Beda dengan Es Batu, Ini 7 Fakta Tentang Dry Ice yang Jarang Diketahui
“Dry ice digunakan di lintas sektor, mulai dari industri makanan, minuman, sampai rumah sakit. Hanya saja, cara menggunakannya harus tepat untuk mendapatkan manfaatnya, misalnya menggunakan sarung tangan.”
Halodoc, Jakarta – Dry ice bukanlah jenis es yang serupa dengan es biasa atau es batu. Jenis es ini banyak sekali bermanfaat untuk mengawetkan makanan maupun minuman.
Selain itu, es ini juga banyak berguna untuk menjaga suhu makanan atau minuman agar tetap dingin.
Meskipun begitu, es ini memiliki risiko yang cukup besar untuk kesehatan.
Apa yang Dimaksud dengan Dry Ice?
Dry ice atau es kering adalah karbon dioksida yang dipadatkan. Namun jika mencair, statusnya berubah menjadi gas karbon dioksida.
Biasanya es ini berfungsi untuk menjaga agar makanan tetap dingin bila berada dalam wadah tertentu.
Ada berbagai bidang yang kerap memanfaatkan dry ice, seperti:
- Rumah sakit dan klinik.
- Distributor makanan.
- Industri pembersihan tertentu.
- Instalasi seni untuk memberikan efek tertentu.
Lantas, apa bedanya dry ice dan es batu? Es batu terbuat dari air yang dibekukan. Biasanya, es batu akan mencair saat berada di suhu ruangan. Es batu juga tidak akan menyebabkan hal-hal berbahaya pada lingkungan maupun kesehatan.
Sementara, Dry ice terbuat dari karbondioksida yang dipadatkan.
Es ini akan mengalami sublimasi, dari bentuk karbon dioksida padat ke bentuk gas. Selain itu, es ini juga tidak akan melalui proses mencair seperti es pada umumnya.
Meski begitu, penggunaan es ini tidak boleh sembarangan. Es ini bisa membakar kulit dan memicu radang dingin (frostbite), sehingga kamu perlu mengenakan sarung tangan khusus saat hendak menggunakannya.
Fakta Mengenai Dry Ice
Dry ice cukup bermanfaat untuk di dunia industri. Namun, kamu harus hati-hati saat menggunakannya untuk menghindari cedera atau gangguan kesehatan.
Simak ulasan mengenai dry ice berikut ini!
1. Membersihkan peralatan
Dry ice gunanya untuk apa, ya? Nah, es ini berguna untuk membersihkan peralatan, terutama peralatan industri.
Pembersihan menggunakan es kering adalah proses pembersihan kering, sehingga peralatan yang mudah rusak atau pecah dapat kamu bersihkan dengan mudah.
Sebenarnya, es ini juga berguna pada lintas industri, mulai dari pengawetan dan penyimpanan makanan atau karbonasi minuman.
Es kering juga berguna untuk mengawetkan spesimen dan organ di rumah sakit dan laboratorium, sampai kepada pengendalian hama.
2. Tidak menghasilkan pembuangan limbah
Membersihkan dengan es ini tidak meninggalkan produk limbah, hanya sisa-sisa bahan asli dan kontaminan yang merupakan hasil dari proses pembersihan.
3. Menghilangkan mikroorganisme yang merugikan
Pembersihan dengan es kering dapat menghilangkan bakteri seperti Salmonella dan Escherichia coli dari berbagai permukaan seperti baja tahan karat, ubin keramik, dan plastik. Hal ini bisa sangat berguna bagi perusahaan makanan dan minuman.
4. Tidak boleh dikonsumsi
Dry ice tidak boleh kamu konsumsi karena dapat terbakar secara internal dan juga melepaskan gas saat berubah dari padat menjadi gas. Jangankan untuk mengonsumsinya, es kering dapat menyebabkan wadah atau permukaan tempat penyimpanannya retak.
Nah, bayangkan bila tertelan? Ada beberapa tanda kalau kamu keracunan es kering, yaitu sakit kepala dan kesulitan bernapas, dan dengan paparan yang lebih besar, bisa memicu mual dan muntah.
5. Simpan di area berventilasi baik
Sebaiknya kamu menyimpannya di dalam area berventilasi baik untuk meminimalkan penumpukan karbon dioksida.
Gas karbon dioksida yang menyublim akan tenggelam ke daerah rendah dan menggantikan udara beroksigen. Ini dapat menyebabkan mati lemas jika terhirup.
Hindari juga menyimpan es kering dalam wadah tertutup rapat. Gas dapat menumpuk dan menyebabkan ledakan.
Itulah sebabnya, ventilasi menjadi bagian penting untuk mencegah penumpukan karbon dioksida–termasuk dry ice–karena dapat berakibat fatal.
Cari tahu bahaya karbondioksida lainnya untuk kesehatan melalui artikel ini → Tak Hanya Banyak Fungsinya, Ini Bahaya CO2 pada Tubuh Manusia.
6. Jangan buang sisanya sembarangan
Jenis es ini memiliki suhu yang sangat dingin. Membuang sisa yang tidak lagi kamu gunakan ke wastafel bisa menyebabkan kerusakan serius pada wastafel dan saluran air.
Selain itu, kamu juga sebaiknya tidak membuangnya ke tempat sampah, terutama yang tertutup. Sebab, ini dapat menyebabkan penumpukan gas dan tempat sampah bisa meledak.
Jika ada sisa, biarkanlah es meleleh menjadi gas di ruang yang berventilasi baik. Lebih baik lagi jika di luar ruangan. Menuangkan air hangat akan membantu mempercepat prosesnya.
Pastikan untuk menjauhkannya dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
7. Bertahan lebih lama daripada es biasa
Dry ice memiliki daya tahan lebih lama daripada es batu biasa. Namun, berapa lama daya tahannya? Jika tersimpan dalam kotak pendingin, maka es ini dapat bertahan selama 24 jam.
Bahkan, jika es ini berada dalam kumpulan jenis es ini lainnya, maka es bisa bertahan selama 3-4 hari.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi daya tahan es ini, seperti ketebalan kotak penyimpanan, jumlah es kering dalam kotak penyimpanan, hingga suhu luar kotak penyimpanan.
Itulah berbagai fakta tentang dry ice yang penting untuk diketahui. Meski banyak manfaatnya, es ini juga bisa berbahaya jika kamu tidak menanganinya dengan benar.
Apapun jenis esnya, penting untuk memerhatikan kebersihan, karena es batu bisa mengandung bakteri bagi kesehatan. Cek di sini → Perlu Tahu, Ini Bahayanya Es Batu yang Mengandung Bakteri
Jika ada masalah kesehatan yang terjadi, jangan ragu menanyakannya pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Klik gambar berikut untuk tahu lebih lanjut: