Begini Cara Menangani Dampak dari Chlamydia
Halodoc, Jakarta - Chlamydia adalah salah satu penyakit menular seksual yang cukup umum terjadi. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Beberapa pengidap mungkin saja tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga penyakit ini kerap tidak disadari keberadaannya. Infeksi chlamydia yang terlambat terdeteksi pun dapat menyebar dan menginfeksi serviks, anus, saluran kencing, mata, hingga tenggorokan. Bagaimana pengobatan chlamydia yang dapat dilakukan?
Seperti telah disebutkan tadi, infeksi chlamydia kerap tidak menunjukkan gejala, pada awalnya. Ketika ada gejala, pengidapnya biasanya akan mengalami:
-
Demam ringan.
-
Pembengkakan di area Miss V (pada wanita) atau testis (pada pria).
-
Sakit di bagian perut bawah.
-
Keluarnya cairan Miss V yang tidak normal.
-
Sakit selama berhubungan intim.
-
Perdarahan di antara masa menstruasi dan setelah berhubungan intim.
Baca juga: Begini Penularan Infeksi Chlamydia dari Tubuh ke Tubuh
Gejala-gejala tersebut mungkin baru akan muncul dalam waktu satu hingga tiga minggu dari masa penularan. Jika mengalami satu atau lebih gejala, termasuk yang tidak disebutkan tadi, segera periksakan diri ke dokter agar segera mendapat penanganan medis, dan terhindar dari penyebaran infeksi lebih lanjut.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Chlamydia yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang memicu berbagai komplikasi. Salah satu komplikasi yang cukup sering terjadi adalah infertilitas atau ketidaksuburan. Namun, selain infertilitas, chlamydia juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi lain, seperti:
-
Pelvic inflammatory disease (PID), atau disebut juga radang panggul. Radang panggul terjadi ketika bakteri telah menyebar menginfeksi serviks, rahim, saluran tuba, dan ovarium. Radang panggul dapat berlanjut dengan infertilitas, kehamilan ektopik (sebuah keadaan serius ketika sel telur dibuahi di luar uterus), atau nyeri panggul kronik.
-
Cystitis. Hal ini terjadi ketika terjadi peradangan pada kandung kemih.
-
Prostatitis. Hal ini terjadi ketika kelenjar prostat membengkak.
-
Reiter’s syndrome. Ini menyebabkan radang sendi, mata memerah, dan masalah pada saluran kemih.
-
Berbagai infeksi. Berbagai infeksi dapat mempengaruhi lapisan saluran kencing pada laki-laki, dan pada area dubur atau mata.
Baca juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuh ketika Mengidap Chlamydia
Bagaimana Cara Penanganannya?
Ketika didiagnosis mengidap chlamydia, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik, karena chlamydia sebenarnya dapat mudah diobati dengan antibiotik. Tidak hanya untuk pengidap, dokter juga biasanya akan meresepkan antibiotik untuk pasangan, yang harus dikonsumsi selama 5 hingga 10 hari.
Pada beberapa kasus, pengobatan memakan waktu dua minggu untuk mengobati chlamydia secara tuntas. Pengidap biasanya tidak diperbolehkan berhubungan intim selama masa waktu tersebut untuk mencegah menyebarkan infeksi. Pastikan untuk mengikuti instruksi dokter dengan hati-hati, dan menuntaskan antibiotik untuk mencegah resisten terhadap antibiotik dan terkena infeksi lagi.
Selain menjalani pengobatan yang dianjurkan dokter, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pengidap, untuk membantu proses penyembuhan, yaitu:
-
Jangan melakukan hubungan intim. Ini berarti tidak terlibat dalam kegiatan seksual apapun termasuk penetrasi melalui Miss V, anal, dan oral. Hal ini yang terbaik untuk menghindari infeksi seks menular.
-
Praktikkan hubungan intim yang aman. Gunakan kondom untuk berbagai tipe hubungan intim yang ingin dilakukan. Kondom berfungsi menjaga darah, cairan Miss V, dan air mani dari perpindahan bakteri ke orang lain.
-
Melakukan diskusi jujur dengan pasangan seksual. Penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan mengenai kehidupan seksual dan penyakit menular seksual yang dimiliki, dan selalu gunakan kondom sebelum melakukan hubungan intim.
Baca juga: Ketahui 2 Fakta Penting Mengenai Chlamydia
Itulah sedikit penjelasan tentang chlamydia, gejala, dan cara pengobatan chlamydia yang dapat dilakukan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan