Begini Cara Deteksi Dini Kanker pada Anak
Halodoc, Jakarta – Kanker adalah pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali dan tidak bisa mati. Dari sekian banyak jenis kanker, ada kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker anak adalah kanker yang terjadi pada anak di bawah usia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Menurut data Union for International Cancer Control (UICC), terdapat sekitar 176.000 anak di seluruh dunia yang didiagnosis kanker setiap tahunnya. Di Indonesia, terdapat sekitar 11.000 kasus kanker anak setiap tahunnya, dan sekitar 650 kasus kanker anak terjadi di Jakarta.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mewaspadai kanker yang bisa terjadi pada anak. Salah satu caranya dengan mengetahui cara mendeteksi dini kanker pada anak. Dengan begitu, pengobatan untuk kanker anak bisa dimulai sedini mungkin, sehingga meningkatkan peluang anak untuk sembuh.
Kenali Gejala Kanker Anak
Ada 6 jenis kanker yang umum terjadi pada anak-anak, antara lain leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring. Berbeda dari jenis kanker yang menyerang orang dewasa, penyebab kanker anak biasanya tidak terkait erat dengan gaya hidup atau faktor risiko lingkungan. Beberapa anak memiliki risiko tinggi mengembangkan jenis kanker tertentu, karena mutasi gen yang diwariskan dari orangtua.
Baca juga: Orangtua Perokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru pada Anak?
Sayangnya, kanker pada anak sulit diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya. Oleh karena itu, orangtua perlu mengenali gejala kanker pada anak sebagai cara untuk mendeteksi penyakit tersebut sedini mungkin.
Berikut gejala kanker anak berdasarkan jenis kanker yang dialaminya:
- Leukemia
Leukemia adalah kanker yang paling umum pada anak-anak dan remaja, dengan prevalensi 2,8 per 100.000. Jenis kanker ini disebabkan oleh keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang.
Gejala leukemia yang perlu diwaspadai antara lain pucat, lemah, anak lebih rewel dari biasanya, nafsu makannya menurun, demam tanpa sebab yang jelas, pembesaran beberapa organ tubuh (hati, limpa, dan kelenjar getah bening), kejang hingga penurunan kesadaran, perdarahan kulit, dan nyeri tulang yang sering ditandai dengan anak tidak mau berjalan.
Baca juga: Kanker Darah Bisa Terjadi pada Anak, Ini Faktor Pemicunya
- Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor ganas pada mata yang sering terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun. Gejala yang ditimbulkan, antara lain manik mata berwarna putih, juling, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram.
- Osteosarkoma
Osteosarkoma atau kanker tulang adalah jenis kanker yang muncul di tulang. Kanker ini ditandai dengan gejala berupa nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas, pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri tulang, gerakan tulang terbatas, patah tulang setelah beraktivitas, demam, cepat lelah, dan penurunan berat badan.
- Neuroblastoma
Neuroblastoma adalah jenis kanker langka yang sering menyerang bayi dan anak-anak. Jenis kanker ini berkembang dari sel saraf khusus (neuroblas) yang tertinggal dari perkembangan bayi di dalam rahim.
Gejala yang bisa ditimbulkannya, antara lain perut bengkak dan nyeri yang terkadang disertai sembelit, sesak napas dan kesulitan menelan, benjolan di leher, benjolan kebiruan di kulit dan memar, terutama di sekitar mata, kelemahan pada kaki dan tidak bisa berjalan stabil, pucat, kelelahan dan penurunan berat badan.
- Limfoma Maligna
Ini adalah jenis kanker yang berkembang di mana saja di sistem limfatik tubuh yang disebut limfoma. Gejalanya yang paling khas adalah pembengkakan kelenjar getah bening, yang bisa ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti leher, dada atas, di bawah lengan, perut, dan paha.
Selain itu, limfoma maligna bisa menyebabkan anak mengalami gejala, seperti batuk, sesak napas, merasa lelah, demam, kulit gatal dan ruam, berkeringat di malam hari dan penurunan berat badan.
- Karsinoma Nasofaring
Karsinoma nasofaring adalah tumor ganas yang berkembang pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala awal yang perlu diwaspadai adalah, pilek dan ingus bercampur darah, hidung tersumbat, mimisan, telinga berdengung, dan nyeri telinga.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Kanker Usus Besar Juga Mengintai Anak
Bila ibu menemukan adanya tanda-tanda kanker seperti di atas pada anak, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter. Bila dokter mencurigai gejala yang dialami anak disebabkan oleh kanker, dokter dapat merekomendasikan tes pencitraan seperti rontgen atau tes lainnya.
Bila ditemukan benjolan atau tumor yang tidak normal, dokter mungkin perlu mengangkat sebagian atau semuanya agar dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari sel kanker. Prosedur ini dikenal sebagai biopsi.
Ibu juga bisa membicarakan masalah kesehatan anak pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasinya sekarang juga.