Banjir Jakarta, Awas 4 Penyakit yang Menyerang Anak
Halodoc, Jakarta – Setelah banjir datang di awal tahun kemarin, kini Jakarta dan sekitarnya kembali dilanda banjir. Meskipun tidak separah yang sebelumnya, warga Jabodetabek harus selalu waspada karena BMKG memperkirakan bahwa curah hujan masih akan terus tinggi hingga akhir Maret.
Bukan cuma waspada terhadap bencananya, sebaiknya kamu juga harus waspada dengan berbagai penyakit yang mengintai selama banjir. Kesehatan anak-anak juga harus diperhatikan karena mereka rentan terserang berbagai penyakit. Ibu wajib tahu, berikut ini penyakit yang rentan menyerang anak saat banjir melanda:
Baca Juga: Ini Alasan Badan Mudah Sakit saat Musim Hujan
- Diare
Air luapan banjir tentunya mengandung berbagai macam bakteri, seperti Salmonella, E. Coli, dan Shigella. Tidak sedikit anak yang senang bermain dalam genangan air banjir. Padahal, genangan air tersebut adalah tempat bersarangnya berbagai jenis bakteri, sehingga mereka rentan mengalami diare. Dikutip dari WebMD, diare pada anak-anak umumnya ditandai dengan gejala demam, mual, muntah, kram, dan dehidrasi.
Ketika tidak segera ditangani, Si Kecil bisa mengalami dehidrasi parah yang mengancam parah. Pastikan kebersihan diri Si Kecil dan jangan biarkan dirinya bermain dalam genangan air untuk mencegah penularan bakteri penyebab diare.
- Tifus
Tifus atau demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini dapat hidup dalam kotoran atau urine pengidapnya. Melansir dari Kids Health, tifus umumnya disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi feses yang mengandung Salmonella. Namun, luapan air banjir bukan tidak mungkin bisa bercampur dengan tinja atau urine pengidap tifus. Akibatnya, anak-anak rentan mengidap tifus saat bermain atau hanya masuk ke dalam genangan air banjir.
Baca Juga: Bencana Alam Bisa Timbulkan Gangguan Jiwa
Tifus ditandai dengan gejala demam tinggi, sakit perut, dan badan yang pegal-pegal. Kalau ibu mendapati gejala-gejala tersebut pada Si Kecil, sebaiknya cari bantuan medis agar Si Kecil mendapat perawatan dan pengobatan yang memadai.
- Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang identik dengan musim hujan. Saat musim hujan, banyak genangan-genangan air yang cocok untuk tempat berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti. Ketika banjir melanda, maka tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah juga semakin luas, sehingga jumlahnya bisa semakin banyak.
Anak-anak yang tidak dilindungi dengan tempat tinggal yang tertutup, pakaian yang tertutup serta tidak menggunakan obat nyamuk, maka rentan tergigit oleh nyamuk demam berdarah. Melansir dari Hopkins All Children, anak yang digigit nyamuk demam berdarah dapat terinfeksi oleh virus yang dibawa oleh nyamuk tersebut.
Akibatnya, anak dapat mengalami demam, sakit kepala, ruam, dan rasa sakit di seluruh tubuh. Demam berdarah harus ditangani secepat mungkin. Pasalnya, penyakit ini bisa menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa. Segera bawa anak ke rumah sakit terdekat ketika mengalami gejala demam berdarah.
- Penyakit Kulit
Penyakit kulit juga rentan menyerang anak-anak maupun orang dewasa saat banjir. Pasalnya, air banjir dapat bercampur dengan sampah, bahan kimia, kotoran dan lain-lain. Contoh penyakit kulit yang dapat ditularkan melalui banjir adalah kutu air, kurap, dermatitis dan folikulitis. Untuk mencegahnya, ibu dan Si Kecil perlu membersihkan diri dengan air bersih segera setelah terpapar air banjir dan selalu gunakan sabun yang mengandung antibakteri.
Ada sejumlah cara untuk mencegah penyakit yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention. Langkah yang paling utama saat mengalami banjir, yaitu membersihkan, menggunakan desinfektan, dan melakukan praktik kebersihan yang baik untuk menghindari penyakit dari bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Baca Juga: Banjir Besar Jakarta 2020: Bagaimana Cara Tetap Sehat?
Ibu juga harus tetap tenang dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Lakukan hal serupa pada anak-anak agar untuk mencegahnya dari infeksi penyakit. Kalau ibu ingin tahu tentang penyakit saat banjir atau langkah pencegahan lainnya, ibu bisa bertanya langsung kepada dokter Halodoc. Lewat aplikasi, ibu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.