Balita Belajar Makan Sendiri, Bolehkah Ditemani Gadget?
Halodoc, Jakarta - Bagi sebagian orangtua, menyaksikan anak makan sendiri dengan lahap adalah suatu hal yang sangat diidam-idamkan. Namun, kenyataannya banyak sekali anak yang sulit untuk makan, sehingga beberapa orangtua terpaksa memberikan perlakukan khusus. Salah satu perlakukan khusus yang banyak dilakukan oleh orangtua adalah memperbolehkan anak makan ditemani gadget. Cara ini memang sering berhasil. Pertanyaannya, apakah makan sambil ditemani gadget adalah hal yang baik untuk tumbuh kembang anak? Ibu, ini penjelasannya.
Baca juga: 5 Trik Bentuk Pola Makan Sehat Si Kecil
Efek Samping Anak Makan Ditemani Gadget
Saat balita makan sendiri sambil sibuk menonton sesuatu atau bermain aplikasi, ibu menyaksikan sendiri bahwa Si Kecil cukup terganggu untuk benar-benar bisa melahap makanan mereka. Memberikannya gadget saat makan memang memudahkan pekerjaan orangtua, namun tanpa disadari terdapat dampak jangka panjang akan hal ini terhadap anak-anak. Beberapa efek tersebut antara lain:
- Menyebabkan Anak Kecanduan Gadget
Menurut penelitian yang dilansir Flintobox, hampir 90 persen anak-anak mulai berinteraksi dengan smartphone bahkan sebelum mereka berusia 2 tahun. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena anak-anak pada usia ini mereka tengah mengalami perkembangan otak yang sangat pesat. Memberikan gadget meskipun hanya saat makan, bisa menjadi kesalahan besar.
Ketika mereka sangat suka untuk menonton video saat makan, perlahan-lahan berubah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan oleh anak. Setelah kebiasaan ini terbentuk, anak tidak akan mau berhenti. Perilaku tidak bisa terputus dari smartphone ini dapat menyusup ke aspek lain kehidupan mereka dan dapat menyebabkan kecanduan parah.
- Makan Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit
Saat orangtua membiarkan anak menggunakan smartphone saat makan, mereka cenderung makan jauh lebih lambat, malas, dan tidak tertarik akan makanan yang disajikan. Penyebabnya, fokus mereka hanya kepada smartphone tersebut. Mereka juga jadi tidak mengenal rasa kenyang dan lapar. Padahal anak perlu belajar kapan ia harus makan dan berhenti makan. Pasalnya, ini juga menjadi bagian penting dari proses tumbuh kembangnya. Jika anak tidak tahu kapan kenyang, ia bisa saja makan terus dan kemudian memicu mereka mengalami obesitas di kemudian hari.
Jika ia tidak mengenal rasa laparnya, ia cenderung makan sedikit yang kemudian berujung pada kekurangan nutrisi. Kebiasaan ini bisa membuat mereka tidak dapat mengenal rasa dari makanan yang dikonsumsinya. Padahal peningkatan fokus pada makan dan lingkungan meja makan adalah hal yang penting. Anak akan menikmati makanan yang mereka makan serta makan persis sebanyak yang mereka butuhkan dan tidak lebih atau kurang.
Baca juga: Makanan yang Dikonsumsi Anak Menentukan Karakternya Kelak?
- Tidak Mengunyah dengan Benar
Makan tetapi tidak fokus pada makanan juga dapat menyebabkan anak tidak mengunyah dengan benar. Menelan potongan makanan yang belum dikunyah dengan benar, bisa menjadi bahaya tersedak dan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan bahkan sakit perut.
- Kurang Interaksi dengan Anggota Keluarga
Alasan penting lainnya untuk menjauhkan smartphone dari meja makan adalah kurangnya interaksi sosial. Berapa banyak waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk duduk bersama keluarga dan kalian benar-benar berinteraksi dengan mereka? Pasti jawabannya sangat sedikit. Oleh karena itu, saat makan malam atau sarapan adalah waktu yang penting untuk anggota keluarga saling berinteraksi. Menjadikan waktu makan sebagai kegiatan kolektif yang melibatkan keluarga akan mengajarkan anak tentang pentingnya tetap berhubungan dengan keluarga.
Hal ini juga dapat memberikan orangtua detail tentang kehidupan dan minat anak-anak saat mereka tumbuh dewasa. Hal ini secara langsung memperkuat ikatan orangtua dengan anak. Ketika anak cenderung menggunakan smartphone saat makan bersama biasanya dilakukan mereka untuk menghindari interaksi dengan anggota keluarga, hal ini bisa menyebabkan mereka mengembangkan gagasan bahwa ia tidak cocok dengan keluarga.
Baca juga: Inilah 5 Makanan Sehat untuk Si Kecil yang Masih Balita
Tidak mau kan hal-hal buruk seperti di atas terjadi? Oleh karena itu, hentikan kebiasaan memberikan gadget kepada anak saat makan sedini mungkin. Jika orangtua masih bingung bagaimana agar anak mau makan dengan lahap, atau bingung menyikapi anak yang sulit makan, orangtua bisa coba chat dengan dokter spesialis anak di Halodoc. Dokter di Halodoc akan memberikan saran mengenai pola asuh yang baik dan tips agar mereka bisa tumbuh sehat dan pintar. Tunggu apa lagi? Yuk, gunakan aplikasi Halodoc sekarang!