Bayi Baru Lahir Sebaiknya Jangan Ditindik Dulu, Inilah Umur yang Tepat
Halodoc, Jakarta – Ibu tentu senang saat mengetahui bayi yang dilahirkan berjenis kelamin perempuan. Sebelumnya ibu tentu sudah mempersiapkan yang terbaik bagi si putri kecil. Mulai dari kamar, tempat tidur baru, pakaian, popok, dan persiapan lainnya. Jika anak ibu perempuan, mungkin ibu berpikir untuk segera menindik telinga bayi.
Beberapa orangtua pun berpikir, menindik bayi sedini mungkin akan menghindari trauma rasa sakit di kemudian hari. Namun, bagi sebagian ibu lainnya justru berpikir sebaliknya, merasa kasihan jika harus menindik bayi yang baru lahir. Namun, dari sisi medis, mana sebenarnya yang lebih tepat untuk dilakukan? Apakah menindik telinga bayi baru lahir aman untuk dilakukan?
Umur yang Tepat untuk Menindik
Hal yang paling ditakuti ketika menindik bayi baru lahir adalah adanya risiko infeksi. Dr. Dyan Hes, seorang spesialis anak dari New York, mengatakan prosedur menindik bayi harus sebisa mungkin dilakukan oleh dokter atau tenaga ahli di rumah sakit. Hal ini dikarenakan tenaga profesional di rumah sakit tentu lebih memahami prinsip sterilitas alat dan lingkungan. Beliau juga menganjurkan untuk menunggu bayi hingga berusia kurang lebih dua bulan sebelum menindiknya.
Meski sangat kecil kemungkinan untuk terjadi infeksi, apabila bayi berusia kurang dari dua bulan mengalami infeksi kulit dan demam, komplikasi yang terjadi dapat menjadi serius. Pada keadaan tersebut, dokter mungkin harus mengambil kultur darah dan urine bayi untuk menyingkirkan terjadinya infeksi sistemik atau infeksi yang menyeluruh. Namun kabar baiknya, hal tersebut jarang sekali terjadi. Faktanya, kebanyakan bayi di berbagai negara ditindik segera setelah dilahirkan dan tidak mengalami infeksi apapun.
Anting yang Aman
Jika si putri kecil ingin dipasangkan perhiasan anting, para ahli menganjurkan untuk memilih anting berbahan perak, platinum, emas, atau stainless berbentuk kancing saat menindik. Anting berbentuk cincin tidak dianjurkan. Anting berbahan logam mulia dan stainless steel berbentuk kancing dapat meminimalisir risiko infeksi dan ruam. Dr. Tsipporan Shainhouse, seorang ahli kulit anak-anak dari California mengatakan bahwa beberapa bahan logam, khususnya nikel sering menimbulkan reaksi seperti dermatitis kontak dan reaksi alergi.
Saat menindik anak kecil, ibu dianjurkan untuk menggunakan anting yang kecil dan pas di telinga, serta tidak memiliki ujung yang menggantung atau tajam. Perhatikan bawa benda-benda yang kecil dapat menimbulkan ancaman tersedak. Selain itu, benda kecil juga memiliki kemungkinan untuk menyumbat liang telinga luar atau hidung jika buah hati ibu memainkannya atau benda tersebut terlepas saat anak ibu terjadi.
Kemungkinan lain, anting yang berbentuk cincin atau memiliki ujung menggantung dapat tersangkut pada pakaian atau dapat dengan mudah ditarik oleh buah hati ibu. Jika cuping telinga anak robek, diperlukan ahli bedah plastik untung menanganinya.
Perawatan Setelah Ditindik
Hal yang perlu diperhatikan oleh ibu saat sang putri kecil ditindik adalah menjaganya dengan baik untuk mencegah terjadinya infeksi. Setelah ditindik, pastikan untuk selalu membersihkan telinga anak secara menyeluruh, baik bagian depan maupun belakang dengan alkohol dan cotton bud. Dokter mungkin akan memberikan salep antibiotik untuk dioleskan pada telinga anak ibu. Oleskan salep tersebut setelah ibu membersihkannya dengan alkohol.
Pastikan pula agar ibu rutin membersihkan telinga buah hati pada pagi dan malam hari selama kurang lebih satu minggu. Anting yang telah dikenakan juga harus diputar beberapa kali dalam sehari. Anting yang pertama kali dipakai harus digunakan selama kurang lebih 4 hingga 6 minggu sebelum ibu menggantinya dengan yang baru.
Hal di atas untuk menghindari kemungkinan lubang tertutup kembali. Anting berbentuk cincin yang hampir melekat pada telinga mungkin merupakan pilihan terbaik dan teraman jika ibu ingin mengganti cincin kancing yang pertama kali dipakai.
Ternyata memang menindik anak di usia dini memberikan manfaat. Anak yang ditindik saat bayi akan memiliki risiko mengalami keloid atau bekas luka yang semakin kecil. Keloid atau bekas luka biasanya dapat muncul pada bagian yang ditindik dan lebih sering terjadi pada anak berkulit gelap. Penelitian menunjukkan bahwa keloid umumnya muncul pada anak yang ditindik setelah menginjak usia 11 tahun. Jika keloid terbentuk, dibutuhkan suntikan dan operasi kecil untuk membuangnya.
Jika ibu masih ragu atau sempat terlanjur terjadi iritasi, ibu bisa pula segera bertanya pada dokter di Halodoc. Berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc akan lebih praktis, sebab bisa dilakukan via Chat atau Voice Call/Video Call kapan pun dan di mana pun. Ibu hanya perlu download aplikasi di Google Play atau App Store.
Baca juga:
- 5 Penyebab Bayi Lahir Prematur
- Ibu Hamil Dilarang Minuman Air Es, Mitos atau Fakta
- Nutrisi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil pada Trimester Ketiga
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan