Banyak Tahi Lalat, Perlukah Dihilangkan?
Halodoc, Jakarta – Tanda lahir yang muncul pada tubuh dapat diartikan sebagai tanda yang unik pada seseorang. Ada berbagai macam tanda lahir yang mungkin saja dimiliki, misalnya berupa bercak berwarna gelap atau terang dan tahi lalat. Tahi lalat adalah salah satu tanda pada tubuh yang berbentuk bintik kecil dengan warna cokelat atau kehitaman. Tahi lalat muncul akibat sel pigmen kulit melanosit berkumpul pada satu titik.
Baca juga: Apakah Tahi Lalat Berbahaya?
Bentuknya beragam, ada yang bulat, oval, hingga lonjong. Sebagian besar tahi lalat sudah ada sejak seseorang dilahirkan. Namun, ada juga tahi lalat yang baru muncul ketika seseorang mengalami pertambahan usia. Sangat normal jika seseorang memiliki tahi lalat dengan jumlah yang sangat banyak, misalnya 10-40 buah. Lantas, apakah tahi lalat pada tubuh perlu dihilangkan?
Perlukah Tahi Lalat Dihilangkan?
Dilansir dari Mayo Clinic, umumnya tahi lalat tidak berbahaya bagi kesehatan. Ada beberapa tanda dari tahi lalat yang tidak membahayakan, seperti berwarna kecoklatan atau hitam. Tekstur tahi lalat juga beragam, seperti ada yang berkerut, halus, datar, atau menonjol. Bahkan, terkadang tahi lalat dapat ditumbuhi oleh beberapa helai rambut. Bentuk tahi lalat juga beragam, mulai dari oval, bulat, hingga bentuk yang tidak teratur.
Dilansir dari National Cancer Institute, ada beragam ukuran tahi lalat pada tiap orang, namun umumnya ukuran tahi lalat tidak lebih dari 5 milimeter. Tahi lalat umumnya tersebar pada beberapa bagian tubuh, seperti lengan, kulit kepala, kulit di bawah kuku, hingga sela jari kaki maupun tangan.
Lalu, perlukah tahi lalat dihilangkan? Tahi lalat dengan tanda yang telah dijelaskan di atas nyatanya tidak berbahaya. Tahi lalat dengan ini tidak perlu dihilangkan, namun bagi beberapa orang menjadi kurang percaya diri dengan adanya tahi lalat pada tubuh, khususnya pada wajah. Hal ini yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk menghilangkan tahi lalat.
Baca juga: Serba Serbi Hilangkan Tahi Lalat
Tahi lalat perlu dihilangkan jika menunjukkan gejala yang bersifat ganas, yaitu kanker kulit melanoma. Tahi lalat yang normal memiliki tanda yang berbeda dengan tahi lalat ganas. Gejala yang harus diwaspadai seperti ukuran tahi lalat lebih dari 5 mm, bertambah besar seiring waktu, berdarah dan terasa nyeri, serta terdapat perubahan warna dan tekstur.
Dilansir dari National Cancer Institute, segera kunjungi dokter spesialis kulit, ketika kamu menemukan tahi lalat mengalami perubahan warna, tahi lalat membesar, dan tahi lalat mengalami perubahan tekstur. Perhatikan ketika kulit di sekitar tahi lalat menjadi kering dan bersisik, tahi lalat terasa gatal, serta tahi lalat menyebabkan luka atau mengeluarkan darah. Tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc ketika hal ini mengganggu kesehatan kamu.
Kenali Prosedur Pengangkatan Tahi Lalat
Tidak hanya untuk mengangkat tahi lalat yang berpotensi menyebabkan kanker kulit, pengangkatan tahi lalat yang bertujuan untuk estetika hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis kulit atau dokter bedah. Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, seperti:
1. Bedah Pencukuran
Metode ini dilakukan untuk mengangkat tahi lalat yang berukuran kecil dan menonjol. Proses pembiusan dilakukan pada area tahi lalat, kemudian pisau bedah mengangkat tahi lalat yang ingin dihilangkan. Proses ini tidak membutuhkan jahitan pada lokasi bedah dan umumnya kulit dapat sembuh dengan perawatan di rumah.
2. Pembedahan Eksisi
Tindakan ini dilakukan pada tahi lalat yang cukup besar. Dokter melakukan pembedahan dan membuang tahi lalat hingga ke akar-akarnya. Proses ini membutuhkan jahitan pada bagian kulit yang mengalami pembedahan.
3. Bedah Laser
Sinar laser khusus ditujukan pada area tahi lalat yang akan dihilangkan. Sinar laser ini berguna untuk menghilangkan pigmen pada kulit bagian tersebut.
Baca juga: Bisakah Tahi Lalat Menghilang dengan Sendirinya?
Sebaiknya jangan lupa untuk selalu gunakan tabir surya saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Cara ini dilakukan untuk mencegah munculnya tahi lalat yang menjadi tanda kanker kulit pada tubuh.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Moles
National Health Service. Diakses pada 2020. Moles
National Cancer Institute. Diakses pada 2020. Common Moles, Dysplastic Nevi, and Risk of Melanoma
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan