Batuk Parah pada Anak 3 Tahun, Waspada Croup
Halodoc, Jakarta – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari anak dari berbagai penyakit. Salah satunya dengan memberikan asupan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan serta perkembangan anak. Namun, bagaimana jika anak menderita batuk yang berlebihan? Sebaiknya ibu perlu waspada karena ditakutkan terkena penyakit croup.
Penyakit croup sendiri merupakan salah satu infeksi pernapasan yang kerap dialami oleh anak, khususnya anak batita. Infeksi ini membuat kotak suara dan saluran pernapasan pada anak membengkak. Akibatnya, anak mengeluarkan suara batuk yang sangat besar dan khas.
Meskipun kerap dialami oleh anak batita, tetapi tidak menutup kemungkinan croup bisa dialami oleh anak-anak yang usia lebih dari 3 tahun. Karena itu, ibu perlu waspada dan menjaga asupan nutrisi serta gizi untuk menjaga kesehatan anak.
Penyebab Anak Batuk Croup
Penyebab batuk croup pada anak disebabkan oleh virus. Beberapa virus yang dapat menyebabkan croup pada anak adalah virus parainfluenza, influenza, campak, dan adenovirus. Banyak cara yang membuat anak terpapar virus tersebut, salah satunya melalui udara. Batuk croup ini dapat menular maka jika ada anak yang terkena batuk croup, sebaiknya hindari anak tersebut kontak dengan anak lain. Tujuannya agar tidak menularkan penyakit batuk croup.
Tidak hanya virus, batuk croup juga dapat disebabkan oleh alergi pada anak. Apalagi jika alergi yang diderita anak dapat mengganggu saluran pernapasan dan menyebabkan asam lambung yang tinggi pada anak.
Gejala Anak Mengidap Batuk Croup
Salah satu ciri yang sangat jelas dari anak yang menderita batuk croup adalah batuk yang sangat keras dengan suara yang khas. Biasanya anak akan mengalami batuk yang sangat parah pada malam hari apalagi jika anak menangis. Tidak hanya itu, berikut adalah gejala yang dialami anak ketika mengalami batuk croup.
1. Sesak napas
2. Timbul suara berisik ketika bernapas
3. Anak menjadi gelisah dan rewel
4. Anak menjadi sulit untuk menyusui atau makan
5. Nafsu makan anak berkurang
Biasanya, gejala di atas akan berlangsung selama 3 hingga 5 hari. Segera berikan tindakan medis jika gejala tersebut berlangsung lebih dari 5 hari dan disertai dengan demam tinggi.
Mengurangi Batuk Croup pada Anak
Nyatanya ibu bisa melakukan pemulihan di rumah jika gejala batuk croup pada anak menunjukan gejala yang ringan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa ibu lakukan agar anak lekas sembuh dari batuk croup:
1. Jangan biarkan anak menangis dalam jangka waktu yang cukup panjang. Menangis akan memperparah batuk croup pada anak. Buatlah anak merasa nyaman agar tidak menangis.
2. Saat anak menangis, hindari meletakan anak pada posisi tidur. Posisikan anak dengan posisi duduk agar dia lebih mudah untuk bernapas. Tidak hanya saat anak menangis, sebaiknya posisikan duduk tegak ketika anak sedang bermain.
3. Pastikan anak mendapatkan waktu istirahat lebih banyak.
4. Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup agar tidak dehidrasi.
5. Tidak ada salahnya mengajak anak keluar rumah pada pagi hari. Tujuannya agar anak bisa menghirup udara segar yang baik untuk saluran pernapasan.
Penuhi kebutuhan nutrisi dan gizi anak agar anak bisa terhindar dari penyakit. Tidak ada salahnya ibu bertanya kepada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai kesehatan anak. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan