Begini Cara yang Tepat untuk Merawat Luka pada Kulit Bayi
Halodoc, Jakarta – Kulit bayi cenderung lebih sensitif dan lembut, sehingga lebih mudah pula mengalami luka atau ruam. Apalagi pada bayi yang sudah mulai aktif bergerak. Risiko kulit mengalami luka pun akan semakin besar, misalnya karena gesekan atau benturan dengan benda-benda di sekitar. Tidak perlu terlalu khawatir, ini wajar terjadi dan luka yang muncul pada kulit bayi bisa diatasi.
Untuk mencegah bayi terluka, orangtua harus selalu mengawasi dan memastikan setiap gerakannya aman. Meski begitu, terkadang ada saja hal kecil yang luput dari pandangan dan bisa memicu luka muncul pada kulit bayi. Membersihkan dan merawat luka pada bayi harus dilakukan dengan cara yang benar, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Mengingat, kulit bayi masih sangat lembut dan sensitif. Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk merawat luka pada kulit bayi?
Baca juga: Ini Masalah Kulit yang Rentan Menyerang Bayi
-
Tetap Tenang
Hal pertama yang perlu dilakukan orangtua saat bayi terluka adalah tetap tenang dan jangan terlalu panik. Apalagi jika luka terjadi di permukaan kulit dan tidak mendekati area yang vital. Panik dalam menangani luka bayi malah bisa membuat ibu merasa kewalahan dan sulit menghentikan perdarahan.
-
Bersihkan Luka
Saat kulit bayi terluka, segera bersihkan bagian tersebut dengan air bersih. Bila perlu, ibu bisa menggunakan air mineral dalam kemasan atau air yang mengalir. Membersihkan luka bertujuan untuk menghilangkan atau menjatuhkan kotoran yang mungkin menempel di sekitar area kulit yang terluka.
Hindari membersihkan luka di kulit bayi dengan menggunakan cairan alkohol atau produk yang mengandung alkohol tinggi. Alih-alih membersihkan luka, itu malah bisa menyebabkan kulit bayi yang sensitif mengalami masalah lain.
-
Tutup dengan Kasa
Jangan langsung menempelkan plester pada kulit bayi yang masih mengeluarkan darah. Sebagai gantinya, ibu bisa menggunakan kain kasa steril. Setelah luka di kulit dibersihkan, tempelkan kain kasa steril pada bagian tersebut.
Tekan kasa yang sudah menempel pada kulit dengan lembut. Ibu bisa menekan kasa dengan telapak tangan selama kurang lebih 5 menit, tujuannya untuk menghentikan perdarahan yang terjadi pada permukaan kulit.
Baca juga: Duh, Harus Hati-Hati Luka Gores Anak Bisa Bikin Infeksi
-
Tempelken Plester
Jika diperlukan, ibu bisa menempelkan plester pada kulit bayi yang terluka. Namun ingat, menempelkan plester hanya boleh dilakukan setelah perdarahan berhenti. Pilih jenis plester yang ramah dan cocok untuk kulit bayi. Selain itu, jangan menempelkan plester terlalu ketat agar udara bisa masuk dan penyembuhan luka bisa terjadi lebih cepat.
-
Ganti Plester
Jangan malas untuk mengganti plester yang menutupi luka bayi. Jika dirasa sudah terlalu lama menempel, segera ganti plester dengan yang baru. Ini bisa dimanfaatkan untuk memeriksa kondisi luka dan sesekali kembali membersihkannya. Dengan demikian, luka di kulit bayi akan terhindar dari kontaminasi zat asing yang bisa memperlambat penyembuhan.
-
Bawa ke Dokter
Jika setelah dua hari luka tak kunjung sembuh dan malah tambah parah, segera bawa Si Kecil ke dokter. Sebab, bisa jadi luka yang muncul pada bayi merupakan tanda dari kondisi medis tertentu. Dokter perlu memeriksa secara langsung dan memastikan apa penyebab kulit bayi terluka.
Baca juga: Kenali Milia yang Dapat Terjadi pada Kulit Bayi
Atau jika ragu, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menyampaikan keluhan seputar luka bayi pada dokter terpercaya. Ibu juga bisa meminta saran dan rekomendasi untuk mengatasi luka pada bayi. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan