Begini 4 Cara Mendeteksi Disfagia dengan Tepat
Halodoc, Jakarta - Pernah tidak menjumpai orang yang tidak mampu menelan sesuatu, seperti menelan obat secara utuh misalnya? Atau mungkin kamu adalah salah satu di antaranya? Kondisi kesulitan menelan itu dalam bahasa medis dikenal dengan nama disfagia. Lebih jelasnya, disfagia adalah suatu kondisi ketika seseorang membutuhkan waktu dan usaha lebih untuk menggerakkan makanan atau cairan, dari mulut menuju lambung.
Pada kebanyakan kasus, gangguan menelan ini biasanya hanya terjadi sesekali. Seperti misalnya saat makan terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan baik. Jika disfagia yang dialami masih dalam batas ini, tidak ada perawatan medis khusus yang diperlukan. Namun, gangguan menelan yang terjadi berulang atau terus-menerus, tetap harus diwaspadai. Mungkin saja gangguan tersebut merupakan gejala dari suatu kondisi medis serius.
Baca juga: Sulit Menelan? Kenali Gejala Disfagia
Pun ketika disfagia yang dialami menyebabkan hilangnya kemampuan untuk menelan sama sekali, atau disertai dengan beberapa gejala lain seperti:
-
Nyeri saat menelan.
-
Mengeluarkan air liur terus-menerus.
-
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
-
Makanan yang sudah ditelan dimuntahkan kembali.
-
Penyakit asam lambung, yang naik ke tenggorokan.
-
Sering nyeri ulu hati.
-
Suara menjadi serak.
-
Sulit bernapas pada saat sedang makan.
Cara untuk Mendeteksi Disfagia
Sebenarnya, disfagia dapat dideteksi dengan mudah dan mandiri, yaitu dengan cara merasakan gejala-gejala gangguan menelan ketika sedang menyantap makanan atau menelan sesuatu. Jika mengalami kesulitan menelan, atau gejala-gejala lain seperti yang telah disebutkan tadi, kamu perlu mencurigai adanya disfagia dan segera memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: 9 Penyebab Disfagia yang Perlu Diketahui
Namun, untuk mendiagnosis secara pasti apakah kamu mengidap disfagia atau tidak, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti:
1. Pemeriksaan X-Ray dengan Kontras Barium
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat perubahan bentuk kerongkongan dan aktivitas otot-ototnya. Dalam prosedurnya, pengidap biasanya akan diminta meminum larutan barium yang akan melapisi kerongkongan. Kemudian, pengidap akan diminta juga untuk menelan makanan padat atau pil yang dilapisi dengan barium, dan dokter akan melihat adanya perubahan bentuk kerongkongan dan menilai aktivitas otot, ketika proses menelan berlangsung.
2. Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi dilakukan dengan menggunakan alat tipis nan fleksibel yang dimasukkan ke kerongkongan, sehingga dapat melihat kondisi kerongkongan. Prosedur ini juga dilakukan untuk mendeteksi adanya peradangan, penyempitan, hingga tumor.
Baca juga: Inilah yang Tindakan Medis yang Dilakukan Jika Terkena Disfagia
3. Tes Otot Esofagus (Manometri)
Manometri adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara memasukkan tabung kecil ke dalam kerongkongan, yang dihubungkan ke alat perekam tekanan untuk mengukur kontraksi otot kerongkongan ketika menelan.
4. Pemindaian Gambar
Prosedur pemeriksaan ini biasanya terdiri atas 2, yaitu CT scan dan MRI. CT scan dilakukan dengan cara menggabungkan serangkaian pandangan X-ray dan pemrosesan komputer, untuk membuat gambar penampang tulang dan jaringan lunak dalam tubuh. Sementara itu, pemindaian MRI dilakukan dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk gambar detail organ dan jaringan.
Itulah sedikit penjelasan tentang disfagia, gejala, dan cara mendeteksinya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan