Beberapa Kondisi yang Bisa Menyebabkan Batu Amandel
“Batu amandel dapat terjadi jika seseorang tidak menerapkan praktik kebersihan mulut dengan benar.”
DAFTAR ISI
Batu amandel atau tonsilitis adalah gumpalan kecil yang terbentuk di celah-celah amandel. Meski ukurannya kecil, batu amandel dapat menyebabkan bau mulut, rasa tidak nyaman, bahkan infeksi jika dibiarkan.
Ada berbagai kondisi yang bisa memicu terbentuknya batu amandel, mulai dari kebersihan mulut yang kurang terjaga hingga gangguan kesehatan tertentu.
Penting bagi kamu untuk mengetahui beberapa kondisi yang bisa menyebabkan batu amandel, agar kamu terhindar dari risikonya. Simak informasinya pada artikel berikut ini!
Penyebab Batu Amandel yang Perlu Diketahui
Amandel terdiri dari celah-celah, terowongan, dan lubang yang disebut kriptus amandel.
Berbagai jenis kotoran, seperti sel-sel mati, lendir, air liur, dan makanan, dapat terperangkap di dalam kantong ini dan menumpuk. Bakteri dan jamur kemudian memakan penumpukan kotoran tersebut dan menyebabkan bau yang berbeda.
Seiring waktu, puing-puing kotoran mengeras menjadi batu amandel. Beberapa orang mungkin hanya memiliki satu batu amandel, sementara itu ada juga yang memiliki banyak formasi batu amandel yang lebih kecil.
Orang yang memiliki batu amandel sering kali tidak menyadarinya. Hal ini karena, batu amandel terkadang sulit dilihat.
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan batu amandel, seperti:
- Kebersihan gigi yang buruk.
- Amandel besar.
- Memiliki masalah sinus kronis.
- Tonsilitis kronis (radang amandel).
Kamu mengalami amandel? Berikut Ini Obat Radang Amandel yang Ampuh dan Tersedia di Apotek. Obat amandel bisa kamu dapatkan dengan mudah dan praktis melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Jika kondisi batu amandel dibiarkan tanpa pengobatan, hal ini bisa memicu timbulnya komplikasi, berupa:
- Pembengkakan.
- Perasaan tersumbat di bagian atas tenggorokan.
- Bau busuk dan bau mulut dari infeksi yang meningkat dari waktu ke waktu.
- Kesulitan bernapas, terutama jika batu amandel membesar dan menghalangi jalan napas.
- Nyeri saat menelan, makan, atau minum.
Itulah kondisi penyebab batu amandel yang perlu diwaspadai.
Dokter biasanya menyarankan kamu untuk selalu mempraktikkan kebersihan mulut yang baik guna mencegah batu amandel.
Cari tahu selengkapnya, berikut ini 13 Gejala Umum Peradangan Amandel.
Fakta Mengenai Batu Amandel
1. Tidak semua orang berisiko mengalami batu amandel. Gangguan kesehatan ini lebih rentan menyerang orang dengan celah cryptic tonsils yang dalam.
2. Ukuran batu amandel bisa bervariasi, mulai dari yang kecil seperti butiran beras, hingga yang besar seperti buah anggur.
3. Tak selalu keras, batu amandel juga bisa bertekstur lunak seperti pasta karena proses mineralisasi.
Bagaimana Cara Menghilangkan Batu Amandel?
Meskipun batu amandel tidak berbahaya dan jarang menimbulkan komplikasi, bukan berarti kamu bisa mengabaikannya begitu saja.
Batu amandel perlu dihilangkan, terutama jika sudah menimbulkan bau tidak sedap atau nyeri.
Perawatan untuk menghilangkan batu amandel berkisar dari pengobatan rumahan hingga prosedur medis, seperti:
1. Berkumur dengan air garam
Berkumur dengan air garam dapat meredakan ketidaknyamanan tenggorokan dan membantu mengeluarkan batu amandel.
Air garam juga dapat mengubah kimia di mulut, sehingga bau mulut yang diakibatkan batu amandel dapat hilang.
2. Batuk
Terkadang batu amandel dapat tanggal saat kamu batuk, meski tanpa disengaja. Batuk yang disengaja juga dapat membantu melonggarkan batu amandel.
3. Laser kriptolisis amandel
Selama prosedur ini, laser digunakan untuk menghilangkan kripta tempat batu amandel bersarang.
Prosedur Ini sering dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal. Tujuannya untuk meminimalisir rasa tidak nyaman, serta mempercepat proses pemulihan.
4. Kriptolisis koblasi
Kriptolisis koblasi menggunakan gelombang radio untuk mengubah larutan garam menjadi ion. Kemudian, ion-ion tersebut dapat memotong jaringan.
Seperti halnya laser, kriptolisis koblasi mengurangi kripta tonsil tapi tanpa sensasi terbakar yang sama.
5. Pengobatan menggunakan antibiotik
Dalam beberapa kasus, obat antibiotik dapat digunakan untuk mengelola batu amandel.
Cara ini dapat digunakan untuk menurunkan jumlah bakteri yang berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan batu amandel.
Hanya saja, kelemahan dari antibiotik yaitu, tidak akan mengobati penyebab yang mendasari batu amandel. Selain itu, ada efek samping tersendiri, dan tidak boleh digunakan dalam jangka panjang.
Kamu mengalami batu amandel yang sulit hilang? Tak Perlu Operasi, Ini 4 Cara Mengobati Amandel.
Itulah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan batu amandel dan cara mengatasinya.
Jika kamu merasakan gejala batu amandel, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Berikut Ini Dokter yang Bisa Bantu Atasi Batu Amandel.
Konsultasi dengan dokter lebih praktis kapan saja dan di mana saja melalui Halodoc.
Yuk, segera download aplikasi Halodoc!