Begini Cara Tepat Merawat Kulit Bayi Baru Lahir
Halodoc, Jakarta - Merawat kulit bayi baru lahir mungkin terkesan membingungkan, tetapi sebenarnya tidak selalu begitu. Asalkan ibu tahu cara tepat untuk perawatan Si Kecil. Perlu diketahui kulit bayi bisa sensitif karena faktor lingkungan (perubahan suhu, keringat, angin), tekanan kimiawi (pewarna, deterjen, air sadah), atau bahkan gesekan dari popok atau pakaian. Itulah sebabnya pemilihan produk pelembap, deterjen pakaian, serta lingkungan tempat bayi beraktivitas perlu menjadi perhatian ibu.
Baca juga: Ini 3 Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi
Tips Merawat Kulit Bayi
Kulit bayi tidak selamanya halus, lembut, dan harum. Pada kenyataannya, kulit bayi bisa menjadi kering, bersisik, sensitif, dan bahkan memiliki beberapa perubahan warna terutama selama periode bayi baru lahir. Lantas, bagaimana cara tepat merawat kulit bayi baru lahir?
1. Jangan Terlalu Sering Dimandikan
Bayi sebaiknya tidak mandi setiap hari, dua atau tiga kali seminggu sudah cukup. Tentunya yang seharusnya dilakukan adalah membersihkan area popok sesering yang diperlukan. Kenapa bayi baru lahir tidak perlu mandi terlalu sering? Soalnya mandi yang terlalu sering dapat mengeringkan kulit dan menghilangkan minyak serta zat lain yang melindungi dari infeksi dan iritasi lainnya.
2. Pilih Produk yang Aman
Sampai bayi berusia sekitar satu tahun, sebaiknya gunakan sabun dan sampo yang diformulasikan secara khusus untuk bayi. Umumnya, produk ini tidak mengandung deodoran, alkohol, dan bahan lain yang dapat berbahaya bagi kulit bayi.
Cobalah untuk melihat label dan memilih produk dengan bahan yang aman. Formula bebas air mata cenderung tidak mengiritasi mata bayi. Saat memandikan bayi, jangan heran kalau sabunnya tidak berbusa seperti sabun pada umumnya. Ini tidak berarti ibu perlu menambahkan lebih banyak sabun atau sampo.
Baca juga: Produk Perawatan Bayi Digunakan Oleh Orang Dewasa Bolehkah?
3. Hindari Penggunaan Bedak Bayi
Bedak bayi bisa berbahaya untuk bayi baru lahir, karena bisa bedak bisa tanpa sengaja terhirup masuk ke dalam paru-paru. Jika ibu terbiasa menggunakan bedak bayi, cobalah untuk tidak menggoyangkannya di depan bayi atau kalaupun mau menepuk bedak di tangan usahakan untuk menjauhkan dari anak baru dioleskan tipis-tipis ke kulit anak.
4. Losion untuk Melembapkan
Kulit bayi rentan kering dan untuk menjaganya ibu perlu menggunakan losion. Biasanya, losion diperlukan setelah bayi baru selesai mandi. Pelembap tidak menambah kelembapan pada kulit, tetapi mencegah kelembapan di dalam kulit menguap. Oleskan pelembap sesering yang diperlukan dan ibu juga bisa memberi lapisan tebal losion pada bayi.
5. Kurangi Paparan Sinar Matahari
Tabir surya tidak disarankan untuk bayi di bawah enam bulan. Ada baiknya jauhkan bayi dari paparan sinar matahari terik yang menyengat untuk melindungi kulitnya. Cobalah untuk tidak membiarkan matahari langsung menerpa kulit bayi.
6. Rajin Membersihkan Lipatan Kulit Bayi
Area lipatan kulit bayi, seperti di lipatan lengan atau paha, terdiri dari kulit tipis yang mudah tergesek dan rentan akan ruam. Biasanya ini akan menjadi masalah penting saat bayi menginjak usia tiga bulan. Ketika berusia tiga bulan, bayi biasanya mulai mengeluarkan air liur lebih sehingga memicu kulit kemerahan dan mengelupas.
Baca juga: Agar Tak Salah Ikuti Tips Aman Menjemur Bayi
Ruam biasanya akan hilang dalam beberapa hari, tetapi ibu dapat menggunakan losion untuk membantu meredakan ketidaknyamanan tersebut. Jika ruam berwarna merah dan bergelombang, itu bisa menjadi tanda infeksi jamur, yang memerlukan pengobatan dokter. Segera buat janji konsultasi ke rumah sakit melalui aplikasi Halodoc!
Referensi:
The Bump.com. Diakses pada 2021. Baby Skin Care 101.
WebMD. Diakses pada 2021. Simple Tips to Keep Baby's Skin Healthy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan