Begini Cara Penyimpanan Vaksin Corona Sinovac
Halodoc, Jakarta - Indonesia rencananya akan mulai proses penggunaan vaksin corona Sinovac tak lama lagi. Sebagai kepala negara, Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang menggunakan vaksin ini untuk menangkal virus corona di Indonesia. Setelahnya, proses vaksinasi akan dilakukan secara serempak dan bertahap di 34 provinsi di Indonesia, tetapi tenaga medis dan kesehatan menjadi baris pertama yang mendapatkannya setelah presiden.
Memang benar, Indonesia memilih Sinovac sebagai vaksin untuk bisa menghentikan penyebaran virus corona yang mematikan. Sudah tentu ada alasan di balik penggunaan vaksin ini, salah satunya adalah penyimpanan yang tidak terlalu memberatkan sehingga proses pendistribusian pun bisa dilakukan lebih lancar. Sebenarnya, bagaimana vaksin ini disimpan? Berikut penjelasannya!
Penyimpanan Vaksin Corona Sinovac
Ternyata, penyimpanan vaksin Sinovac terbilang mudah dan sederhana. Vaksin ini hanya perlu disimpan dalam lemari pendingin bersuhu antara 2 hingga 8 derajat Celsius. Vaksin corona Sinovac pun bisa bertahan hingga tiga tahun. Melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pemerintah telah merilis Petunjuk Teknis Vaksinasi COVID-19 yang bisa kamu baca langsung.
Baca juga: 6 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia
Salah satu juknis ini juga mengatur tentang pelaksanaan penyimpanan vaksin, tidak terkecuali vaksin corona Sinovac pada suhu 2–8 derajat Celsius. Hal yang perlu diperhatikan adalah tempat penyimpanan vaksin yang tidak boleh terkena paparan sinar matahari secara langsung. Lalu, guna menghindari terjadinya kesalahan ketika vaksin diambil, vaksin corona disimpan dalam rak yang terpisah dengan jenis vaksin lainnya.
Pun, jika memang memjngkinkan, vaksin Sinovac bisa disimpan dalam kulkas pendingin yang berbeda dengan vaksin yang diberikan rutin. Lalu, bagaimana dengan daerah distribusi yang belum memiliki pendingin untuk menyimpan vaksin Sinovac? Penyimpanan vaksin masih bisa dilakukan di lemari pendingin biasa yang bukan atas rekomendasi dari WHO.
Sementara itu, penataan atau pengaturan vaksin dilakukan berdasarkan tingkat sensitivitasnya terhadap suhu dan disesuaikan dengan manajemen vaksin. Perlu diketahui bahwa vaksin corona Sinovac tidak boleh diletakkan terlalu dekat dengan bagian evaporator lemari pendingin. Nah, supaya suhunya tetap terjaga seperti yang dianjurkan, lakukan pemantauan secara berkala dan rutin setidaknya sehari dua kali.
Baca juga: Berjuang Hasilkan Vaksin COVID-19, Ini Kandidatnya
Pengelolaan ketika Vaksin Digunakan
Saat vaksin dibawa ke tempat pelayanan kesehatan, ada pula aturannya. Pertama, vaksin harus dibawa dengan menggunakan kontainer pasif yang disebut dengan vaccine carrier. Pastikan kontainer selalu dalam keadaan bersih dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung. Vaksin yang sudah dipakai letakkan pada busa yang berfungsi sebagai penutup vaccine carrier. Sementara vaksin corona yang belum digunakan tetap berada di bagian dalam vaccine carrier.
Sebelum dipakai, pastikan kualitas vaksin tetap terpenuhi dengan kriteria seperti belum memasuki atau bahkan lewat dari tanggal kedaluwarsa, tidak terendam dengan air, masih memiliki label, dan penyimpanan dengan suhu antara 2–8 derajat Celsius. Vaksin yang masih belum digunakan sebaiknya ditandai dan disimpan kembali dan refrigerator dengan baik. Nah, kalau vaksin memiliki dosis lebih dari satu, cantumkan tanggal penggunaan atau pengenceran vaksin pertama kali.
Berapa Lama Ketahanannya?
Jika digunakan di dalam maupun di luar gedung atau fasilitas kesehatan, vaksin corona memiliki ketahanan hingga 6 jam saat disimpan di dalam kontainer pasif. Akan tetapi, apabila pelayanan telah selesai sebelum 6 jam, vaksin yang sudah dibuka tidak boleh disimpan lagi dalam pendingin dan harus segera dibuang.
Baca juga: Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan
Jadi, persiapkan dirimu untuk mendapatkan vaksin corona sesegera mungkin. Kamu juga bisa bertanya dahulu pada dokter seputar vaksin corona agar lebih paham bagaimana alur dan efikasi vaksin ini. Gunakan saja aplikasi Halodoc supaya tanya jawab dengan dokter jadi lebih mudah dan bisa dilakukan kapan dan di mana saja.