Bahayakah Usus Buntu yang Tidak Terdeteksi?
Halodoc, Jakarta – Usus buntu, atau disebut sebagai apendisitis terjadi ketika usus besar mengalami peradangan. Usus buntu ditandai dengan rasa sakit hebat di bagian perut sebelah kanan. Namun, pada kebanyakan orang, rasa sakit biasanya dimulai di sekitar pusar dan kemudian menyebar.
Selain nyeri di bagian perut sebelah kanan, seseorang yang mengalami usus buntu kerap muntah, demam dan sering buang air kecil. Jika terus dibiarkan tanpa penanganan, usus buntu menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sepele Ini Menyebabkan Radang Usus Buntu
Bahaya Usus Buntu yang Tidak Terdeteksi
Apabila serangkaian gejala awal usus buntu dibiarkan begitu saja tanpa penanganan, usus buntu sewaktu-waktu dapat pecah dan menyebabkannya timbulnya rasa nyeri hebat. Ketika hal tersebut terjadi, bukan tidak mungkin pengidap dapat kehilangan nyawa. Usus buntu bukan penyakit yang bisa diremehkan begitu saja. Melansir dari Mayo Clinic, berikut ini komplikasi yang ditimbulkan oleh usus buntu, yaitu:
- Usus buntu pecah. Ruptur atau pecahnya usus menyebarkan infeksi ke seluruh perut yang kemudian kondisinya disebut dengan peritonitis. Peritonitis dapat mengancam jiwa dan membutuhkan operasi untuk mengangkat usus buntu dan membersihkan rongga perut.
- Kantong nanah yang terbentuk di perut. Usus buntu yang pecah juga bisa menimbulkan kantung infeksi (abses). Kondisi ini perlu ditangani ahli bedah untuk mengalirkan abses dengan menempatkan tabung melalui dinding perut ke dalam abses. Tabung kemudian dibiarkan di tempat selama sekitar dua minggu dan pengidap diberikan antibiotik untuk membersihkan infeksi.
Jika usus buntu terdeteksi dini, dokter akan melakukan operasi segera sehingga komplikasi di atas dapat dicegah. Agar kamu lebih waspada, ketahui tanda dan gejala usus buntu berikut ini.
Gejala Usus Buntu yang Perlu Diwaspadai
Usus buntu pasti ditandai dengan nyeri perut di sekitar pusar yang bergeser ke perut sebelah kanan. Selain itu, tanda dan gejala radang usus buntu, yaitu:
- Rasa sakit yang memburuk saat batuk, berjalan atau melakukan gerakan meregang lainnya
- Mual dan muntah;
- Kehilangan selera makan;
- Demam ringan yang dapat naik ketika penyakit semakin memburuk;
- Sembelit atau diare;
- Perut kembung.
Baca juga: Langkah Awal untuk Mendeteksi Usus Buntu
Tingkatan rasa sakit bisa berbeda pada setiap orang tergantung usia dan posisi usus buntu. Apabila kamu mengalami tanda-tanda di atas, segera buat janji temu dengan dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengunjungi rumah sakit. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Operasi untuk Mengobati Usus Buntu
Satu-satunya pengobatan usus buntu dengan prosedur operasi untuk mengangkat usus buntu yang meradang. Sebelum operasi, dokter memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi terlebih dahulu. Operasi usus buntu dilakukan sebagai operasi terbuka atau laparotomi menggunakan satu sayatan perut sekitar 5-10 sentimeter panjangnya.
Pembedahan juga dapat dilakukan melalui beberapa sayatan perut kecil (operasi laparoskopi). Selama operasi laparoskopi usus buntu, ahli bedah akan memasukkan alat bedah khusus yang dilengkapi kamera ke dalam perut untuk mengangkat usus buntu. Dibandingkan laparotomi, operasi laparoskopi umumnya memungkinkan pengidap pulih lebih cepat dan sembuh dengan lebih sedikit rasa sakit dan jaringan parut.
Baca juga: Jangan Salah, Makanan Berbiji Tidak Sebabkan Usus Buntu
Namun, operasi laparoskopi tidak selalu cocok untuk kondisi sebagian orang. Ketika usus buntu telah pecah dan infeksi telah menyebar di luar usus buntu atau abses terbentuk, pengidap mungkin harus menjalani laparotomi agar dokter membersihkan rongga perut. Operasi usus buntu dilakukan beberapa minggu kemudian setelah dokter mengendalikan infeksi.
Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Appendicitis.
Medscape. Diakses pada 2020. What are the possible complications of appendicitis?.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan