Bayi Lahir Prematur Berisiko Alami Gangguan Kesehatan Ini
Halodoc, Jakarta - Kehamilan yang normal terjadi selama kira-kira 40 pekan. Pada beberapa kondisi, bukan tidak mungkin bayi bisa lahir dalam kondisi prematur. Kelahiran prematur adalah mengacu pada kelahiran bayi yang terjadi sebelum ibu mencapai akhir dari minggu ke-37 usia kehamilan.
Saat dilahirkan secara prematur, ada berbagai tingkat prematuritas yang membawa risiko. Namun, bayi sangat prematur, yakni bayi yang lahir sebelum minggu ke-26 paling berisiko dan kadang-kadang dikenal prematur mikro. Semakin dini kelahirannya, semakin tinggi pula risiko kesehatannya.
Tidak hanya berdasarkan usia kehamilan, kelahiran prematur dapat didefinisikan oleh berat lahir yang rendah (kurang dari 2500 gram), berat lahir rendah (kurang dari 1500 gram), dan berat lahir rendah ekstrem (kurang dari 1000 gram). Selain itu, bayi yang lahir prematur dan memiliki berat lahir rendah dikhawatirkan mengalami gangguan jantung kelak saat ia tumbuh dewasa.
Kebanyakan dokter menentukan usia kelayakan lahir adalah sekitar 24 minggu kehamilan. Di banyak rumah sakit, 24 minggu adalah titik batas bagi dokter untuk menggunakan intervensi medis intensif guna mencoba untuk menyelamatkan nyawa bayi lahir prematur. Bayi prematur memerlukan banyak intervensi, termasuk di antaranya ventilasi mekanik dan perawatan invasif lainnya, serta rawat inap jangka panjang di unit perawatan intensif neonatal (NICU).
Kemungkinan kelangsungan hidup meningkat mengikuti usia kehamilan berlanjut. Usia kehamilan begitu penting dalam menentukan besar peluang melahirkan bayi prematur, bahkan tambahan satu minggu bayi bertahan di dalam rahim dapat membuat perbedaan besar pada kondisi kesehatannya.
Beberapa gangguan kesehatan yang rentan terjadi pada bayi yang lahir prematur antara lain:
Baca Juga: Ibu Hamil, Wajib Pahami Fakta dan Penyebab Kelahiran Prematur
-
Gangguan Metabolisme. Kondisi ini berkaitan dengan sistem organ yang belum sempurna, sehingga gangguan metabolisme lebih berisiko. Biasanya bayi akan terkena hipoglikemia atau kondisi ketika kadar gula darah dalam tubuh bayi rendah. Padahal, kadar gula yang bisa membantu tumbuh kembangnya menjadi sehat dan baik. Hal ini terjadi karena kondisi fungsi hati bayi yang belum sempurna akibatnya penyimpanan glikogen dalam tubuh menjadi sangat lambat.
-
Gangguan Pernapasan. Minggu pertama kelahiran, bayi prematur sangat rentan mengalami gangguan pernapasan. Sebab organ paru-paru belum terbentuk sempurna dan rentan mengalami kekurangan sufaktan dan membuatnya terkena penyakit sindrom gangguan pernapasan. Bayi prematur juga berisiko terkena apnea, yakni kondisi yang membuat bayi berhenti bernapas, denyut jantung melemah, dan kulit yang menjadi pucat.
-
Gangguan Pencernaan. Usia kehamilan yang cukup muda dapat memengaruhi sistem pencernaan bayi. Kondisi ini yang membuat bayi berisiko terkena komplikasi NEC (Necrotizing enterocolitis). Penyakit ini cukup mengkhawatirkan karena sel-sel yang seharusnya melapisi usus rusak sehingga proses pencernaan menjadi tidak maksimal.
-
Gangguan Otak. Otak sebagai pusat saraf tubuh pasti mengalami gangguan. Otak bayi lahir prematur rentan mengalami pendarahan atau penyakit pendarahan intraventrikular. Pendarahan ringan yang terjadi masih bisa diobati dengan baik dalam waktu yang singkat. Jika pendarahan masuk dalam tahap yang serius, hal ini bisa menyebabkan bayi terkena cacat otak permanen.
-
Gangguan Jantung. Bayi lahir prematur juga sangat rentan mengalami gangguan jantung bawaan, semisal PDA (patent ductus arteriosus). Penyakit ini mengganggu dua pembuluh darah utama pada jantung bayi yang terus terbuka dan masuk ke dalam jantung. Akibat dari penyakit ini, bayi dapat terkena penyakit. Penyakit umumnya bisa pulih atau lubang tersebut menutup seiring perkembangan bayi.
-
Sepsis. Kondisi ini terjadi ketika sistem imun merespon adanya suatu infeksi pada tubuh secara agresif dan justru menimbulkan kerusakan yang bisa mengancam nyawa. Infeksi pada bayi baru lahir pun sangat mudah terjadi karena sistem imun mereka yang masih lemah.
Baca Juga: Yang Harus Diketahui untuk Merawat Bayi Prematur
Meski sulit, dibutuhkan kesabaran dari orang tua untuk menjaga Si Kecil yang lahir prematur. Seperti perjuangan Jeremy Goktua dan Gartner Amputua, anak kembar yang lahir dengan keadaan kelahiran prematur di usia kehamilan 27 minggu. Kalau kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bayi yang lahir prematur, kamu bisa bicara dengan dokter Halodoc. Melalui aplikasi ini kamu bisa bertanya melalui Chat dan Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja. Jangan ragu untuk download aplikasi Halodoc di smartphone kamu.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan