Tips Sederhana Untuk Mencegah Penyakit Arteri Perifer
Halodoc, Jakarta - Penyakit penyakit arteri perifer (PAP) merupakan salah satu keluhan pada arteri yang tak boleh dianggap remeh. PAP merupakan gangguan kesehatan di mana arteri menyempit atau tersumbat.
Penyakit arteri perifer ini umumnya disebabkan oleh penumpukan plak yang terbentuk dari beragam zat yang ditemukan dalam darah. Zat yang dimaksud seperti kalsium, lemak, dan kolesterol. Jumlah kecil dari zat-zat tersebut dapat tertinggal di dinding arteri yang dilalui oleh aliran darah.
Nah, zat yang tertinggal ini lama-kelamaan dapat menyumbat, sehingga aliran darah ke organ tertentu menjadi berkurang. Jika sumbatan cukup besar, maka ada kemungkinan darah tidak bisa mengalir sama sekali. PAP menyerang arteri perifer di kepala, perut, dan anggota gerak. Akan tetapi, gangguan ini lebih sering memengaruhi pembuluh darah yang memasok darah ke kaki.
Baca juga: Kaki Terasa Dingin dan Pucat? Waspada Gejala Penyakit Arteri Perifer
Lantas, bagaimana sih cara mencegah penyakit arteri perifer? Simak penjelasannya di bawah ini!
Mencegah Penyakit Arteri Perifer
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, arteri perifer terjadi karena adanya sumbatan akibat timbunan lemak yang membuat arteri menyempit alias aterosklerosis. Cara paling efektif untuk mencegah penyakit arteri perifer adalah dengan mencegah terjadinya aterosklerosis.
Lalu, bagaimana cara mencegah ateroskerosis? Untugnya, terdapat beberapa upaya yang bisa kita lakukan. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini adalah dengan berhenti merokok, rutin mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta menjaga berat badan ideal.
Arteri perifer juga bisa dicegah dengan rutin berolahraga, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga kondisi tubuh, dan mengikuti anjuran dokter untuk mengatasi kolesterol tinggi, daibetes, atau hipertensi.
Nyeri hingga Perubahan Warna Kulit
Dalam kebanyakan kasus, pengidap penyakit arteri perifer awalnya tak mengalami gejala apa pun. Terkadang hanya merasakan gejala ringan seperti kram, tunkai terasa berat, kebas, atau nyeri. Namun, nyeri ini bisa bertambah buruk ketika pengidapnya beraktivitas, dan akan mereda setelah beristirahat. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan klaudikasio.
Selain itu, ada pula beberapa gejala lainnya yang bisa dialami oleh pengidap arteri perifer:
-
Nyeri dirasakan pada tempat yang sama setiap kalinya dan menghilang setelah beristirahat 2–5 menit.
-
Nyeri yang muncul pada bagian yang tersumbat saat pengidap beraktivitas.
-
Disfungsi ereksi pada pria.
-
Otot kaki mengecil.
-
Lokasi yang paling sering terasa nyeri adalah di betis (karena sumbatan pada distalsuperficial femoral artery). Selain itu, keluhan pada paha atau bokong juga sering terjadi.
-
Adanya kondisi luka yang sulit sembuh pada kaki.
-
Timbul rasa kram atau baal.
Terjadi perubahan pada warna kulit, suhu, pertumbuhan rambut, dan kuku antara kedua kaki.
Baca juga: Bisakah Diagnosis Penyakit Arteri Perifer dengan USG Doppler?
Arteri perifer yang tidak ditangani segera bisa menyebabkan gejala yang muncul semakin parah. Seiring berjalannya waktu, pembuluh darah arteri biasanya akan semakin menyempit. Setelah itu, kondisi ini akan berkembang dan memicu keluhan berupa kaki terasa dingin dan membiru, muncul luka di kaki yang tak kunjung sembuh, kaki menghitam, dan membusuk. Gejala-gejala tersebut terjadi sebagai tanda kematian jaringan dan berisiko untuk diamputasi.
Nah, bila mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan mendiagnosis penyakit arteri perifer dengan melakukan beragam pemeriksaan. Salah satunya pemeriksaan penunjang seperti USG Doppler, yaitu metode pemeriksaan yang memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasonografi).
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang bertujuan untuk memeriksa serta memperkirakan kondisi aliran darah. Melalui USG Doppler, kondisi aliran darah akan dilihat melalui pembuluh darah.
Baca juga: Prosedur Diagnosis Arteri Perifer yang Perlu Diketahui
Mau tahu lebih jauh mengenai cara mencegah penyakit arteri perifer? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
American Heart Association. Diakses pada 2020. Symptoms and Diagnosis of PAD.
NHS UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Peripheral Arterial Disease (PAD).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Peripheral Artery Disease (PAD).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan