun, hal itu perlu dilakukan dengan benar agar efektif mencegah penyebaran virus corona.”

Begini Langkah Penerapan Isolasi Mandiri untuk Bantu Cegah Penyebaran COVID-19Begini Langkah Penerapan Isolasi Mandiri untuk Bantu Cegah Penyebaran COVID-19

Halodoc, Jakarta – Isolasi adalah langkah pertama yang wajib dilakukan ketika seseorang terkonfirmasi positif mengidap COVID-19. Bila tidak mengalami gejala yang parah, isolasi mandiri bisa dilakukan di rumah.

COVID-19 merupakan infeksi virus yang bisa menyebar dengan cepat dan mudah dari satu orang ke orang lain. Dan isolasi mandiri merupakan salah satu langkah yang efektif untuk mengurangi penyebaran tersebut. Namun, hal itu perlu dilakukan dengan benar agar efektif dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Yuk, ketahui langkah penerapan isolasi mandiri di sini!

Apa itu Isolasi Mandiri?

Melansir dari COVID19.go, isolasi mandiri adalah upaya memisahkan seseorang yang sakit dan membutuhkan perawatan COVID-19 atau seseorang terkonfirmasi COVID-19, dari orang yang sehat yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan. 

Perlu kamu ketahui, hal ini berbeda dari karantina. Karantina adalah upaya memisahkan seseorang yang terpapar COVID-19.

Hal ini berlaku baik bagi orang yang memiliki riwayat kontak atau riwayat bepergian ke wilayah yang sudah terjadi transmisi komunitas. Karantina dilakukan meskipun orang tersebut belum menunjukkan gejala apapun atau sedang dalam masa inkubasi. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko penularan. 

Bila gejalanya tidak berat atau tanpa gejala, pasien dianjurkan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman). Sebab, rumah sakit diprioritaskan bagi pasien yang lebih membutuhkan penanganan medis, karena gejalanya berat atau memiliki penyakit penyerta yang perlu pengawasan.

Mengapa Harus Melakukan Isolasi Mandiri?

Ketika kamu terkena infeksi COVID-19, kamu bisa menularkannya pada siapa saja yang kamu temui.

Virus tersebut bisa menyebar secara langsung, yaitu dengan melakukan kontak dengan pengidap atau menghirup percikan liur pengidap di udara saat mereka batuk atau bersin.

Namun, virus tersebut juga bisa menyebar secara tidak langsung, yaitu dengan menyentuh barang-barang yang sudah terkontaminasi percikan liur pengidap COVID-19.

Nah, dengan melakukan isolasi mandiri, kamu bisa mencegah penyebaran virus tersebut terjadi, termasuk pada keluarga terkasih di rumah. Selain itu, kamu pun juga bisa ikut membantu mengurangi angka kasus COVID-19 yang terjadi di kota kamu.

Ini Aturan Melakukan Isolasi Mandiri

Hal pertama yang perlu kamu lakukan  sebelum isolasi mandiri adalah melaporkan diri ke puskesmas tersekat. Hal ini penting agar kamu bisa mendapatkan pemantauan dari fasilitas kesehatan. Dengan melaporkan ke puskesmas, mereka juga bisa melakukan penyelidikan kontak erat.

Isolasi mandiri nisa kamu lakukan selama setidaknya 10 hari atau hingga hasil tes COVID-19 pasien menunjukkan negatif. 

Beriktu aturan menjalani isolasi mandiri di rumah:

1. Hindari kontak dekat dengan orang serumah

Selama isolasi mandiri di rumah, kamu sebaiknya berada di kamar yang terpisah dengan penghuni rumah lainnya.

Usahakan agar kamar tempat isoman memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik. Sebisa mungkin, penghuni rumah lainnya tidak masuk ke kamar kamu.

Selain kamar, kamar mandi pun sebaiknya terpisah dengan penghuni lain. Namun, bila tidak memungkinkan, pastikan kamar mandi rutin didisinfeksi.

2. Tidak beraktivitas di luar rumah

Orang yang sedang menjalani isolasi mandiri juga tidak boleh keluar rumah atau pergi ke tempat umum walaupun untuk bekerja. Kamu sebaiknya bekerja dari rumah selama isoman. Bila sakit, sebaiknya beristirahat dulu hingga pulih.

Apabila ada keperluan keluar rumah, seperti membeli makanan atau obat, mintalah orang lain yang tidak sedang menjalani isolasi untuk melakukannya.

3. Pakai masker

Meskipun di rumah saja, kamu tetap perlu mengenakan masker selama isolasi mandiri. Kenakanlah masker jenis surgical mask. Hal ini untuk mencegah penularan kepada keluarga atau orang yang berada dalam satu rumah.

4. Gunakan peralatan terpisah

Gunakanlah peralatan makan, seperti piring, gelas, sendok, dan garpu secara terpisah dari penghuni rumah lain.

Sediakan juga tempat sampah khusus untuk membuang tisu yang kamu gunakan saat batuk atau bersin, atau membersihkan mulut atau hidung, dan sampah lainya.

Agar lebih jelas, simak Cara Buang Sampah yang Benar saat Menjalani Isolasi Mandiri.

5. Cuci pakaian secara terpisah

Pakaian orang yang sedang menjalani isoman pun perlu kamu cuci secara terpisah dengan penghuni lainnya. Karena itu, mintalah penghuni lain untuk menyiapkan keranjang khusus untuk meletakkan baju kotor kamu.

Berikut proses pencucian pakaian yang perlu penghuni rumah perhatikan saat mencucikan pakaian kamu:

  • Gunakan sarung tangan dan masker ketika mencuci pakaian.
  • Cuci pakaian dengan menggunakan deterjen dan air dengan suhu 60–90 derajat Celsius, lalu segera keringkan di bawah matahari.
  • Segera cuci tangan setelah mencuci pakaian kotor.
  • Cuci atau desinfeksi keranjang cucian dan area sekitar tempat pencucian menggunakan cairan desinfektan.

Itulah cara menerapkan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran COVID-19. Nah, setelah sembuh, jangan lupa untuk mensterilisasi kamar tempat isoman. Yuk, Intip Cara Sterilisasi Kamar Usai Isolasi Mandiri.

Kamu juga bisa bertanya mengenai cara meredakan gejala yang kamu alami dengan menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter bisa memberikan saran kesehatan yang tepat. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Covid19.go. Diakses pada 2023. Karantina dan Isolasi, Apa Bedanya?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Isolation and Precautions for People with COVID-19.