Halodoc, Jakarta – Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang terjadi karena tingginya kadar gula di dalam darah. Pada kondisi ini, kadar gula darah naik karena tubuh tidak bisa menggunakan hormon insulin secara normal. Hormon insulin merupakan hormon yang bertugas untuk membantu mengubah gula atau glukosa di dalam tubuh menjadi energi. 

Ada beberapa gejala awal yang bisa dikenali pada pengidap diabetes tipe 2, mulai dari sering merasa haus, bagian tubuh menghitam, hingga memiliki luka yang sulit sembuh. Penyakit ini rentan menyerang orang dewasa dan lanjut usia (lansia). Namun, belakangan ini diabetes tipe 2 juga mulai banyak ditemukan pada usia lebih muda, termasuk anak-anak dan remaja.

Baca juga: Pengidap Diabetes dengan Gula Darah Normal Boleh Berhenti Minum Obat?

Mengenali Gejala Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 bisa dikenali dari gejala yang muncul. Namun, biasanya gejala penyakit ini membutuhkan waktu lama untuk dirasakan dan disadari oleh pengidapnya. Hal itu membuat diabetes tipe 2 sering terlambat ditangani bahkan berpotensi besar menimbulkan komplikasi. Salah satu cara mengenali diabetes tipe 2 adalah dengan memperhatikan gejala yang dialami. 

Ada beberapa gejala yang bisa dialami oleh pengidap diabetes tipe 2, di antaranya: 

• Mudah merasa haus.
• Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
• Mudah merasa lapar.
• Tubuh sering terasa lemas dan lelah.
• Mengalami gangguan penglihatan, yaitu penglihatan terasa kabur. 
• Memiliki luka yang sulit untuk disembuhkan.
• Penurunan berat badan drastis.
• Kulit menghitam pada beberapa bagian tubuh. 

Karena gejala diabetes tipe 2 berkembang secara perlahan, disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah, terutama jika memiliki risiko tinggi. Salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini adalah gen atau riwayat penyakit diabetes di keluarga. Risiko penyakit ini juga disebut meningkat pada orang yang sudah berusia lebih dari 45 tahun. Kamu juga bisa mengetahui seberapa besar risiko diabetes tipe 2 dengan menggunakan fitur Kalkulator Risiko Diabetes di aplikasi Halodoc.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil, Benarkah Pertanda Diabetes Tipe 2?

Selain gen, gaya hidup yang dijalani juga bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Risiko penyakit ini meningkat pada orang yang sering mengonsumsi makanan manis atau makanan yang mengandung gula tambahan secara berlebihan. Selain itu, diabetes tipe 2 rentan menyerang orang yang jarang berolahraga, aktif merokok, kurang beristirahat, serta tidak mengelola stres dengan baik. 

Risiko diabetes tipe 2 juga terkait dengan kondisi medis atau riwayat penyakit. Ada beberapa penyakit yang disebut bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, di antaranya: 

• Prediabetes.
•  Gangguan pada organ jantung dan pembuluh darah.
• Tekanan darah tinggi alias hipertensi.
• Kadar kolesterol jahat (LDL) tinggi.
• Trigliserida tinggi.
• Kelebihan berat badan atau obesitas.
• Diabetes gestational, yaitu diabetes yang terjadi selama kehamilan.
• PCOS.

Penanganan medis perlu segera dilakukan pada orang yang mengidap penyakit diabetes tipe 2. Saat gejala diabetes tipe 2 muncul, pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah diabetes memburuk dan menurunkan risiko komplikasi. Beberapa komplikasi yang bisa muncul akibat diabetes tipe 2 adalah: 

• Penyakit jantung.
• Kelainan kulit.
• Penyakit Alzheimer.
• Gangguan penglihatan.
• Gangguan pendengaran.

Baca juga: Alasan Diabetes Tipe 2 Bisa Sebabkan Gangguan Testosteron

Jika muncul gejala penyakit diabetes tipe 2, segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan medis. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk mencari rumah sakit terdekat yang bisa dikunjungi. Atur alamat dan temukan daftar rumah sakit sesuai kebutuhan. Download aplikasi Halodoc di sini!



Referensi:

American Diabetes Association. Diakses pada 2021. Type 2 Diabetes.

NHS UK. Diakses pada 2021. Type 2 Diabetes.

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Type 2 Diabetes.