Bayi Idap Stenosis Pilorus, Waspada Komplikasi Ini
Halodoc, Jakarta – Menjalani masa kehamilan tentu menjadi masa yang membahagiakan bagi orangtua. Berbagai cara dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi agar tetap optimal dan terhindar dari kelahiran prematur. Ada berbagai gangguan kesehatan pada bayi yang dapat terjadi ketika bayi mengalami kelahiran prematur, salah satunya adalah stenosis pilorus.
Baca juga: 4 Gangguan Perut yang Rentan Menyerang Anak
Stenosis pilorus terjadi ketika bayi mengalami penyempitan pilorus. Pilorus merupakan saluran yang membawa makanan serta minuman dari lambung menuju usus 12 jari. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang sebaiknya orangtua waspadai!
Kenali Gejala Stenosis Pilorus
Stenosis pilorus umumnya terjadi pada 2 hingga 3 bayi pada tiap 1000 kelahiran. Meskipun jarang terjadi, tidak ada salahnya orangtua mengetahui tanda yang menjadi gejala dari kondisi stenosis pilorus pada bayi. Umumnya, gejala muncul saat bayi memasuki usia 2-8 minggu, namun ada juga tanda yang muncul setelah bayi berusia 6 bulan.
Ada beberapa gejala yang mungkin dialami oleh bayi dengan stenosis pilorus, seperti muntah setiap selesai diberi makan. Awalnya, bayi yang muntah akibat stenosis pilorus akan terlihat normal, namun, saat pilorus semakin mengalami penyempitan muntah yang dikeluarkan akan terlihat menyembur.
Selain itu, muntah yang dialami bayi akan disertai dengan tanda bayi selalu kelaparan. Muntah yang keluar terlalu banyak dapat membuat bayi mengalami dehidrasi. Sebaiknya ibu perhatikan jika bayi menangis tanpa mengeluarkan air mata dan frekuensi buang air kecil yang berkurang dapat menjadi tanda bayi alami dehidrasi. Segera bawa bayi ke rumah sakit terdekat ketika gejala juga tidak kunjung membaik.
Stenosis pilorus juga membuat berat badan bayi lebih sulit untuk bertambah. Dilansir dari Nationwide Children, bayi dengan kondisi stenosis pilorus umumnya mengalami perubahan pola buang air besar, bahkan terkadang bayi pengidap stenosis pilorus alami konstipasi.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bayi rentan alami stenosis pilorus, seperti jenis kelamin, kelahiran prematur, riwayat orangtua yang pernah mengalami kondisi serupa pada saat bayi, penggunaan obat-obatan saat bayi, dan kebiasaan merokok saat ibu menjalani masa kehamilan.
Baca juga: Enggak Boleh Sembarangan, Ketahui Cara Pengobatan Stenosis Pilorus
Waspada Komplikasi dari Stenosis Pilorus
Jangan ragu untuk lakukan pemeriksaan jika ibu melihat beberapa tanda stenosis pilorus pada bayi. Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter anak, namun pemeriksaan awal yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik. Setelah pemeriksaan fisik, dokter anak menganjurkan untuk melakukan USG perut dan memeriksa kondisi organ serta jaringan pada perut bayi.
Ibu jangan khawatir, lakukan pengobatan yang bisa dilakukan pada anak untuk mengatasi stenosis pilorus. Pengobatan yang bisa dilakukan dengan melakukan operasi pyloromyotomy. Pada tindakan ini, dokter akan memotong lapisan luar otot pilorus yang menebal agar penyempitan tidak terjadi dengan teknik laparoskopi.
Tindakan bedah yang dilakukan juga tidak berlangsung lama. Namun, bayi yang baru melewati tindakan bedah ini akan melalui proses pemulihan selama 1-2 hari di rumah sakit. Kondisi stenosis pilorus yang tidak diatasi dapat mengakibatkan komplikasi pada bayi, seperti:
1. Gagal Tumbuh Kembang
Kondisi muntah yang cukup parah dapat membuat bayi kesulitan menambah berat badan. Muntah yang selalu terjadi secara berlebihan nyatanya dapat sebabkan bayi alami kekurangan nutrisi dan juga gizi. Kondisi ini dapat membuat bayi mengalami gagal tumbuh kembang.
2. Dehidrasi
Muntah yang berlebihan dapat sebabkan bayi alami dehidrasi. Dehidrasi yang tidak diatasi juga bisa mengganggu kesehatan bayi.
3. Iritasi Lambung
Segera atasi kondisi stenosis pilorus pada bayi. Stenosis pilorus yang tidak diatasi dengan baik dapat sebabkan bayi alami iritasi lambung.
Baca juga: Cara Pencegahan Stenosis Pilorus yang Perlu Diketahui
Itulah komplikasi yang dapat terjadi ketika stenosis pilorus pada bayi tidak segera diatasi. Ibu, jangan lupa penuhi kebutuhan nutrisi dan gizi saat menjalani masa kehamilan. Hindari juga kebiasaan buruk seperti merokok saat menjalani masa kehamilan agar ibu dapat menghindari dampak kesehatan yang mungkin terjadi pada anak maupun bayi. Tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika ibu masih memiliki pertanyaan tentang stenosis pilorus.