Bayi Sering Muntah Bisa Jadi Penyebabnya Stenosis Pilorus
Halodoc, Jakarta - Muntah pada bayi sering kali menimbulkan kecemasan bagi orang tua. Dari banyaknya faktor penyebabnya, stenosis pilorus termasuk keluhan medis yang sering kali mengakibatkan bayi muntah-muntah. Stenosis pilorus merupakan kondisi umum yang sering memengaruhi pembukaan (pilorus) antarlambung dan susu kecil pada bayi.
Pilorus sendiri berupa katup otot yang menjaga makanan di perut, sampai siap untuk diteruskan ke tahap selanjutnya dalam proses pencernaan. Penyakit ini akan membuat otot-otot pilorus menebal dan menghalangi makanan untuk memasuki usus kecil bayi. Informasi selengkapnya bisa dibaca di sini!
Gejala Stenosis Pilorus
Kondisi medis stenosis pilorus lebih sering dialami bayi yang baru lahir, jarang terjadi pada bayi yang sudah berusia lebih dari enam bulan. Namun, ada kalanya hal ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. Lantas, seperti apa sih gejala dan penyebab stenosis pilorus?
Masalah yang satu ini sering sekali membuat bayi muntah setelah disusui. Kok bisa? Alasannya, susu tersebut tak bisa mengalir dari perut ke dalam usus kecil. Dan muntahnya lebih parah dibandingkan gumoh biasa yang semakin lama semakin parah.
Baca juga: Muncul di Usia 6 Bulan, Ini Gejala Stenosis Pilorus pada Bayi
Ibu mesti waspada, akibat muntah yang dikeluarkan bayi bisa saja mengalami dehidrasi karena tak mendapatkan cukup cairan tubuh. Enggak cuma itu, bayi juga bisa mengalami kekurangan berat badan, bahkan berat badannya akan menurun.
Nah, berikut ini gejala-gejala lainnya yang bisa terjadi ketika bayi mengalami stenosis pilorus:
1. Muntah setiap kali makan. Awalnya, muntah bayi yang mengidap stenosis pilorus akan terlihat biasa. Namun, ketika pilorus semakin menyempit, muntahnya akan menyembur dengan kuat. Bahkan, terkadang muntahnya bisa bercampur dengan darah.
2. Kontraksi lambung. Gejala stenosis pilorus juga bisa dilihat dari gerakan bergelombang (gerakan peristaltik) pada perut bagian atas. Tepatnya, setelah Si Kecil minum susu, tetapi sebelum muntah. Kata ahli, gerakan ini muncul karena otot lambung mencoba mendorong makanan melalui pilorus yang menyempit.
3. Selalu merasa lapar. Hal ini memang wajar, sebab bayi akan merasa lapar kembali karena nutrisi yang diperolehnya keluar lewat muntah. Alhasil, mereka pun akan memperlihatkan tanda-tanda ingin disusui.
4. Pola buang air besar berubah. Hal ini disebabkan karena terhalangnya makanan ke usus besar yang bisa mengakibatkan turunnya frekuensi buang air besar. Tak hanya itu, masalah ini juga bisa menyebabkan perubahan bentuk feses, bahkan konstipasi.
Baca juga: Kelahiran Bayi Prematur, Benarkah Jadi Penyebab Stenosis Pilorus
Penyebab Stenosis Pilorus
Sampai saat ini sebenarnya penyebab stenosis pilorus belum diketahui pasti. Meski begitu, kondisi ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Nah, berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko stenosis pilorus.
Baca juga: Perlu Tahu Penanganan Operasi pada Bayi dengan Stenosis Pilorus
-
Riwayat kesehatan keluarga. Kata ahli, orangtua yang masa kecilnya mengalami masalah ini, bisa saja menurunkan stenosis pilorus pada anaknya.
-
Jenis kelamin. Bayi laki-laki dan terutama pada kelahiran pertama, lebih berisiko mengalami penyakit ini ketimbang bayi perempuan.
-
Kelahiran prematur. Dalam kebanyakan kasus, stenosis pilorus lebih sering terjadi pada bayi prematur.
-
Penggunaan antibiotik. Pemberiaan antibiotik di awal kelahiran, atau ibu hamil yang mengonsumsi antibiotik pada akhir kehamilannya, bisa meningkatkan risiko terjadinya stenosis pilorus.
-
Merokok di masa kehamilan. Merokok selama kehamilan juga bisa meningkatkan risiko stenosis pilorus pada bayi
Si Kecil punya masalah kesehatan? Ibu bisa lhoo bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!