Bayi Alami Hernia Umbilikalis, Apakah Berbahaya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Mei 2019
Bayi Alami Hernia Umbilikalis, Apakah Berbahaya?Bayi Alami Hernia Umbilikalis, Apakah Berbahaya?

Halodoc, Jakarta - Hernia umbilikalis adalah sebuah gangguan yang terjadi ketika bagian dari usus bayi menonjol keluar melalui lubang di otot perut dan tali pusat sebelum dilahirkan. Hernia umbilikalis adalah penyakit yang umum dan biasanya tidak berbahaya.

Gangguan ini paling umum terjadi pada bayi, tetapi penyakit ini juga dapat memengaruhi orang dewasa. Pada bayi, gangguan hernia umbilikalis mungkin terlihat jelas ketika bayi menangis, sehingga menyebabkan pusar semakin menonjol. Hal tersebut adalah gejala umum yang terjadi pada bayi yang mengidap hernia umbilikalis.

Selain itu, gangguan ini sangat umum pada bayi yang lahir secara prematur. Sekitar 75 persen dari bayi yang baru lahir dengan berat kurang dari 1,5 kilogram dapat mengalami hernia umbilikalis. Selain itu, janin yang tali pusatnya melewati lubang di dinding perut harus ditutup segera setelah lahir.

Hernia pusar pada anak-anak sering menutup sendiri dalam dua tahun pertama. Meski begitu, beberapa tetap terbuka hingga tahun kelima atau lebih lama. Hernia umbilikalis yang muncul saat dewasa lebih mungkin membutuhkan perbaikan bedah.

Baca Juga : Benjolan Dekat Pusar Bisa Jadi Hernia Umbilikalis

Gejala Hernia Umbilikalis

Gangguan tersebut biasanya dapat terlihat ketika bayi ibu menangis, tertawa, atau berusaha untuk buang air kecil atau besar. Gejala yang muncul adalah pembengkakan atau tonjolan di dekat area pusar. Gejala ini mungkin tidak terlihat saat bayi ibu sedang rileks. Umumnya, hernia umbilikalis tidak menimbulkan rasa sakit pada anak-anak.

Gejala-gejala berikut dapat mengindikasikan situasi yang lebih serius yang memerlukan perawatan medis:

  • Bayi mengalami kesakitan.
  • Bayi secara tiba-tiba mulai mengalami muntah.
  • Tonjolan yang sangat lunak, bengkak, atau berubah warna.

Penyebab Hernia Umbilikalis

Selama kehamilan, tali pusat melewati lubang kecil di otot perut bayi. Pembukaan biasanya ditutup tepat setelah kelahiran. Jika otot tidak bergabung bersama sepenuhnya di garis tengah dinding perut, hernia umbilikalis dapat muncul saat lahir atau di kemudian hari. Penyebab peningkatan risiko dari gangguan tersebut, termasuk:

  • Obesitas.
  • Kehamilan ganda.
  • Cairan di rongga perut (asites).
  • Menjalani operasi perut sebelumnya.

Baca Juga : Hernia Umbilikalis Sebabkan Nyeri pada Orang Dewasa

Komplikasi Hernia Umbilikalis

Gangguan ini umumnya jarang menyebabkan bahaya serta juga jarang menyebabkan komplikasi. Komplikasi dapat terjadi ketika jaringan perut yang menonjol menjadi terperangkap dan tidak dapat lagi didorong kembali ke dalam rongga perut. Hal ini mengurangi suplai darah ke bagian usus yang terperangkap dan dapat menyebabkan nyeri umbilikalis dan kerusakan jaringan.

Jika bagian usus yang terperangkap benar-benar terputus dari suplai darah, kematian jaringan (gangrene) dapat terjadi. Infeksi dapat menyebar ke seluruh rongga perut, menyebabkan situasi yang mengancam jiwa. Orang dewasa dengan hernia umbilikalis agak lebih mungkin mengalami penyumbatan usus. Operasi darurat biasanya diperlukan untuk mengobati komplikasi ini.

Pengobatan Hernia Umbilikal

Perawatan dari gangguan pada perut tersebut tidak selalu diperlukan, karena beberapa kasus dari gangguan tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, hal ini mungkin tidak selalu menjadi masalah, terutama untuk orang dewasa. Pada bayi, sebagian besar yang terjadi adalah hernia menutup tanpa perawatan pada usia 12 bulan. Terkadang, dokter mungkin bisa mendorong benjolan kembali ke perut.

Pembedahan dapat diminta jika:

  • Hernia tumbuh setelah anak berusia 1 hingga 2 tahun.
  • Tonjolan itu masih ada pada usia 4 tahun.
  • Usus berada di dalam kantung hernia, mencegah atau mengurangi pergerakan usus.
  • Hernia menjadi terperangkap.

Baca Juga : 5 Jenis Hernia, Penyakit yang Dikenal Sebagai Turun Berok

Itulah pembahasan mengenai hernia umbilikal. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan pada bayi tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!